Kehidupan berkeluarga itu ibarat masakan belum pas jika tidak diberi bumbu garam dan gula.
.
.
Aurellia,Love Story"Assalamu'alaikum" tepat adzan Maghrib Mas Gibran pulang dari rumah sakit.
Orang yang pertama kali menyambutnya bukan aku, tapi Maryam adik kandungnya.
"Waalaikumsalam mas, Maryam kangen" kata Maryam yang langsung memeluk Mas Gibran.
Memang katanya mereka itu sangat dekat sekali, dan katanya juga kadang Maryam sebagai tempat curhatannya Mas Gibran, selain Umi Kultum.
" Ih Maryam, udah besar juga, nggak malu sama mbak Rumi" kata Umi Kultum yang melihat Maryam sedang memeluk dan mencium pipi Mas Gibran.
"Kan sah sah aja mi" jawab Maryam.
Akupun hanya tersenyum mendengarnya.
Setelah aku bersalaman dan mencium tangan Mas Gibran, lalu bersalaman dengan Umi Kultum.
"Iban mandi dulu ya mi" kata Mas Gibran.
Panggilan iban memang agak aneh menurutku, tapi kata Mas Gibran panggilan itu dari Fateh, karena dia belum bisa menggunakan kata "r".
"Iya, sana, bau kecut" kata Umi Kultum.
Lalu Mas Gibran menggandeng tanganku.
"Yang nempel terus kaya prangko" kata Kak Shakel yang sedang berada di dapur bersama Umi.
Aku hanya diam dan melanjutkan langkah kami berdua.
Setelah sampai di kamar Mas Gibran mengeluarkan sebuah bungkus kardus yang berisi kosmetik lengkap.
"Tadi aku ke toko kosmetik, niatnya mau beliin lipstick, tapi mbak-mbak nya bilang, satu paket aja mas, malah murah, kalau buat istri apa sih mas yang nggak, gitu, terus dibeli deh" jelas Mas Gibran."Ya Allah mas, ini banyak banget, komplit lagi, biasanya juga cuma pake bedak bayi" jawabku.
"Sekali-kali kan buat istri" jawabnya kemudian.
Ya Allah beneran, baru kali ini aku dibeliin alat kosmetik selengkap ini." Emang boleh mas, kalo rumi dandan?" Tanya ku ragu.
"Boleh, tapi alangkah baiknya jika itu hanya dipakai di depanku, lagian aku lebih suka kalau kamu natural" jawab mas gibran dengan senyum dan mendekat ke arahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurellia, Love Story
Teen FictionAssalamualaikum . . Allah memang sudah menciptakan manusia dengan berpasangan. Dan itu sering disebut jodoh, namun sebelum aku bertemu dengan jodohku aku melewati hari-hari dengan cinta bertepuk sebelah tangan. Jika kalian tahu cinta bertepuk sebel...