28 Di Manja

81 10 0
                                    

Kebahagiaan perempuan yaitu ketika bisa dimanja oleh pasangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kebahagiaan perempuan yaitu ketika bisa dimanja oleh pasangannya.
.
.
Aurellia, Love Story






Aku mengerjapkan mataku, aku tatap jam dinding.

"Astaghfirullah, pukul setengah tujuh" kataku.

Karena setelah kejadian tadi pagi aku tiba-tiba tertidur dengan pulas kembali. Tapi aku bersyukur karena tidak seperti biasanya yaitu demam setelah mengalami mimpi buruk itu.


Aku bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan mukaku, kalaupun aku shalat subuh, itu tidak akan sempat karena matahari sudah bersinar sangat cerah.

Aku tengok mas Gibran juga tidak ada dikamar, mungkin dia keluar.

Setelah selesai membasuh muka dan aku mengambil khimarku,  aku putuskan untuk keluar kamar dan mencari Mas Gibran.

Aku lihat Mas Gibran sedang memasak di dapur.  Terlihat begitu cool dia.

"Maaf mas, saya baru bangun,  seharusnya saya yang memasak ini semua" kataku setelag melihat mas gibran sibuk dengan masakanya.

"Nggak papa,  kamu duduk aja,  udah hampir selesai kok" jawabnya.

"Mas kok nggak bangunin rumi," tanyaku.

"Nggak tega aku bangunin kamu,  tadi saya panggil-panggil kamu nggak bangun" jelasnya.

"Maaf ya mas,  apa ada yang bisa saya bantu? " tanyaku.

"Kamu duduk aja" jawabnya.

"Oh iya, apa kamu udah shalat subuh?" Tanya Mas Gibran.

"Belum mas, habis udah siang, matahari juga udah terbit" jelasku.

"Harusnya kamu tetap shalat subuh walaupun kesiangan, daripada tidak sama sekali," jelas Mas Gibran.

"Apa nggak dosa Mas?" Tanyaku.

"Ya dosa, tapi lebih besar mana dosanya dibandingkan dengan meninggalkan shalat fardhu?, Lagian juga kan nggak sengaja karena ketiduran, berdoa saja sama Allah, minta ampun pada-Nya"

"Iya juga, yaudah, Rumi shalat dulu aja ya Mas" kataku.

Lalu Mas Gibran pun mengangguk, aku langsung pergi ke kamar dan mengambil air wudhu untuk mengerjakan shalat subuh yang kesiangan ini.

Ketika sudah melaksanakan yang diperintahkan Mas Gibran, aku kembali turun dan duduk di kursi.

Namun karena aku tidak enak kalau hanya duduk akhirnya aku membantu menumis bawang goreng.

"Mau pulang nanti apa besok? " tanya Mas Gibran.

" Terserah Mas aja" jawabku sembari membantu membawa makanan yang ada dipiring ke meja makan.

Aurellia, Love Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang