T u j u h b e l a s

262 36 0
                                    

|Author|

__________

BGM : G Dragon & Jennie Kim - Black
__________

Dengan cekatan, Yujin memasukkan buku-bukunya, serta tempat pensilnya ke dalam tas. Dia pengen cepet-cepet pulang, entah hari ini dia ngerasa capek banget gitu. Ngantuk juga, efek dari kemaren jalan mulu kali ya.

"Yujin, lo naik apa?" Tanya Yuri sambil menutup resleting tasnya.

"Tadi gue nyuruh si Jisung jemput, gue ngantuk soalnya," jawab Yujin.

"Wah, ada Jisung! Gue mau ketemu dong sama dia!" Papar Yuna. Yujin cuma ketawa dibuatnya, Yuna emang naksir si Jisung gitu katanya. Mereka juga udah sering bertukar pesan. Tapi sebatas itu aja, belum ada interaksi besar kayak Yujin sama Haruto. Karena Jisung sendiri masih mager pacaran gitu. Padahal yang ngantri mah, udah kayak semut.

"Kenapa ngga bareng aja sama Haruto?" Cerocos Yuri sambil menaikkan kedua alisnya berulang-ulang, sengaja mau cengin Yujin emang.

"Eh, iya juga sih. Dia kan bawa mobil," tambah Yuna yang setuju sama perkataan Yuri.

Yujin ngegeleng. "Ngga enak ah, kesannya kayak ngerepotin dia banget, hehe." Gitu-gitu, Yujin punya etika sopan santun sama orang lain kok. Walaupun barbar banget bocahnya.

"Yujin, Yuna, gue duluan ya! Grab nya udah dateng nih, bye!" Pamit Yuri ke Yujin dan Yuna.

"Iya, hati-hati!" Balas Yujin dan Yuna berbarengan.

"Gue juga duluan ya, Yujin. Takut macet nih,"

"Sip."

"Salam buat Jisung ya!"

Yujin tertawa kemudian mengangguk.

Dengan senyum yang merekah di wajahnya, Yujin berjalan melewati koridor sekolahnya yang cukup panjang. Itulah Yujin, mau lagi ngantuk kek, capek kek, tetep aja selalu senyum. Karena motto Yujin; senyum bisa ngebuat aktivitas kalian jadi lancar.

"Yujin!"

Oke, Yujin kaget.

Untung yang ngagetin orang cakep. Kalo bukan, mungkin daritadi Yujin udah ngucapin sumpah serapah ke orang ini.

"Haru, lo mah!" Keluh Yujin. Haruto nya malah ketawa, nunjukkin giginya yang putih dan berjejer rapih.

"Kaget ya?"

"Pake nanya lagi,"

"Lah, Yujin bisa ngambek? Baru tau gue,"

Yujin berdecak. "Gue juga manusia keleus!"

Sekarang, Yujin sama Haruto jalan beriringan.

"Eh Yujin—"

"Apa?"

"Kan gue belum selesai ngomong,"

"Oke, terusin."

"Lo pulang sama siapa?"

"Jisung,"

"Naik mobil?"

Yujin mengangguk.

Haruto berdecak. "Kenapa ngga bareng gue aja si?"

"Ngga mau, males,"

"Yakin males?" Haruto menaikkan sebelah alisnya. Yujin kembali mengangguk.

"Yaudah, gue duluan deh kalo gitu,"

Seketika Yujin langsung nahan tangan Haruto. "Bercanda doang ish!"

Haruto tertawa. "Gue juga cuma bercanda doang, mana mungkin gue ninggalin lo disini,"

Hampie aja Yujin melayang sekarang juga.

"Hehehe, iyalah. Ngga mungkin lo ninggalin gue, secara gue kan—"

"Hush, udah-udah! Ayo kita jalan aja."

Yujin agak kesel tapi dia tetep dengerin kata-kata Haruto.

Ngga terasa udah lama banget mereka temenan, udah hampir setahun. Perasaan baru kemarin mereka bertukar pesan.

Yujin ngga berubah, begitupun Haruto. Mereka tetep begitu. Yujin malah lebih blak-blak an. Haruto masih dengan sifatnya yang lembut, tapi asik dan receh.

Tapi tetep aja, mereka masih suka bahas hal-hal random dan ngga jelas tentunya. Justru itulah yang bikin mereka tambah deket.

"Itu Jisung," Yujin nunjuk Jisung yang lagi nyender di mobil sambil minum Le Mineral. Haruto ikut menoleh kearah yang ditunjuk Yujin.

"Weh, Haruto!" Jisung ber-high five sama Haruto.

Yujin yang nyaksiin itu senyum doang. Dia udah terbiasa dengan sikap mereka kayak gitu. Toh, sekarang Haruto juga udah Jisung anggep saudara sendiri. Haruto pun jadi sering main kerumah Yujin.

"Jisung, Yujin, gue duluan deh, ya. Jis, jagain Yujin ya!"

"Yaelah, dia juga gausah gue jagain udah ngerti kali, emang lo pikir dia bocah!" Papar Jisung. Haruto ketawa.

"Hati-hati, Haru!"

"Iya, lo juga."

Jisung yang ngerasa jadi nyamuk, akhirnya berdeham. "Heh, masih ada orang lho, guys."

"Haha, yaudah duluan ya!"

Jisung dan Yujin segera memasuki mobil, dan memasang seatbelt.

"Haru tiap pulang sekolah buru-buru amat deh, heran." Gerutu Yujin.

"Iyalah, dia kan mau kerj—Eh, ya mungkin dia ada urusan,"

Hampir aja Jisung ngebocorin sesuatu. Tapi untungnya dia inget pesan Haruto pas waktu di Fancy saat beberapa bulan lalu.

"Jis, tolong jangan kasitau Yujin dulu kalo gue kerja disini."

Tbc~

Annyeong!

Hayo, udah kubilang bakal dicepetin alurnya kan? Nah, langsung nih. Gercep juga.

Jadi mungkin part selanjutnya banyak yang lebih cheesy baper-baperan gitu. Dan aku ga butuh waktu lama lagi buat ke konflik. Jadi siap-siap.

Jangan lupa dukungannya ya, kawan~

See ya soon, have a nice day!❤

It's Different Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang