Jodoh maupun maut adalah seperti alif lam mim, hanya Tuhan yang tahu
.
.
Aurellia, Love StoryAURELLIA POV
Semenjak mendengar kabar tentang Pak Devian yang menikah, rasanya badanku remuk semua, apalagi hatiku.
Seseorang yang selama ini ku sebut namanya dalam doaku, ternyata dia bukan takdirku.
Memang benar, jika berharap pada manusia merupakan kesalahan yang sangat bodoh dilakukan, kita cukup berharap pada Allah saja, karenaNya tidak mungkin mengecewakan umatNya.
Pagi tadi aku sudah tidak kuat untuk bangun tubuhku rasanya lemas, kepalaku pusing, dan perutku juga sakit.
Umi, Abi, dan Kak Shakel tadi langsung membawaku ke rumah sakit, dalam perjalananpun aku tidak sadarkan diri.
Tiba-tiba saja aku bangun, aku yakin saat ini aku sudah berada di salah satu kamar rawat inap di rumah sakit, bau obat sangat menyengat di hidungku.
Disitu pula aku merasakan rasa nyeri di tanganku, yang aku yakin itu dipasangkan infus.
Awal aku membuka mata, aku melihat seseorang memakai jas dokter disampingku, dia sedang mengatur kecepatan tetesan cairan infus tadi.
Nampaknya tidak asing bagiku, dan aku ingat-ingat lagi dia dokter temannya kakakku itu.
Kenapa dia ada disini, bukankah dia dokter spesialis anak? Batinku. Tak lama kemudian dia melihatku, dan dia sadar kalau aku sudah bangun, lalu cepat-cepat dia mengalihkan pandangannya.
Dari sudut bibirnya aku yakin dia mengucapkan istighfar, pelan-pelan lalu memanggil keluargaku yang sedang duduk di sofa ruangan ini.
" Kamu udah siuman?" Tanyanya, memperhatikanku.
Aku hanya mengangguk, entah kenapa rasanya sangat susah untuk mengeluarkan suaraku. Abi, Umi, dan Kak Shakel juga mengelilingi ku.
" Apa masih sakit perutnya?" Tanyanya kembali.
Kali ini aku mengangguk, karena aku masih merasa perutku ini seperti digoncang dengan keras.
" Ya sudah, sekarang kamu istirahat aja yang banyak, jangan lupa obatnya diminum, dan makan yang banyak ya" katanya, seperti mengajak ngobrol dengan anak kecil saja.
Setelah itu, dokter itu pamit kepada keluarga ku, dan meninggalkan ruangan ini.
4 hari kemudian.
Sudah empat hari diriku terbaring lemah di rumah sakit, sangat bosan memang, namun kadang Risa juga sering kesini, menemaniku sekaligus menghiburku.
Abi dan Kak Shakel pun setelah pulang kerja pasti akan langsung kesini.
Kalau Umi, dia mempercayakan butiknya pada para asistennya. Umi sangat setia menungguku, dia tidak pernah pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurellia, Love Story
TienerfictieAssalamualaikum . . Allah memang sudah menciptakan manusia dengan berpasangan. Dan itu sering disebut jodoh, namun sebelum aku bertemu dengan jodohku aku melewati hari-hari dengan cinta bertepuk sebelah tangan. Jika kalian tahu cinta bertepuk sebel...