20 Keputusan

65 16 0
                                    

Mungkin ini adalah jalan terbaik untukku, akan kuserahkan saja pada Allah, dia yang tahu segalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mungkin ini adalah jalan terbaik untukku, akan kuserahkan saja pada Allah, dia yang tahu segalanya.
.
.
Aurellia, Love Story

.

"Aurellia" panggil seorang perempuan dari belakang ku.

"Siapa dia rah?" Tanya Tasya teman satu organisasi denganku.

Semenjak aku bergabung dengan organisasi Rohis itu, aku menjadi semakin mempunyai banyak teman, aku merasa beruntung.

"Istrinya Pak Dev" jawabku pelan dan menunggu mbak Tantri itu berjalan ke arahku.

" Aurellia, aku mau bicara denganmu" kata mbak Tantri itu setelah berada dihadapanku.

Aku melirik Tasya dan Lala yang ada disampingku.

" Ya udah kalau gitu, kami berdua duluan ya, Assalamu'alaikum" kata Lala meninggalkan kami berdua.

" Ada apa ya mbak?" Tanyaku bingung.

"Kita bicara di kantin aja ya, sekalian minum" jawab mbak Tantri itu.

Setelah kami sampai di kantin dan memesan minuman, mbak Tantri yang memulai perbincangannya.

" Begini rell...." Dia menggantung ucapannya.

Aku menyimak dengan serius, karena dia memakai niqob jadi aku tidak bisa melihat pergerakan bibirnya ketika berbicara.

" Soal mas Devian"

Aku mulai malas mendengar penjelasan ini, sebenarnya aku sungguh tidak tertarik dengan perbincangan yang menyangkut soal pak Dev.

" Setelah aku periksa ke dokter, ternyata aku positif mandul, kalau mas Dev sih terima aja aku mandul, tapi aku tidak rela kalau dia tidak bisa memiliki keturunan gara-gara aku, oleh karena itu, aku meminta dia untuk menikah lagi-,

Dia menolak keras permintaan ku itu, tapi aku memaksanya, akhirnya dia mau, dan aku memilih kamu yang akan menjadi istrinya. Tolong lah rell, bantu kami" jelasnya, sambil meneteskan air matanya.

Aku diam sejenak, aku kaget dengan pernyataan itu, aku tidak mau jika menikah karena dasar kasian bukan karena dasar cinta dan beribadah karena Allah.

" Maaf mbak, Assalamu'alaikum" kataku tanpa pamit dan meninggalkan mbak Tantri.

Aku semakin kecewa dengan pernyataan itu, seperti disayat-sayat hatiku, aku pergi dari kampus, entah mau kemana langkahku ini.

Aurellia, Love Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang