kalah

15 2 0
                                    

Suara bising knalpot memenuhi area perumahan yang jauh dari pusat kota, banyak anak muda berpakaian jaket denim ber lambangkan huruf R sudah jelas jika itu anggota Randos

Seorang gadis di paksa berjalan dengan tangan yang di ikat ke belakang, matanya membelalak saat mendapati teman satu gengnya yang juga sama di tahan

"Dian?!" tanya Arfa membuat semuanya menoleh terutama Rio

Brukk

Dian di dorong begitu saja bersama teman-temannya mereka di ikat memutar dengan posisi saling membelakangi dari Dian, Arfa,Laksya, dan Rio

Riuh tepuk tangan menggema di ruangan itu, ruangan seperti gudang penuh dengan drum besi, dan sangat kotor

Mereka semua tertawa bangga seakan sudah mendapatkan apa yang mereka incar sedari dulu, membuat Dian berdecih tak suka

"Cih!! Bangsat!!" umpat Dian

Membuat Salah satu anggota Randos mendekat dan mencengkram rahang gadis itu sambil berkata

"Akhirnya gue kesampaian juga nyulik lo" ucap Cowok itu yang langsung mendapatkan tendangan dari Dian, cowo yang berusaha menghabisi Dian waktu itu

"Heh?! Masih berani juga lo?!" ucap cowo itu menantang

"Dar!!Darma!!" teriakan Zidan menggema

Lalu datanglah sosok beringas yang sudah hampir tak terlihat batang hidungnya beberapa tahun ini

"Bagus juga kerja kalian" ucap Darma sambil menyilangkan tangan di depan dada

"Mulai" ucap Darma memberi perintah

Tiba-tiba 2 anak buahnya mengelilingi mereka sambil membawa jerigen yang sudah di pastikan berisi Minyak tanah

"Mau apa lo Anjing!!" bentak Laksya

"Mau nyalain api kemenangan Hahahhahaaaaa" ucap Darma lalu di akhiri tawa yang menggelegar dari seluruh anggota Randos

Minyak sudah di tumpahkan memgelilingi Dian, Arfa, laksya, Rio yang duduk melingkar membuat mereka bingung dengan rasa ingin saling menyelamatkan, namun ikatan pada tubuh mereka terlalu kencang dan sulit di gapai

"Selamat tinggal Rival" ucap Darma sambil mematikkan korek Api yang kemudian di jatuhkan pada lingkaran minya tanah itu membuat Dian memekik kaget

"Gila!! Lepasin bego!!" bentak Dian sambil meronta sementara Anggota randos sudah tertawa terbahak bahak melihat geng Rival mereka akan lenyap

"Selamat tinggal... Hhhhaaaaa" tawa Darma pecah seketika saat api perlahan merambat ke bagian tengah menuju Laksya Dkk

"Yang lain mana?" tanya Rio hati-hati pada Dian

"Nggak tau, tadi masih di rumah gue" ucap Dian yang sudah merasa panas dengan Api di sekitar mereka

***
Sementara di sisi lain, Kenan bersama Riza mengendarai motornya menuju base camp Randos di ikuti Eva serta anggota Laskar lainnya

Saat sampai di depan base camp, Kenan di kejutkan dengan cahaya yang sangat terang di luar sana, terlihat kepulan asap hitam di atas atap bangunan itu

"Anjing!! Mereka bakar apaan?" tanya Kenan penasaran

"Maju, hati-hati kalau kalian ngerasa nggak kuat kabur aja" ucap Eva memberi intruksi pada anggotanya

"Tunggu!!" bantah Riza membuat semua anggota bahkan kenan dan Eva menoleh padanya

"Kenapa?" tanya Eva

"Kita tunggu polisi" ucap Riza

***
Di kantor pilisi Gea mati-matian meyakinkan polisi bahwa Angga tidak bersalah, dengan air mata yang bercucuran ia berusaha membebaskan kekasihnya itu

DEFAR🌠 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang