48 : surprise!

1.3K 248 3
                                    

Hari-hari berlalu dengan sedikit tenang. Mingi semakin manja padaku, untungnya kami tidak banyak mengalami beberapa gejala-gejala aneh yang biasa dialami di masa kehamilan. Aku mual, beberapa kali, tidak sesering itu. Aku juga tidak merasakan hal seperti mengidam, mungkin karena aku memang tidak pernah menginginkan sesuatu.

Perubahan secara fisik tentu saja mulai terlihat pada tubuhku. Sesekali aku menangkap basah kak Yeowon dan kak Jinsung yang saling berdiskusi dan membubarkan diri seketika aku atau Mingi muncul. Yunho pun begitu, ia bercerita bahwa kak Yeowon dan kak Jinsung beberapakali menanyainya tentangku, tetapi Yunho tidak pernah menjawab.

Hingga sore ini, aku berdua di dapur bersama kak Yeowon, bekerjasama membuat makan malam. Aku sendiri banyak mengenakan pakaian oversize, sehingga tidak begitu terlihat jika little Song semakin besar.

"Hera," panggil kak Yeowon.

"Ya?" jawabku.

Kak Yeowon meletakkan tutup pancinya dan bersender pada meja dapur menatapku, "Kamu beda deh? Keliatan makin bersinar gitu. Jangan bilang kalo kamu--"

"Ya," jawabku cepat.

"Hey hey, chill, aku belom selesai ngomong," ucap kak Yeowon.

"Kalo kakak tanya apakah aku hamil, ya," jawabku santai.

Kak Yeowon membulatkan matanya. "Hera?? Sejak kapan??"

Aku terkekeh, "Masuk bulan ke empat, I guess?"

Kak Yeowon menggoyangkan tanganku gemas. Ia tersenyum lebar sekali, seperti saat pertama kali Mingi mengetahui jika ada little Song di perutku.

"JINSUNG!!"

"JINSUNG CEPET KE DAPUR!!"

Kak Jinsung dan James berlarian ke dapur karena teriakan kak Yeowon. Aku hanya berdiri menyandar pada meja dapur sembari terkekeh. Aku ingat sekali ketika kak Yeowon dan kak Jinsung merupakan orang yang paling semangat waktu itu.

"Ada apa??" tanya kak Jinsung panik, sedangkan di sebelahnya, James hanya berdiri menatap kami dengan tatapan polosnya.

"Tebak! Ada satu hal spesial yang Hera tutupin dari kita!!" seru kak Yeowon.

"Hah?" tanya James.

Kak Yeowon melirikku, seakan mengatakan agar aku saja yang memberitahu mereka. Aku terkekeh geli, aku pun meletakkan tanganku di atas perutku, sehingga little Song yang selama ini aku sembunyikan, terlihat dengan jelas.

"AAPAAA??" seru kak Jinsung.

Selagi kak Yeowon dan kak Jinsung ribut berdua, ekspresi James justru sebaliknya. Ia cenderung menatapku datar.

Aku sedikit merendahkan tubuhku dan menggenggam bahu James. Aku tahu, semuanya terasa terlalu tiba-tiba bagi James, bahkan setelah ia berdamai dengan keadaan, dan Mingi tentunya.

"Kak? Sejak kapan?" tanya James, matanya tiba-tiba berair.

Aku segera menarik James dan merengkuhnya, mengusap pelan punggung laki-laki itu. "Don't worry, you are still my baby boy," ucapku. "Apa kerasa mengejutkan? Maaf, kakak gak bilang sama kamu sebelumnya."

James melepas pelukanku dan menggeleng, "Enggak, selama kakak bahagia, aku juga bahagia kok. Selama ini kakak cuma mikirin aku, yah aku pikir, sekarang aku harus dukung semua keputusan kakak."

Aku membelai pelan rambut James, "Terimakasih, James, tadinya kakak takut kalo kamu gak suka," ucapku.

"Selama kakak suka, maka aku suka," jawab James sembari tersenyum.

Rewrite The Stars ➖Mingi ATEEZ [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang