48 Sampai Tujuan

63 9 1
                                    

Sebaik-baiknya orang lain yang menjadi keluarga adalah mertua yang penyayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebaik-baiknya orang lain yang menjadi keluarga adalah mertua yang penyayang




Kurang lebih empat jam kami menempuh perjalanan dan Alhamdulillah sampailah tujuan kita di Magetan, kami berdua berencana tidak langsung ke rumah, melainkan mampir dulu ke rumah Abah dan Umma, karena dari kemarin umma selalu aja memaksaku untuk memilih menu masakan yang aku inginkan.

Alhamdulillah, ucapku berulang kali, ini adalah kali keduaku menginjakkan kakiku di rumah mewah ini setelah menjadi istri Mas Gibran.

Terlihat di halaman rumah sudah ada Umma yang sedang menggendong Nida, anaknya Mas Rafiq, menyambut kedatangan kami.

Aku dan Mas Gibran mengambil oleh-oleh yang sudah kami siapkan.

"Assalamu'alaikum Umma" kataku mencium tangan Umma dan memeluknya.

"Wa'alaikumsalam nok, Alhamdulillah udah sampe, sehat kan" kata Umma.

"Alhamdulillah ma" jawabku, lalu gantian Mas Gibran yang menyalami umi dan memeluknya.

"I Miss you Umma" kata Mas gibran setelah memeluk Umma, memang Mas Gibran adalah putra Umma yang sangan sweet ketika bersama Umma.

"Ayo kita masuk" kata Umma, lalu kamipun masuk ke dalam dengan aku dan Mas Gibran menjinjing banyak oleh-oleh, termasuk makanan yang dibuat Umi untuk keluarga disini.

" Yang lain pada kemana ma?" Tanya Mas Gibran.

"Rafiq sama sekar lagi belanja buat keperluan pondok, kalo Abah di pondok" jawab Umma.

"Maryam sama Fateh sekolah ma?" Tanyaku.

"Iya, tadi Fateh sempet mau bolos, alasanya mau ketemu sama kakaknya" jelas Umma.

"Tuh udah Umma masakin, mau istirahat dulu apa makan dulu" tanya Umma.

"Ganti baju dulu ma," kata Mas Gibran.

"Ya udah sana ganti baju, terus istirahat" saran Umma.

"Siap ma" jawab Mas Gibran.

Kami berdua pun naik ke tangga untuk menuju kamar Mas Gibran yang dulu. Suasananya masih sama seperti pertama kali aku kesini.

Kebersihan dan kerapian masih terjaga rapi, walaupun katanya ada aja barang yang di berantakin Fateh, tapi Umma selalu disiplin menatanya ulang.

"Kamu mandi disini aja, Mas yang mandi di kamar sebelah" kata Mas Gibran.

Akupun mengangguk, lalu aku masuk ke kamar mandi dan mulai membersihkan diri.

Aurellia, Love Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang