Tidak terasa 1 th telah terlewati bagi Riza dkk dalam melaksanakan belajar mengajar di kelas 11 kini selesai UAS mereka akan mengikuti kegiatan pengambilan raport sebagai kegiatan terakhir sebelum kegiatan liburan sekolah masing dengan formasi tang sama defar berada di parkiran menunggu walinya untuk mengambil raport mereka
"Lo siapa yang ngambil?" tanya Devi pada Fany masih tengkreng di motornya
"Gue? Paling nyokap" ucap Fany malas menyebut mamanya itu
"Kalo lo?" sambung Fany"Bokap si paling" jawab Devi malas, karena paling nanti ayahnya akan mengomel jika nilainya anjlok lagi
"Siap siap di omelin lo Dev hhhaa" ucap Ririn sambil tertawa bahagia yang sedang duduk di motornya
"Kalo lo? Yang ngambil siapa Rin? Nyokap? Apa pembokat lo lagi?" tanya Fany hati-hati karena memang selama ini yang ngambil raport Ririn adalah asisten rumah tangganya karena orang tua Ririn yang sibuk bekerja
"Surya dong" jawab Ririn bangga karena pacarnya itu mau mengambilkan raport
"Dih masih pacar juga" jawab Riza meledek
"Kata siapa? Nih liat" ucap Ririn sambil menunjukkan jari manisnya yang terpasang cincin polos bermotif berlian indah di tengahnya
"Wih.. Lo nyusul Devi? Gila! Ko nggak ada acara?" cerewet Fany
"Calm guys.. Kita belum tunangan secara formal kok, jadi belum ada pesta pestaan, tunggu aja" ucap Ririn bangga sementara teman-temannya berdrcak kagum
"Kalo lo Za? Nyokap lo apa Abang lo?" tanya Eva yang duduk di motor entah siapa di dekat Fany sementara Riza berhadapan dengan Devi
"Paling mama, ogah gue kalo abang gue yang ngambil! Bisa bisa dia di makan sama tuh nenek lampir!!" ucap Riza menggebu-menggebu
"Hhhaaa gak bisa bayangin kalo kakak ipar Riza tuh si Novi, atau Hana!! Gila jadi bawang putih lo dirumah sendiri!!" ucap Devi sambil tertawa menggelegar
"Kalo lo?" tanya Riza pada Eva
"Paling Arfa, kan bokap nggak bisa masih sakit-sakitan, nyokap kan lagi di luar kota" ucap Eva dengan lesu
"Sabar Va" ucap Fany sambil mengelus pundak Eva
"Di!! Lo yang ngambil siapa?" tanya Ririn pada Dian yang sibuk melamun
"Nggak tau!!" ucap Dian setengah berteriak, ia malas jika harus membahas orang tua
"Nggak nyangka ya kita udah mau kelas dua belas" ucap Eva mencairkan suasana
"Kira kira kita satu kelas nggak ya?" tanya Devi sambil membayangkan
"Kalau nggak sekelas juga nggak papa kali, kita kan juga bisa ketemu" ucap Riza dan di angguki semuanya
Sampai suara deru mobil tiba, memperlihatkan sosok cowo dewasa berbadan tinggi, siapa lagi kalau bukan Surya pacar Ririn
Dengan ceria Ririn berlari menghampiri surya tak menghiraukan tatapan teman-temannya yang terkagum kagum
"Udah mulai belum?" tanya Surya setelah mencium kening Ririn layaknya seorang kakak
"Belum mau kekelas dulu apa sini dulu?" tanya Ririn sambil menggelayut manja pada lengan surya
"Terserah" jawab Surya
"Aku kenalin ke temen-temen aku mau nggak?" tanya Ririn
"Boleh" jawaban surnya membuat mata Ririn menjadi tambah sipit karena senyumannya
Mereka berdua berjalan ke arah teman-teman Ririn terdengar bisik-bisik siswa yang melihat Ririn dengan surya
"Itu kakanya Ririn?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DEFAR🌠 [End]
Teen Fiction❗⚠ banyak kata KASAR ⚠❗ ❌PLAGIAT DILARANG MENDEKAT❌ "Gimana kalau kita...." ucap Eva menggantung. Lima temannya kompak mendekat, menatap Eva dengan raut wajah yang serius menunggu kelanjutan kalimat gadis itu. "Buat Geng motor!" "WHAT!?" Seperti ko...