Tempur

31 0 0
                                    

"Kayaknya ada yang dateng deh" ucap Riza

"Nggak banget kalo gue yang ngacem tapi gue ngajak kalian berdua, bisa turun kewibawaan gue sebagai Riza Fauzy?" sambungnya lagi

"Elah gitu amat mbak..!!" tonyor Dian

"Iya juga sih yaudah nanti kita dateng kalo lo kepepet" ucap Eva sambil menepuk pundak Riza kemudian berlalu pergi ke balik pohon besar untuk mengintai temannya itu diikuti dengan dian

Dan benar apa kata Riza tak lama kepergian Eva dan Dian Vita dan ke tiga temannya datang dengan wajah penuh emosi
Ya Vita Nayla Indah dan Ravika

"Dasar pengecut beraninya kroyokan" desis Riza yang masih bisa didengar oleh Vita

"Emang kanapa nggak trima lo iri sama kita?? Mana sahabat lo yang katanya setia pemberani sama yang banyak bacot itu" ucap Indah sambil mendekat

Tak lama vita memegang rahang pipi Riza dengan kasar

"Gimana belom puas?" tanyanya sambil menambah kekuatan tangannya untuk mencengkram rahang Riza sementara dayang dayangnya menyaksikan sambil sesekali menendang tubuh Riza dan mencekal tangannya

Riza tak tinggal Diam ia mulai meronta kakinya ia gunakan untuk mendang perut Vita dengan lututnya sekeras mungkin

Belum sampai vita tergeletak Ravika dan Nayla mempererat pegangannya pada tangan Riza agar anak itu tidak lepas

Vita dengan emosinya mulai malayangkan tamparan-tamparan sekuat tenaga pada pipi Riza baik itu kanan dan kiri
Rasanya Riza sudah tak kuat kepalanya sudah mulai pusing dan pipinya sudah mulai panas

Tawa Vita dan teman-temannya menggelar karena tak berdayanya Riza Hingga mengundang datangnya seseorang

Dian dan Eva yang menyaksikan sudah tak bisa menahan emosinya merekapun melangkah dengan memgepalkan kedua tangannya belum sampai mendekat tiba tiba

"Woiii berhenti!" ucap cowo dari balik Gudang Membuat Vita dan teman -temanya terkejut

"Kak akbar" ucap Eva lirih tak percaya

Dian yang sama terkejutnya menghentikan langkahnya

"Va lo nggak papa?" tanya Dian ragu pasalnya Eva ini orangnya nggak enakan selalu baper di setiap keadaan ia takut kalo Eva malah mentingin Akbar dari pada Riza

"Nggak yaudah yuk bantuin"
Mereka berdua berlari mendekati Riza yang lemah akhirnya Vita dan dayang-dayangnya pergi begitu saja

"Rizaaa!!!" teriak Dian dan Eva
Membuat akbar menoleh

"Kalian??" tanya akbar bingung kini akbar masih mencoba membangunkan riza yang pingsan

Sementara Eva menahan sesak di dadanya agar tak membuat ia menangis Menyaksikan kejadian tadi

Dan Dian kebingungan setengah mati menghadapi keadaan ini dengan membiarkan akbar menolong Riza atau mencegah akabar untuk menjaga perasaan Eva

Akbar segera membopong Riza yang pingsan

"Kak akbar mau di bawa kemana?" tanya Dian

"Ke UKS!!" teriak akbar

Sementara Eva masih tak percaya orang yang ia sukai malah menolong sahabatnya sendiri

Tapi ia harus berfikir positif
"itu hanya menolong" batin Eva

"Yuk va!" ajak Dian dan Eva mengangguk mereka menusul akbar dan Riza ke  UKS

Samapai di UKS riza belum juga bangun Kini mereka ada di ruang UKS untung guru masih sibuk rapat dan letak UKS jauh dari kantor

"Kalian yang ikut silat itu kan??" tanya akbar datar

DEFAR🌠 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang