27 Tak Terduga

79 12 0
                                    

Karena semua telah di takdirkan Allah, sekeras apapun kita menolaknya kita tidak akan mampu menyalahi takdir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena semua telah di takdirkan Allah, sekeras apapun kita menolaknya kita tidak akan mampu menyalahi takdir.
.
.
.
Aurellia, Love Story

"Kamu mau es krim?" Tanya mas Gibran setelah melihat bapak-bapak yang berjualan es krim.

Aku mengangguk.

" Tunggu disini dulu, saya belikan" jawabnya.

Setelah tadi pagi mengsurvei rumah mas Gibran, dan akhirnya malam ini kami akan menginap disana, sebelumnya kami baru dari rumah Umi untuk meminta izin dan beberapa kebutuhan untuk nanti malam.

Dan di tengah jalan, kami bertemu dengan penjual es krim, lalu kami beli.

Tidak lama mas Gibran pun kembali masuk ke mobil dan membawa dua es krim.

" Maaf, Saya tadi lupa tanya, kamu sukanya es krim rasa apa, jadi saya belikan saja yang vanilla" katanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Maaf, Saya tadi lupa tanya, kamu sukanya es krim rasa apa, jadi saya belikan saja yang vanilla" katanya.

"Nggak papa kok mas, saya semua rasa suka" jawabku.

" Alhamdulillah kalau gitu" jawabnya.

Lalu kami melanjutkan perjalanan kembali,

" Mau saya pegangin mas, es krimnya?" Tanyaku, karena dia sedang menyetir mobil dan memegang es krim.

" Nggak usah, bentar lagi habis kok" jawabanya.

Lima belas menit kemudian kami sampai di rumah mas Gibran, disana kami mulai menata yang tadi kami bawa dari rumah umi.

Sembari sedikit bersih-bersih, mas Gibran cerita tentang dia bisa mempunyai rumah sendiri, dia terlihat bahagia sekali.

"Tring....tring....." Suara ponsel mas gibran.

" Mas, ada telfon" kataku, karena dia sedang berada di dapur sedangkan aku sedang menyalu di ruang tamu.

Aurellia, Love Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang