Seperti biasa Riza Dkk berkumpul di parkiran menunggu teman-temannya
Riza yang sudah berkumpul dengan Fany, Ririn dan Devi menjadi pembicaraan karena wajahnya yang masih lebam, belum lagi sikapnya kemarin yang mendekati alumni
"Napa si? Serasa artis tau nggak?" ucap Riza sambil terkekeh ia tak menghiraukan ucapan pedas yang terlontar dari mulut siswa siswi di sini
Tak lama Eva datang dengan motor besar Arfa, dan biasa masih memakai celana jins hitam
"Hai guys.." sapa Eva smbil melepas jaketnya memperlihatkan luka panjang di lengannya karena pertempuran kemarin malam
"Tangan lo kenapa Va?" tanya Ririn
"Kena pecahan kaca pas di rumah" ucap Eva bohong
"Muka lo bonyok juga?" tanya Devi dan di angguki Eva
"Pantesan kemaren nggak berangkat juga" sambung Fany
"Si Dian mana?" tanya Riza
"Ngga tau tadi malem gue telfon katanya mau berangkat sendiri" ucap Eva menjelaskan
Dengan setia 5 teman itu masih menunggu di parkiran hingga 10 menit lagi bel akan berbunyi dan.. Tibalah sosok Dian Amandita
Dengan motor besarnya dan jaket kulit hitam miliknya, dengan wajah yang masih penuh luka, plester yang masih ada di pelipisnya, tangan yang masih terbalut perban, dan luka di sudut bibirnya
Tak seperti biasa Dian memakai jins robek bagian paha dan dengkulnya, dan rambut yang sudah ia potong di atas bahu baru saja tak lupa warna rambut yang ia ubah jadi agak coklat membuat siswa siswi menatapnya heran
Biasanya Dian malas untuk menggunakan motor besar, kalaupun iya ia akan memakai jins hitam biasa tanpa ada robekan, dan Dian tak pernah mewarnai rambut karena masih taat pada peraturan sekolah yang ada, kini Dian mirip dengan seorang bad girl
"Jalan" ucapnya pada ke lima temannya itu
Kini serasa Dian lah yang memimpin bukan Riza lagi, ke lima temannya juga masih terbengong melihat perubahan pada sosok Dian Amandita itu
Dian yang biasanya cerewet menjadi pendiam, wajah yang biasanya berseri menjadi menegangkan, pandangan yang biasanya usil kekanan dan kekiri menjadi lurus kedepan, mata yang biasanya penuh keceriaan menjadi tajam, Dian yang biasanya berjalan dengan pecicilan kini penuh dengan kewibawaan
Saat masuk kelaspun mereka ber 6 menjadi sorotan siswa sekelas termasuk Novi and the gengs apalagi dengan penampilan Dian yang membuat Novi emosi
"Gaya banget tu anak" dumel Novi
Setelah duduk di kursi masing-masing Devi mulai cerewet dengan segudang pertanyaan yang ia lontarkan pada Eva
"Dian kenapa?" tanya Devi
"Ngga tau" ucap Eva
"Ko bisa?" tanya Devi
"Ngga tau" jawab Eva lagi
"Kemaren kenapa emang?" tanya Devi
"Ck nggak tau ya nggak tau crewet banget si!! Tanya sendiri aja makanya!!" bentak Eva marah
"Ya santai aja si" ucap Devi takut
Pelajaran di mulai semua anak fokus memperhatikan materi di depan kecuali Riza, ia sibuk memperhatikan Dian yang berubah 360°
"Lo kenapa Di?" tanya Riza
"Ngga papa" jawab Dian singkat
"Kalo ada apa-apa bilang sama kita kita temen lo ko" jelas Riza dan hanya mendapat anggukan oleh Dian
KAMU SEDANG MEMBACA
DEFAR🌠 [End]
Teen Fiction❗⚠ banyak kata KASAR ⚠❗ ❌PLAGIAT DILARANG MENDEKAT❌ "Gimana kalau kita...." ucap Eva menggantung. Lima temannya kompak mendekat, menatap Eva dengan raut wajah yang serius menunggu kelanjutan kalimat gadis itu. "Buat Geng motor!" "WHAT!?" Seperti ko...