Allah selalu memberikan segalanya yang bahkan tidak kita minta. Karena Allah tahu yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan.
.
.
.
Aurellia, Love Story
."Udah dari tadi Mas?" Tanyaku pada Mas Gibran setelah keluar dari gerbang kampus.
"Nggak kok, baru lima belas menit" jawabnya.
"Ya Allah, itu lama Mas, maafin Rumi ya, soalnya tadi ini lupa, terus balik lagi ke kelas buat ambil ini" jelasku sambil menunjukkan kado yang tadi aku terima.
"Itu apa?" Tanya Mas Gibran.
"Ini kado dari Kak Henry" jelasku.
Tiba-tiba muka Mas Gibran berubah menjadi datar dan tidak seceria tadi.
"Ya udah, ayo kita berangkat" katanya.
Lalu aku pun duduk membonceng nya. Aku tahu jika perubahan mimik wajah Mas Gibran itu adalah sebuah tanda kecemburuan.
Setelah perlahan-lahan melajukan motor, aku memulai obrolan.
"Kenapa mas?" Tanyaku.
Aku memang suka jika melihat Mas Gibran cemburu seperti itu, itu dapat memberikan topik ku untuk mengejeknya.
"Kenapa apanya?" Tanya Mas Gibran.
"Kok cemberut?" Tanyaku.
"Siapa?"
"Mas cemburu ya, karena ini kado dari Kak Henry?" Tanyaku seakan-akan meledek.
"Ih ge'er siapa juga yang cemburu" elak Mas Gibran.
"Hahaha" tawaku akhirnya pecah.
Aku dengan pelan mencubit pinggangnya.
"Aw, geli tahu" kata Mas Gibran.
"Mas lucu kalo lagi ngambek" candaku.
"Jadi kamu suka kalo mas ngambek?" Tanyanya.
" Ya nggak juga sih" kataku.
Lalu seketika hening.
"Ini kadonya bukan cuma buat aku mas, tenang aja, ini buat kita berdua kok" jelasku.
Namun Mas Gibran tidak kunjung memberikan respon. Dan kamipun kembali ke dalam mode hening, hingga akhirnya sampai di rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurellia, Love Story
Teen FictionAssalamualaikum . . Allah memang sudah menciptakan manusia dengan berpasangan. Dan itu sering disebut jodoh, namun sebelum aku bertemu dengan jodohku aku melewati hari-hari dengan cinta bertepuk sebelah tangan. Jika kalian tahu cinta bertepuk sebel...