balas dendam

16 0 0
                                    

Malam telah tiba kini Randos sudah berkumpul di basecamp sebelum menuju gedung tua dengan berbekalkan berbagai macam senjata mereka bergerombol menaiki motor menuju gedung bersama yang menimbulkan kegaduhan di sepanjang jalan

Sementara Laskar sudah berada dintempat sedari tadi kini taka da yang datang terlambat para pembesar pun sudah ada di sana dengan Eva Riza dan Dian tak lupa dengan Gea sebagai bonekanya

Tak lama menunggu deru motor sudah menggema ke seluruh ruang di gedung itu, kini waktu menunjukkan pukul 02.00 membuat deru motor itu tambah jelas karena sangat sepi

"Hai Angga! Gimana bekas gue?" tanya Zidan dengan berteriak setelah sampai di lantai 3, tempat mereka beraksi

Zidan membawa kurang lebih 70 anggotanya sementara Laskar membawa pasukan yang tidak ada 70 anggota lebih sedikit dari Randos

Sepertinya Randos benar-benar akan membunuh semua anggota Laskar untuk malam ini

"Nggak begitu buruk!!" ucap Angga lantang menjawab pertanyaan Zidan

Zidan dan Angga sama sama maju sementata di belakang mereka tampak wajah wajah beringas yang siap sedia menyerang kapan saja

"Gimana? Nyesel?" tanya Angga pelan namun jelas, memancing emosi Zidan

"Nggak usah so!! Lo pikir gue nggak tau kalau lo cuma pura-pura aja? Huh?" Zidan menantang

"Pura-pura? Kurang bukti yang gimana lagi?" tanya Zidan

"Huh? Dasar banci!!" umpat Zidan

Bukannya membalas Zidan, Angga malah berjalan ke belakang menuju gadis ber celana jins hitam dengan jaket kulit yang menutupi tubuhnya, menarik gadis itu menuju tengah, tepat di hadapan Zidan

"Cih!! Dasar jalang!!" umpat Zidan pada Gea

Ya.. Gadis itu Gea, Gea yang sudah mencintainya sepenuh hati tapi malah ia sakiti, ucapan Zidan membuat Gea muak tanpa aba aba Gea menampar keras pipi Zidan tanpa berucap

"Nggak usah pura-pura cuma buat manasin gue!! Lo nggak berarti apa apa buat gue! Lo cuma mainan" alibi Zidan menutupi perasaannya

"Siapa yang pura pura??!!" teriak Gea lantang

"Perlu bukti apa lagi?!" teriak nya lagi

Sementara Zidan yang mendengar hanya masa bodoh, karena ia yakin bahwa itu semua hanya sebuah sandiwara untuk membuatnya menyesal

Tanpa di duga Gea menarik tangan Angga sehingga tububnya berhadapan, saling mentap dengan sorotan yang tak bisa di artikan, membuat semua orang yang di sana terbengong bingung akan tindakan Gea, Gea semakin mempererat genggaman tangannya pada Angga meyakinkan diri dengan apa yang akan ia lakukan, mimik wajahnya tak terbaca hanya saja alisnya yang berkerut membuat Angga paham bajwa ia  seakan berkata 'maaf' dan tiba tiba

Cup

Dengan beraninya Gea mengecup bibir Angga singkat membuat Angga menegang tak pernah menduga hal ini sementara yang lainnya hanya menatap tak percaya

"Gila!! Gea nekat banget!!" ucap Eva melihat tak percaya sementara Dian bersenyum penuh kemenangan menyaksikan wajah Zidan melongo tak percaya

Selesai Gea melakukan itu Gea langsung menatap Zidan melangkahkan kakinya mendekat pada cowo bajingan itu dengan tatapan nyalang, seakan menyorotkan kebenciannya

"Bangsaat!! Dasar Jalang!!" umpat Zidan sambil mendorong tubuh Gea yang dengan sigap di tangkap oleh Angga

"Serang!!" teriak Zidan mengintrukasi pasukannya

Dengan cepat Kedua kubu itu maju melayangkan berbagai macam pukulan

Riza yang bersama Rio bergerak dengan gesit dengan posisi saling membelakangi, melawan musuh mereka secara bersamaan

DEFAR🌠 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang