Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Karena kecewa bisa mengubah segalanya.
.
.
Aurellia, Love Story
"Rumi berangkat dulu ya mi" kataku pada umi.
Pagi ini adalah hari pertamaku masuk kuliah setelah menikah. Dan hari pertama juga aku diboncengin Mas Gibran setelah resmi menjadi suamiku.
Setelah berpamitan pada umi dan abi kami berdua memutiskan untuk segera berangkat.
"Astaghfirullah, bentar mas ada yang lupa" kataku ketika hendak membonceng mas gibran.
"Apa?, uang saku? Mas kasih aja" jelas mas gibran.
"Bukan, sketsaku" jawabku lalu aku kembali masuk rumah untuk mengambil gambar sketsa yang aku buat kemarin.
Setelah berhasil mengambil sketsa aku buru-buru keluar karena tidak mau mas gibran menunggu lama.
"Udah? " tanya mas gibran.
"Udah mas" jawabku setelah membonceng mas gibran.
"Kalau udah turun" jawabnya.
Kami berduapun tertawa.
Diperjalanan kami sama-sama diam, seperti biasa.
"Nanti kamu pulangnya jam berapa? " tanya mas gibran.
"Sore kayanya mas, soalnya mau ikut kumpul organisasi dulu, sekitar jam lima biasanya baru selesai" jelasku.
" ya udah nanti mas jemput" jawabnya.
"Iya"
Tidak terasa beberapa menit kenudian kami sampai di depan kampus.
"Bisa nggak? " tanya mas gibran yang melihatku kesusahan mencopot helm.
"Sini mas bantu" lalu dia mengulurkan tangannya ke bawah daguku untuk membantu melepaskan tali helm nya.
"Ehem ehem"
Aku menoleh ke arah suara itu, dia adalah Dinda.
"Pengantin baru mah bebas" katanya.
"Yee jomblo mah ngiri terus" ledekku.
Kami semua tertawa termasuk Mas Gibran juga. Diasana juga ada Lala dan Tasya yang bareng dengan Dinda.
Lalu aku menyambar tangan Mas Gibran untuk menyalaminya.
"Assalamualaikum" kataku sambil mencium punggung tangannya.
"Wa'alaikumsalam, yang pinter ya kuliahnya" jawabnya sambil mengusap kepalaku.
"Siap bos" jawabku. Mas Gibran hanya tersenyum.
"Mas jangan senyum" kataku.
"Kenapa? " tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurellia, Love Story
Fiksi RemajaAssalamualaikum . . Allah memang sudah menciptakan manusia dengan berpasangan. Dan itu sering disebut jodoh, namun sebelum aku bertemu dengan jodohku aku melewati hari-hari dengan cinta bertepuk sebelah tangan. Jika kalian tahu cinta bertepuk sebel...
