31 Kesalahan yang Tidak Di Sengaja

64 10 0
                                    

GIBRAN POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

GIBRAN POV

"Thokk... Thokk... Thokk"

"Masuk... " jawabku tatkala mendengar suara ketukan pintu.

"Assalamualaikum, boleh masuk? "Tanya seseorang.

"Boleh" jawabku singkat karena aku sedang sibuk dengan berkas-berkas yang menumpuk.

"Mas gibran udah makan? " tanya wanita itu.

"Belum" jawabku.

"Mau makan bareng? Sekalian kita ke kantin aja" ajaknya.

Dia adalah Rena Angelista,  seorang dokter spesialis kandungan.

"Nggak usah duluan aja" jawabku.

"Lo.... Kenapa? Malu ya jalan sama aku? Karena aku janda? " katanya.

Dia memang janda dan sudah mempunyai seorang anak laki-laki.

"Bukan begitu, tapi nanti istri saya mau kesini nganterin bekal buat saya" jelasku.

Dia mendekati kursiku, dan memegang bahuku.

"Mas, jadi sekarang kamu nggak cinta lagi sama aku? " tanyanya.

"Astagfirullahaladzim ren, aku sekarang sudah mempunyai istri, dia satu-satunya yang aku cintai" jelasku.

"Mending sekarang kamu keluar, daripada nanti terjadi fitnah" lanjutku kemudian.

"Mas.... Apakah kamu lupa? Dulu kamu sangat cinta sama aku kan? " katanya yang terkesan di manja-manjakan.

"Aku rela kok jadi istri kedua kamu" lanjutnya. Seketika dia duduk di pangkuanku .

"Assalam.... Mualaikum" kata seseorang dari balik pintu.

Masya allah, dia rumi,  apakah dia melihat kami?  Seketika aku bangun dari dudukku.
Begitupun dengan rena.

"Rumi... " kataku gugup.

"Mas,  saya bawakan bekal, saya taruh disini, permisi" katanya buru-buru pergi.

Ya Allah cobaan apa lagi ini, aku yakin rumi akan kecewa denganku.

Lalu aku berusaha menyusul dia.

"Mau kemana? "Tanya rena.

Aku tidak mempedulikan dia, aku berusaha mengejar rumi, namun seketika dia masuk ke dalam lift, lalu lift itupun tertutup, tidak mungkin jika aku menunggu lift yang lain, sedangkan rumi akan semakin jauh.

Lalu aku putuskan untuk menggunakan tangga darurat.

Aku lari sebisa mungkin, setelah sampai di lobby, aku melihat rumi keluar dari pintu lift, aku panggil dia, namun hanya berbalik sesaat dan kembali lari dariku.

Aku kejar dia, tapi tidak terjangkau. Lama aku mencari akhirnya aku melihat dia sedang duduk di bangku taman.

"Alhamdulillah "ucapku lega.

Aurellia, Love Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang