"Heh!!" bentak seseorang yang mendorong Riza
Riza yang kaget hampir saja terjatuh, rasanya ia benar-benar marah, lagi santai santainya malah di bentak
"Apa!!" bentak Riza balik pada orang itu sambil berdiri
"Berani banget lo ya!! Siapa si lo berani-beraninya ganjen sana sini sama alumni pula!!" ucap orang itu mencengkram rahang Riza
Dengan lihai Riza membalikkan keadaan dengan memelintir tangan orang itu hingga ke punggung. Alhasil posisinya orang itu membelkangi Riza dengan tangan yang di plintir
"Vita..Vita.. Lo nggak tau nggak usah banyak bacot!!" ucap Riza penuh pemekanan
"Siapa si lo berani ngatur ngataur gue? Lo ngiri sama gue? Lo ngiri karena semua cowo lebih ngeliat gue dari pada lo? Lo tau kan iri tanda tak mampu" lanjut Riza dengan beraninya
"Bangsat!!" sentak Vita marah masih dengan posisi yang sama
"Apa? Lo mau marah? Mau minta bantuan? Makanya punya otak di pake biar nggak salah cari lawan" ucap Riza lagi
"Riza kenapa?" tiba tiba suara Zafran terdengar dari arah belakang Riza
"Za.. Tolongin gue masa Riza tiba-tiba jahatin gue, padahal gue cuma bilang ke dia kalau harus cepet pulang soalnya sekolah juga udah sepi, eh malah dia plintir tangan gue dan bilang kalo gue ikut campur" bohong Novi setelah Riza melepaskan tangan Novi
"Za.. Kok lo kasar banget si.. Kalian kan sama-sama perempuan, lagi pula niat Novi baik ko gue nggak nyangka kalo lo sekasar ini" jelas Zafran kecewa
Riza yang merasa di sudutkan berlalu pergi meninggalkan mereka berdua,bukannya Zafran harusnya tanya dulu ya? Bener apa nggak? Eh malah percaya aja sama Novi
"Za.. Tunggu!!" teriak Zafran merasa bersalah
Tanpa mendengarkan Riza berlari keluar sekolah, tanpa peduli kalau ada orang yang mengejarnya
"Aggrrh!!" teriak Riza frustasi
"Harusnya lo tanya gue dulu!! Harusnya lo liat dari awal!! Harusnya lo dukung gue!!" marah Riza teriak
"Mana Motor gue di bawa Rio lagi!! Aaaaa apes benget deh" keluh Riza
Tin..tin..
Suara klakson meyadarkan Riza bahwa ia berada di pinggir jalan, tak menunggu lama ia mengarahkan pandangan pada motor vespa klasik yang di kendarai seseoramg yang berhenti di sampingnya
"Kak akbar?" tanya Riza
"Hai.. Ko sendiri aja?" tanya Akbar
"Iya kak lagi nggak bawa motor soalnya"
"Mau gue anter nggak?" Akbar menawari
"Nggak ngrepotin emang?" tanya Riza
"Nggak lah, nih helmnya kebetulan gue bawa helm dua" ucap Akbar
"Makasih ya kak" ucap Riza lalu menaiki motor Akbar
Tak sadar di sana ia di tatap oleh 2 pasang mata yang menatapnya kecewa
***
Sampai di rumah Riza di kagetkan keberadaan Rio yang ada di rumahnyaSungguh Riza tak menyangka ternyata ucapan Riza bisa meluluhkan hati Rio untuk tinggal dirumah meski tak banyak bicara pada Hanum
"Lo kenapa pulang cepet?" tanya Rio saat melihat Riza yang baru datang
"Pulang cepet salah, pulang lama salah apalagi kalo nggak pulang coba?" omel Riza pada Rio
KAMU SEDANG MEMBACA
DEFAR🌠 [End]
Teen Fiction❗⚠ banyak kata KASAR ⚠❗ ❌PLAGIAT DILARANG MENDEKAT❌ "Gimana kalau kita...." ucap Eva menggantung. Lima temannya kompak mendekat, menatap Eva dengan raut wajah yang serius menunggu kelanjutan kalimat gadis itu. "Buat Geng motor!" "WHAT!?" Seperti ko...