47 : Earl Coast

1.3K 263 23
                                    

"Kamu hari ini nyetir sendiri, kan?" tanyaku sambil menata keranjang berisi pudding dan beberapa makanan lain di jok tengah.

"Ya," jawab Mingi, "Dan tolong, kamu jangan terlalu sibuk kayak gitu."

"Enggak kok," sahutku, lalu mengeluarkan diriku dari jok belakang dan menutup pintunya, "Ayo, jangan sampe Dokter Seonghwa nunggu kelamaan."

Aku berpindah ke kursi depan, di sebelah Mingi. Sebelum ia menginjak gasnya, ia menggenggam erat tangan kananku dan membelainya lembut, "It'll be a long road. Kalau kamu ngantuk, tidur aja."

Setelah bertemu dengan Dokter Seonghwa di rumah sakit, kami segera melanjutkan perjalanan ke panti asuhan agar tidak membuang waktu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah bertemu dengan Dokter Seonghwa di rumah sakit, kami segera melanjutkan perjalanan ke panti asuhan agar tidak membuang waktu. Di perjalanan, Mingi banyak bercerita tentang kegiatannya selama ia berkunjung di Earl Coast. Ia banyak bercerita tentang Dokter Seonghwa, yang menurutnya terlihat berbeda saat berhadapan dengan anak-anak.

"Aku yakin kamu bakal suka di sana, mereka anak-anak yang baik," ucap Mingi.

Mobil mulai memasuki jalanan yang cukup sepi. Terletak tak jauh dari jalan utama, Earl Coast berdiri kokoh di hadapanku.

Mingi memarkirkan mobilnya tepat di sebelah mobil Dokter Seonghwa. Ia juga membantuku membawakan keranjang pudding-ku. Memang hanya ada satu keranjang besar karena jumlahnya tidak seberapa, mengingat tidak banyak anak-anak yang tinggal di Earl Coast.

"Tunggu," aku menahan langkah Mingi.

Aku maju ke depannya dan membenarkan kerah bajunya yang tidak tertekuk dengan benar. Ia tidak memakai dasinya hari ini, dengan satu kancing di atas yang ia biarkan terbuka.

"You look great," ucapku.

Mingi mengecup dahiku sekilas, "Well, you are the prettiest."

Kami kembali berjalan masuk ke dalam panti mengikuti langkah Dokter Seonghwa. Anak-anak berbaris rapi menyambut kami di ruang tamu. Mingi meletakkan keranjangnya di meja terdekat dan beberapa dari mereka langsung berebut untuk mengambil pudding, sisanya mengikuti Dokter Seonghwa dan ada yang hanya duduk menunggu waktunya mengambil pudding.

"Aku mau ke anak-anak," ucapku pada Mingi.

"Okay, aku ke Seonghwa," ucap Mingi.

Kami pun berpisah. Aku mengedarkan pandanganku, mencari segerombolan anak-anak yang mungkin terlihat cukup friendly, mengingat aku adalah orang asing bagi mereka.

"Hai," sapaku.

Aku menghampiri segerombolan anak-anak yang sepertinya sepantaran dengan James. Anak muda, khususnya pada gadis, suka sekali duduk bersama-sama, membuat mereka terlihat mirip satu sama lain. Aku menarik sebuah kursi dan bergabung dengan mereka.

"Hai!" sapa anak-anak.

"Kakak pasti orang kaya, kan? Apa kakak berencana ngadopsi salah satu dari kami?" tanya gadis dengan rambut lurus panjang yang diikat asal.

Rewrite The Stars ➖Mingi ATEEZ [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang