Tak lama dari itu suara seseorang mengagetkan mereka ber dua
"Di.. Dian!!" teriakan itu membuat Dian keluar menuju ke depan Rumah
"Ada apa buk?" tanya Dian bingung pada seorang ibu-ibu yang ia yakini tetangganya
"Itu bapak kamu" ucapan ibu itu terkesan panik
"A-ayah saya ke-kenapa buk?" tanya Dian dengan jantung yang berdetak lebih cepat
"Ayah kamu kecelakaan" ucap Ibu itu membuat Dian syok
"Tadi dia ke srempet truk Di, di perempatan depan" ucap Ibu ibu itu panik
"Nggak mungkin" ucap Dian menggeleng tak percaya
"Ayah!!" teriak Dian lalu keluar rumah melihat kondisi ayahnya
Rio yang mendengar teriakan Dian langsung keluar, di lihatnya perempuan tua dengan raut wajah khawatir
"Kenapa Buk?" tanya Rio khawatir
"Itu mas, pak irwan kecelakaan, kesrempet truk" ucap Ibu ibu itu
"Inalillahi" ucap Rio lalu bergegas menyusul Dian
Tau bahwa ini akan menjadi pukulan beratlagi pada kehidupan Dian
***
Sementara di lain sisi Riza masih marah dengan abangnya itu, ia mencoba untuk bersikap seperti biasa"Abang masih sama cewe itu ma?" tanya Riza sambil memakan sarapan di meja makan
"Iya tadi pagi dia ngomong sama mama buat jagain Dian" ucap Hanum lembut
"Aku berangkat ma" pamit Riza pada Hanum
Seperti biasa sampai di parkiran ia sudah di tunggu oleh teman temannya
"Muka lo napa Ri? Kusut bener" celetuk Fany yang di balas dengan tatapan tajam dari Riza
"Jalan" ucap Riza seperti dulu, dingin dan memimpin
"Eh 2 minggu lagi kita udah mulai ujian lo, kalian udah pada siap?" tanya Ririn pada teman temannya
"Ngapain di ingetin si Rin? Sebel gue tambah puyeng nih otak!!" kesal Devi
"Ya.. Biar kalian belajar aja, lagian ya gue juga nggak mau kali kalau lulus sendirian" ucap Ririn
"Dian berangkat nggak?" tanya Devi pada Eva
"Nggak tau, kayaknya nggak deh soalnya semalem dia baru ikut balapan" ucap Eva
"WHATTT??!!! Balap motor liar maksut lo?" tanya Fany tak percaya yang di angguki Eva
"Wih.. Gila tuh anak, cowo pa cewe si gitu bener" ucap Fany sambil geleng geleng
"Nggak usah bahas Dian bisa nggak si??!!" bentak Riza yang dari tadi diam karena merasa muak
"Lo kenapa si? Sensi amat" ucap Eva tak suka namun tak di jawab oleh Riza
"Rin kelas yu, gue pusing" ucap Riza mengajak Ririn
"Tuh anak palanya kejedot pa gimana si? Gobloknya minta ampun, kalo pusing ya ke UKS ngapain ke kelas?" cerocos Devi
"Tau, yaudah Fan, kelas yu" ajak Eva lalu pergi seperti Ririn dan Riza
"Kan.. Kan.. Kan.. Gitu, gue sendiri ah!! Rese si!!" dumal Devi lalu berjalan menuju kelas seorang diri
Di kelas Riza seperti tak bersemangat, ia hanya menidurkan diri saja, tak menanggapi celotehan Ririn yang menasehatinya
"Eh kalian tau nggak si?? Ternyata si Riza tu anak geng motor guys.. Hiii seremm!!" teriakan Tasya membuat semua anak yang di dalam kelas berbicara yang tidak tidak pada Riza
KAMU SEDANG MEMBACA
DEFAR🌠 [End]
Teen Fiction❗⚠ banyak kata KASAR ⚠❗ ❌PLAGIAT DILARANG MENDEKAT❌ "Gimana kalau kita...." ucap Eva menggantung. Lima temannya kompak mendekat, menatap Eva dengan raut wajah yang serius menunggu kelanjutan kalimat gadis itu. "Buat Geng motor!" "WHAT!?" Seperti ko...