Aku menggenggam tangan James dan mengusapnya lembut. "Trust me, Mingi sangat baik sama kakak. Kamu tau kan kalo kakak gak bisa setiap saat jenguk kamu, jadi kakak minta kamu nurut sama suster dan dokter Seonghwa. It'll help a lot," ucapku.
"I'm a good boy, I am," balas James.
Aku tertawa kecil dan mengacak-acak rambut laki-laki kecil itu, "You'll always be my baby."
tok tok tok
Aku dan James kompak menengok ke arah pintu. Melalui kaca buram, aku melihat bayangan Mingi dari luar kamar. Sudah waktunya untuk pulang.
Aku kembali menoleh pada James dan membelai lembut pipinya, "Kakak harus pulang. Jangan lupa minum obat kamu dan jangan begadang."
Seakan enggan untuk melepasku pulang, James menahan tanganku. Matanya yang bulat mulai basah.
"Kita baru ketemu, kak. Kenapa kakak harus pulang secepat ini?" tanyanya lirih.
Tanpa membalik tubuhku, aku mendengar pintu kamar terbuka serta langkah kaki yang mendekat. Mingi, ia datang dan kembali duduk di tepi ranjang James.
"I'll be fine, you'll be fine. God is always be there, in your heart and my heart," ucapku.
James mengedipkan matanya. Bersamaan dengan itu, air mata sebening kristal jatuh dari pelupuk mata laki-laki kecil itu. Hati kecil James yang rapuh, hatiku ikut terluka melihatnya bersedih.
"Aku mohon jangan sakiti kakak. Please, I beg you," pinta James pada Mingi.
Mingi tersenyum kecil dan menepuk pelan bahu James, "I promise you that I will never hurt your sister. You can hold my promise."
James beralih memelukku erat. Aku membalas pelukannya dengan hati-hati. "Cepat sembuh, James. Kakak kangen kamu yang dulu," ucapku.
"Kakak juga hati-hati," balas James. "I'll broke your neck if you hurt my sister."
"I will not," balas Mingi.
Aku melepaskan pelukanku dan menatap mata James, "Kakak pulang dulu. I'll promise I'll back soon."
"I'll wait,"
Aku dan Mingi bangkit dari posisi kami dan berjalan beriringan keluar dari kamar. Perasaan berat hati itu kembali lagi. Aku dan James saling menatap satu sama lain hingga pintu kamar tertutup dengan sempurna, kontak mata kami berakhir.
"You trust me, aren't you?" tanya Mingi.
"About what?"
"About, I will never hurt you," jawabnya.
Aku hanya tersenyum. "Rasa sakit itu relatif," ucapku.
Kami kembali masuk ke dalam lift dan kembali ke lantai dasar. Entah bagaimana, mobil Mingi sudah terparkir di depan lobi, atau sebelumnya ia sudah mengabari kak Jinsung?
"It's little too much," ucapku setelah Mingi membukakan pintu belakang untukku.
"This is what a gentleman do, it's not too much," sahutnya.
Aku mengangkat bahuku dan masuk ke dalam mobil, diikuti oleh Mingi yang duduk di sebelahku. Sesaat setelah mobil berjalan, pria itu kembali pada posisi yang sama saat kami berangkat tadi. Ia memelukku dari samping dan meletakkan kepalanya di bahuku.
Entah insting atau apa namanya, aku mendekatkan kepalaku pada kepala Mingi dan tanganku bergerak untuk mengusap lembut rambutnya. Mata sipit pria itu terpejam seiringan dengan usapan tanganku pada rambutnya. Master in my bed is somehow turned into a big baby and I find it cute.
"It's really weird. Uhm, no, you two are so fuvking weird,"
Aku menatap ke arah kursi supir. Yunho, sejak kapan ia ikut bersama kami?
"Sejak kapan kamu ada di sini?" tanyaku.
"What's going on, Hera?" tanya Mingi tanpa membuka matanya.
"Di mana kak Jinsung? Kenapa kamu bisa di sini?" tanyaku.
"Ah, kamu gak perlu tau. Intinya, aku di sini untuk memastikan kamu baik-baik aja," jawab Yunho.
"A shits nonsense are coming over and over, why can't you just stay calm, Yunho!?" seru Mingi.
"You need a rest, jangan dengerin Yunho, oke? Relax yourself," ucapku, berusaha menenangkan Mingi.
Masalahnya, ini adalah jalan raya yang padat. Aku tidak tahu bagaimana cara menghentikan emosi Mingi jika ia meledak saat ini juga.
"Aku gak ngerti kenapa kamu terlalu baik, Hera," ucap Yunho.
Aku terkekeh, "Good girl are a bad girl who haven't been caught."
"Indeed, you're a fool."
kapal yunho-hera, mingi-hera, atau rara-mingi? 🌚
rara-mingi aja deh yang lebih realistis
/dihajar warga/
KAMU SEDANG MEMBACA
Rewrite The Stars ➖Mingi ATEEZ [✔]
ФанфикActs like an angel and sins like a devil. Somehow, he does. Was #1 in Mingi, ATEEZ. Originally written by Penguanlin, 2019.