11 Astraphobia

81 31 0
                                    

Jika kamu jatuh karena manusia, maka bangkitlah karena Allah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika kamu jatuh karena manusia, maka bangkitlah karena Allah




Setelah sampai rumah aku langsung mengambil kunci motor dan menuju garasi untuk mengambil motor, karena aku harus ke rumah Risa dan memberikan handphonenya.

Rumah kami tidak terlalu jauh hanya terpaut oleh beberapa kompleks saja.

Sesampainya di depan rumah Risa,aku melihat Risa yang sedang menyirami bunga di halaman rumah.

"Assalamu'alaikum, Risa" salamku sambil memarkirkan motor kesayanganku.

" Waalaikumsalam,rumiiii" jawabnya sembari meletakkan selang.

" Gimana tadi?" Tanya Risa, setelah aku menyodorkan hpnya.

" Alhamdulillah lancar, kamu berdoa aja supaya orang tuanya Rivan menyetujui" kataku.

"Aamiin, makasih ya rum, ayo masuk dulu" balasnya.

" Besok aja sa, ini udah mendung banget, aku takut kalo nanti hujan" balasku.

Akupun hanya sebentar dan pamit pulang, katena aku belum izin umi dan cuacanya pun tidak mendukungku keluar rumah.

.........

"Rum, besok jadwal kamu, ke rumahsakit kan?" Tanya Abi yang sedang duduk di ruang keluarga.

" Oh iya bi, untung abi ingatin, kalo nggak bisa lupa lagi Rumi" jawabku, lalu ikut bergabung dengan Abi.

" Mau dianterin siapa?" Tanya Umi.

" Abi kerja lo sayang" jawab Abi.

" Besok biar Shakel yang anterin bi, nanti Shakel kekantor nya pagi aja, siangnya nganter Rumi" jawab Kak Shakel yang tiba-tiba muncul entah darimana.

" Wahh... Pasti ada apa-apanya ini, tumben-tumbenan mengajukkan diri" tuduhku.

" Kan...kan... Su'udzhon aja lo" jawab Kak Shakel kesal.

Umi dan Abi hanya diam, karena mereka sudah biasa melihat adegan kami berantem.


......
Paginya.

Hari ini Risa tidak masuk kampus, entah apa yang terjadi aku tidak tahu, dari tadi juga aku telphonin nggak di angkat, chatku juga tidak di balas.

Rencananya hari ini aku dijemput Kak Shakel dan langsung menuju rumah sakit untuk terapiku.

Hari ini hanya dua mata kuliah, jadi aku bisa pulang lebih cepat, setelah keluar dari ruangan kelas terakhir ku aku berjalan menyusuri koridor. Dan kulihat disana ada Kak Henry sedang duduk ditangga sendirian.

Aurellia, Love Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang