38 Ikhlaskan

67 12 7
                                    

Mereka tak pernah tahu, bahwa terkadang, berusaha ikhlas lebih sulit daripada melepas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka tak pernah tahu, bahwa terkadang, berusaha ikhlas lebih sulit daripada melepas.
.
.
.
Aurellia, Love Story

.

Kehilangan sosok ayah dalam hidup ini ibaratkan kehilangan sebuah tembok pada bangunan, sosok ayahlah sebagai pelindung dan penegak keluarga. Cinta pertama bagi anak perempuannya. Dan begitulah hatiku saat ini, seperti kehilangan kekasih yang amat sangat dicintai.


Setelah Abi tadi pagi dimakamkan, malam ini adalah kegiatan tahlilan. Memang tangisku saat ini sudah mulai mereda. Namun, untuk sekedar mengikhlaskan beliau, rasanya mustahil.


Mas Gibran tadi berkata padaku, mungkin berusaha untuk ikhlas akan lebih sulit daripada melepaskan. Mas Gibran selalu membantuku untuk tetap tabah menghadapi ujian ini.


Dia selalu berada di sampingku setiap waktu, dan karena dialah yang sudah di amanatkan Abi untuk selalu menjagaku.


Malam ini banyak sekali tamu yang hadir untuk ikut tahlilan dan ada juga yang sekedar untuk mengucapkan belasungkawa.


Dan seseorang yang tidak aku harapkan hadirpun datang ke rumahku.


Pak dev, atau dikenal dengan Devian itu.


Sosok yang selalu membuatku resah kala menatap wajahnya.


Dia datang bersama seorang laki-laki, mungkin itu adalah temannya.

Dia berkata, turut berduka ya rell, kamu yang tabah menghadapi ujian ini, dan bla bla bla.....


Memang dari dulu dia sangat dekat dengan Abi, tapi tidak untuk saat ini, dan juga waktu itu, semenjak dia mengecewakan keluarga kami.


Tanpa aku tanggapi ucapannya lalu dia berlalu dan menemui Umi dan Kak Sakhel, entah apa yang mereka bicarakan, aku tidak peduli.


“ Dia yang namanya Devian?” tanya Mas Gibran padaku.


Entah darimana dia tahu tentang Devian, tapi dia terlihat sekali cemas, ataukah dia merasa cemburu. Akupun tidak bisa mendiskripsikan wajahnya itu.


“ Cakep juga dia” sanggahnya.


“Pantesan kamu suka” lanjut Mas Gibran.


Ya Allah, ini bukan waktunya untuk membahas tentang dia dan kecemburuan Mas Gibran.


“ itu dulu mas” jawabku secara singkat dan padat.

Aurellia, Love Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang