E m p a t

499 73 0
                                    

|Author|

__________

BGM : Taeyeon - Fine
__________

You :
Hai, Haruto!
Kembarannya Naruto

Send.

Beberapa menit telah berlalu, Yujin yang telah menguap beberapa kali, matanya yang tinggal tersisa satu watt sudah tidak bisa menahan rasa kantuknya, terlebih, cuaca pada siang hari ini tertutupi oleh hujan, membuat Yujin makin mengantuk.

Ini salahnya, semalam Yujin tidur tengah malam demi menonton serial film kesukaanya. Dan rasa kantuknya hadir disaat-saat seperti ini.

Kelopak mata Yujin perlahan menutupi bola matanya.

Kesadarannya mulai hilang, dan saat ini, sebuah kepingan kisah dibawah alam sadarnya hampir memasuki dirinya. Ya, hampir saja mimpinya datang, namun sedetik kemudian, Yujin kembali tersadar karena notifikasi Line terdengar jelas di telinganya.

Haruto :
Hai, siapa ini btw?

Yujin bangkit dari tidurnya, kemudian menyandarkan tubuhnya pada belakang kasurnya. Seketika, muka Yujin yang sebelumnya menampakkan rasa ngantuk, menghilang begitu saja saat melihat enam huruf terdapat di layarnya saat ini.

You :
Yujin. Yang kemarin itu,
masih inget kan?

Awalnya, Yujin pikir, ia butuh waktu lama untuk menunggu si Haruto membalas pesannya, tapi dia salah. Ternyata Haruto langsung membalas pesannya dengan super cepat.

Haruto :
Oh, iyaiya.
Gue inget

Senyumnya semakin lebar saat melihat respon positif dari Haruto barusan. Eyesmile yang Yujin punya makin terlihat jelas sekarang.

You :
Ah, bagus deh.
Btw, Haru, lo lagi apa?

"Yujin, lo budeg ya? Itu daritadi dipanggil!"

Hampir aja jantung Yujin copot karena Jisung yang membuka kamarnya dan berteriak di depan tempat tidurnya. Yujin menarik nafas, kemudian ia hembuskan perlahan agar amarahnya tidak meluap.

Yujin lagi merasa senang sekarang, jadi dia tidak mau merusak momennya dengan adu bacot sama Jisung. Percuma juga sih, tidak ada ujungnya.

"Sama siapa emang?" Tanya Yujin yang sekarang udah ikut berdiri.

"Sama yang diatas!" Jisung buru-buru lari keluar karena ngga mau kena hantaman Yujin.

Kalo Yujin psikopat, mungkin sekarang dia udah ambil pisau tajam dan nusuk saudaranya tersebut tanpa berpikir dua kali. Yujin hampir jantungan karena tadi dia tiba-tiba masuk ke kamarnya, dan teriak-teriak ngga jelas.

Dan baru aja, Jisung ngerjain Yujin dengan kata-kata aneh.

Sembarangan banget tuh orang! Batin Yujin.

Tling!

Sekarang, wajah Yujin yang tadinya udah kayak wajah-wajah kanibal—yang mau makan orang, kembali lagi seperti semula, dengan senyuman manis. Gimana ngga, bunyi notifikasi Line kembali berdering.

Haruto :
Abis kelar ngisi data yang
kurang. Lo sendiri?

Melihat kalimat terakhir membuat Yujin hampir menangis.

"Dia nanya balik dong, astaga!" Yujin melempar bantal yang ada disampingnya entah kemana.

You :
Mikirin lo
( Delete )
Duduk doang. Bosen.

Haruto :
Cari hiburan aja,
biar ga bosen

You :
Udah ga bosen kok,
soalnya kan lagi chat
sama lo.
( Delete)
Wkwkw, iyasih
harusnya. Tapi bingung
mau ngapain

Lima menit berlalu, belum juga ada balasan. Yujin menopang dagunya sambil menatap dinding-dinding kamarnya. Suasanya terasa nyaman jika seperti ini.

Tapi tidak lagi.

"Yujin!"

Ingin sekali Yujin menangis sambil menampar Jisung yang hampir saja Yujin melakukan niat buruk untuk membunuhnya, dan memotong dagingnya untuk dijual.

Tidak, itu terlalu dramatis.

"Apalagi si, Jisung, yaampun! Bisa ga sih, sekali aja gausah ganggu gue gitu. Depresi gue lama-lama," Yujin mengusak rambutnya kasar, membuat penampilannya terlihat seperti orang gembel.

"Disuruh makan sama mama, buruan. Nanti gue yang diomelin!" Mendengar Jisung, Yujin mengecek jam arloji di tangannya. Ia sedikit terkejut karena sekarang udah jak delapan malam. Lah, kok bisa?

Melihat raut wajah Jisung, Yujin kembali barbaring di kasurnya dengan sengaja. "Ya biarin aja lo diomelin!"

"Yujin, Buruan ah!" Jisung menghentakkan kakinya, Yujin tertawa kemudian bangkit.

"Iya bacot," dan berjalan gontai menuju dapur untuk makan malam bersama, tak lupa membawa ponselnya karena takutnya Haruto ngebalas pesannya

"Halo mah, pah!" Sapa Yujin dengan muka cerianya seperti biasa.

"Norak!" Cibir Jisung, sambil menarik sebuah kursi yang biasa ia duduki—disamping Yujin.

"Kalo mau berantem di lapangan sono, biar diliat sama orang," kata papa Yujin dengan santainya.

"Daritadi pah, dia masa tiba-tiba ke kamar aku terus—"

"Ayo makan! Berdoa dulu!" Potong mama Yujin yang sekarang udah duduk di kursinya.

"Selamat makan!" Kata Jisung.

Yujin mengangkat garpu dan memperagakan seakan ia ingin menusuk Jisung dengan garpu tersebut, pastinya Jisung bergidik ngeri.

"Sejak kapan kamu jadi psikopat, Yujin?" Tanya papa Yujin.

Karena Yujin kaget, dia segera menurunkan pisaunya. "Cuma bercandaan, pah, hehe,"

Tling!

Baru aja Yujin memotong sebuah daging, notifikasi Line kembali muncul di ponselnya. Langsung aja ia buru-buru ngecek, tanpa memedulikan kedua orangtuanya yang lagi menggelengkan kepalanya ngeliat ulahnya.

Haruto :
Lakuin aja hal yang lo suka

"Yujin, makan dulu."

"Iya, ma."

Tbc~

It's Different Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang