Dibalik kesuksesan seorang lelaki, ada seorang perempuan yang selalu ada dibelakang dan menyemangatinya.
Pagi ini Mas Gibran memulai pekerjaannya di klinik.
"Hati-hati ya Mas" kataku pada Mas Gibran yang hendak berangkat. Dia mengendarai motor ninjanya yang sangat dia banggakan. Katanya lebih enak naik motor daripada naik mobil, karena lebih mudah untuk mencari tempat parkir.
"Iya, tunggu Mas pulang ya, Assalamualaikum " kata Mas Gibran dengan senyumannya yang sangat manis.
"Wa'alaikumsalam, iya Mas" jawabku. Sembari mencium tangan Mas Gibran, dan diapun membalas dengan kecupan manis di dahiku.
Uhh so sweet nya.
Aku memandangi Mas gibran hingga dia tak terlihat lagi dari pandanganku.
Rumah sangat terasa sepi setelah Mas Gibran berangkat. Karena tidak ada aktivitas lainnya akupun bersih-bersih rumah, menyirami bunga di taman depan dan belakang rumah.
Aku baru belajar, bagaimana cara menjadi seorang istri yang serba bisa. Dan dapat menyenangkan hati sang suami.
Setelah semuanya selesai, akupun memutuskan untuk membuka buku sketsaku yang sudah cukup lama aku diamkan selama aku selesai di wisuda.
Aku mencoba menorehkan pensil ku ke atas bidang datar berwarna putih itu.
Aku gambar sketsa rumah sesuai imajinasi yang muncul dipikiranku.
Tidak lama kemudian ponselku berdering, lalu aku cari keberadaan ponsel itu, entah kenapa akhir-akhir ini aku sering lupa. Termasuk benda-benda yang aku butuhkan, mungkin itu efek dari bertambahnya umurku.
Setelah aku menemukan ponselku yang berdering di atas nakas samping tempat tidur, lalu terpampanglah disana nama My Perfect Husband, yaitu nama yang aku cantumkan pada kontak Mas Gibran.
"Hallo, Assalamualaikum " kataku.
"Wa'alaikumsalam"
"Ada apa Mas? " tanyaku.
"Nggak papa, kangen aja" jawabnya. Dibalik telfon pun aku tersenyum malu.
"Kamu lagi ngapain? " tanya Mas Gibran.
"Lagi buat sketsa rumah mas" jawabku.
"Ohh" jawabnya.
"Aku ganggu ya? " tanya Mas Gibran.
"Enggak kok, orang cuma iseng aja " jawabku.
"Mas nanti makan siang dimana? " tanyaku.
"Nggak tahu nanti, mungkin beli aja di kantin" jawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurellia, Love Story
Teen FictionAssalamualaikum . . Allah memang sudah menciptakan manusia dengan berpasangan. Dan itu sering disebut jodoh, namun sebelum aku bertemu dengan jodohku aku melewati hari-hari dengan cinta bertepuk sebelah tangan. Jika kalian tahu cinta bertepuk sebel...