"Dek, kamu pulang saja sana sama Gibran, Umi sama Abi jagain mbak mu" kata Umi padaku.
"Tapi mi.... " elakku.
"Nggak papa, besok kamu juga kuliah kan? Gibran besok juga kerja, jadi daripada nanti malah lelah, kalian pulang aja, besok kalo selesai kuliah kamu langsung kesini aja"
"Terus sekalian, besok siapin baju Umi sama Abi, biar Gibran yang bawakan kesini" lanjut Umi.
Aku menatap Mas Gibran sebentar lalu dia mengangguk tanda setuju.
"Ya udah Rumi pulang ya mi" kataku sambil menyalami Umi dan Abi.
"Iya hati-hati ya, jangan lupa nanti pintu dan jendela di kunci dulu" kata Umi, aku pun mengangguk.
"Iya Umiku cantik "jawabku kemudian setelah mencium tangan Umi.
"Abi nggak ikut pulang? " tanyaku pada Abi yang ada disebelah Umi.
"Nggak, besok aja, ntar takut ganggu bulan madu kalian" ejek Abi.
"Abi apaan sih" jawabku kemudian disusul gelak tawa oleh mas gibran.
"jagain Rumi ya nak" kata Abi pada Mas Gibran.
"Pasti bi, itu kewajiban saya bi" jawab Mas Gibran disusul dengan senyuman manisnya.
Ya Allah kuatkan degupan jantungku ini.
Setelah berpamitan dengan Umi serta Abi, kami berdua juga berpamitan dengan Kak Shakel dan Mbak Anisa. Kemudian kami berdua menuju ke parkiran dan masuk ke dalam mobil.
Di perjalanan, seperti biasa kami hanya ditemani dengan suasana yang amat canggung, tidak ada sepatah katapun yang terlontar dari mulut kami berdua, sampai tibalah di rumah.
Sesampainya di depan rumah aku turun terlebih dahulu dan membukakan pintu gerbang, sedangkan Mas Gibran mengemudikan mobil untuk memasukkannya ke dalam garasi.
Karena aku sangat lelah, lalu aku memutuskan untuk masuk ke rumah duluan.
Aku menyalakan lampu ruang tamu, saat aku sedang mengamati sekitar tiba-tiba......
"Aaaaaa" jeritku sangat keras dan refleks aku berbalik badan dan siap untuk lari.
Namun na'as, bukannya aku berhasil lari tapi malah nabrak Mas Gibran yang tidak aku sadari sudah ada di belakangku tadi.
Dan alhasil akupun jatuh tersungkur ke lantai.
"Kenapa...? " tanya Mas Gibran yang diselingi dengan gelak tawa.
Lalu dia mengulurkan tangannya untuk membantuku. Tapi aku abaikan niat baiknya karena aku terlanjur malu.
"Tadi tiba-tiba ada tikus nginjak kaki ku" kataku dengan nada seperti anak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurellia, Love Story
Teen FictionAssalamualaikum . . Allah memang sudah menciptakan manusia dengan berpasangan. Dan itu sering disebut jodoh, namun sebelum aku bertemu dengan jodohku aku melewati hari-hari dengan cinta bertepuk sebelah tangan. Jika kalian tahu cinta bertepuk sebel...