Sebenarnya keberangkatan Arka dan Karin menuju Melbourne itu sekitar tiga hari lagi, hanya saja sepasang suami-istri itu sangat excited sehingga sudah preparing dari jauh-jauh hari. Bahkan Karin tidak bisa tidur nyenyak karena terlalu bersemangat setelah sekian lama tidak berlibur bersama Arka.
Karin baru saja kembali dari dokter kandungan untuk memastikan apakah kandungannya baik-baik saja meski pun dia masih sering mual terutama saat pagi hari. Itu sangat menyiksanya, hanya saja demi sang buah hati dan sebagai seorang ibu, dia harus membiasakan diri.
Sarah—Mamanya baru saja menelepon jika dia akan berkunjung dan akan tiba dalam setengah jam. Tentunya itu membuat Karin sangat senang karena dia sudah merindukan masakan Mamanya itu.
Tapi kini rasa bosan menyerangnya karena dia seorang diri di rumah yang besar itu. Jam masih menunjuk pukul 4 sore dan Arka akan kembali pukul 7 malam. Dia juga sudah menelepon Vita, namun sahabatnya itu sepertinya sangat sibuk, tidak tahu apa yang dilakukan perempuan itu, hanya saja Karin yakin Vita sedang tergesa-gesa karena suaranya yang terengah-engah.
Karin melirik laptopnya. Sudah lumayan lama dia tidak menyentuh laptop berwarna silver itu, mungkin terakhir kali setelah dia selesai koas dan laptop itu tergeletak begitu saja diatas meja. Kadang Arka menggunakannya saat laptopnya error. Rencana Karin selanjutnya adalah setelah melahirkan, dia ingin mengambil spesialisnya karena dia merasa menjadi dokter umum itu terlalu random karena harus mengurus pasien dengan bermacam-macam penyakit yang mungkin saja tidak dikuasai hingga akar-akarnya. Mengenai spesialis apa, Karin akan memikirkannya setelah itu.
Dia meraih laptopnya lalu kembali duduk di ranjang. Tiba-tiba suatu ide menghampiri otaknya. Dari pada bermalas-malasan dan tidak melakukan apa pun, lebih baik dia research tentang tempat-tempat yang akan dikunjunginya saat berlibur nantinya. Sebenarnya jika Arka tahu, suaminya itu akan tidak suka karena menurut Arka, liburan yang baik itu adalah liburan yang tidak ditentukan ke mana, maksudnya lebih baik menemukan tempat itu secara tiba-tiba, bukannya direncanakan. Tetapi menurut Karin, itu lah alasan mengapa liburan mereka sebelumnya terasa random karena mereka banyak melewatkan tempat-tempat terkenal yang seharusnya dikunjungi.
Setelah yakin, Karin segera browsing dan menemukan beberapa rekomendasi dari laman pencarian itu. Dia meraih buku kecil di dalam laci meja beserta pulpennya lalu dia menulis beberapa di atas kertas itu.
Karin menentukan Melbourne Aquarium sebagai destinasi pertama karena tempat itu terlihat menarik dan Vita serta Vico berfoto di sana, itu tentu membuatnya ingin pergi ke sana juga. Dia kemudian menulis destinasi kedua yaitu Sunny Ridge Strawberry Farm karena dia ingin memetik stroberi dan berfoto di sana. Jangan salahkan alasannya ke sana hanya untuk berfoto karena liburan tanpa foto itu sama dengan omong kosong. Setelah itu dia memilih Brighton Beach karena Arka sangat suka pergi ke tempat di mana suaminya itu bisa berenang. Padahal masalah berenang, Arka tidak begitu baik, namun pria itu selalu bersikeras untuk berenang dengan alasan dia suka melihat tubuh basahnya saat berada dibawah sinar matahari. Katanya dia merasa dirinya setampan model-model Amerika jika melakukan itu. Lalu dia menulis Fitzroy Gardens karena taman itu adalah salah satu taman terindah di dunia. Itu akan menjadi spot photo yang indah tentunya dan terakhir dia memilih Queen Victoria Market karena dia ingin jajan street food di sana karena pasar itu tidak buka setiap hari sehingga sayang jika dilewatkan.
Karin merasa 5 tempat itu sudah cukup karena tempat lain sebaiknya mengikuti saran Arka agar tidak direncanakan karena dia tidak ingin suaminya itu ngambek sepanjang liburan nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Husband
Romance[attention : belum direvisi, banyak typo, kesalahan penggunaan kata dan tanda baca] Kisah antara Arka dan Karin dimulai saat keterpaksaan menghampiri kedua belah pihak. Antara tidak ingin mengecewakan atau dianggap tidak memikirkan keluarga membuat...