19 Di Madu

76 17 0
                                    

Aku hanya ingin menjadi satu-satunya, bukan salah satunya, apa lagi menjadi yang kedua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku hanya ingin menjadi satu-satunya, bukan salah satunya, apa lagi menjadi yang kedua.
.
.
Aurellia, Love Story




AURELLIA POV

Malam ini hatiku gelisah tidak menentu ada perasaan gundah yang aku sebabkan sendiri.

Waktu tadi Pak Dev bilang mau kerumahku malam ini, perasaanku tidak enak. Kerena tidak biasanya Pak Dev kerumahku dan meminta izin segala. Biasanya juga kalau dia mau main pasti langsung kerumah.

Aku menunggu di kamar dan membuktikan, apakah benar Pak Dev akan kerumah ku?.

Jam dinding menunjukkan pukul 20.15 WIB. Karena aku bingung mau ngapain, jadi aku memutuskan untuk membuka buku sketsa, dan mulai iseng menggambar rumah.

Aku memang suka menggambar, tapi menggambar rumah maupun sketsa nya, jika menggambar yang lain seperti manusia, binatang, tumbuhan dan pemandangan aku tidak bisa, tapi kalau soal mendesain rumah aku jagonya.

Dan juga Desain baju, lumayan juga, karena aku diajarkan menggambar desain baju oleh Umi, sebenarnya Umi pernah menyarankanku menjadi dokter, tapi aku tidak minat dengan hal itu.

Lalu setelah aku menolak menjadi dokter, Umi menyarankanku untuk menjadi desainer, supaya nantinya butik yang Umi kelola ada penerusnya,  tapi aku juga tidak setuju, dan aku memutuskan untuk menjadi arsitek.

Sifatku yaitu keras kepala, dan akan berpegang teguh pada pikiranku sendiri. Jika ada yang memaksaku aku tidak marah, hanya saja ngambek sampai waktu yang lumayan lama.

Saat aku asyik dengan pikiran ku dan fokus pada desain gambarku. Mbak Anisa mengetuk pintu.

" Rum, turunlah, ada Mas Devian dan istrinya" kata mbak Anisa yang masih mengintip di sela-sela pintu.

Aku terdiam, teryata omongannya tadi di kampus benar, apakah mereka akan menyuguhkanku dengan keromantisan mereka berdua dihadapanku?

Seketika aku membenarkan khimarku yang agak berantakan. Dan mengikuti mbak Anisa dari belakang, diruang tamu sudah ada Umi, Abi, Kak Shakel, Pak Dev dan tidak lupa disampingnya ada perempuan bercadar itu, yaitu istri Pak Dev.

Dengan raut wajah cemas aku memberanikan duduk di samping umi dan abi, aku sungguh bingung dengan apa yang terjadi, mengapa mereka semua terlihat tegang, ada apa dengan mereka?.

" Rell, kami berdua kesini sebenarnya ada maksud yang baik, yang pertama kami bersilaturahmi, dan yang kedua...." Dia menggantung kalimat itu.

" Yang kedua saya ingin melamarmu" jelasnya.

Apa? Dia melamarku apakah dia sehat? Melamarku, yang pada dasarnya dia sudah mempunyai istri?

"Tadi kami sudah membicarakannya dengan Abi, Umi serta Shakel, kata mereka terserah padamu saja rell" jelas Pak Dev.

Aurellia, Love Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang