D u a b e l a s

290 48 4
                                    

|Author|

__________

BGM : Davichi - I'll Think of You
___________

"Yujin!?"

Haruto yang tadinya berjalan menuju meja nomor 29, tiba-tiba berbalik karena ngeliat seorang perempuan yang familiar banget.

Benar itu Yujin. Ahn Yujin.

"Kak Yedam, tolongin gue kak!" Tutur Haruto memohon saat melihat Yedam baru saja kelar menyusun piring di dapur belakang.

Yedam menatap Haruto dengan sangat bingung sekaligus kesian gitu, soalnya wajah Haruto kelihatan panik gitu.

"Lah, lo kenapa, Ru?" Tanya Yedam sambil mengernyitkan dahinya.

"Tolong anter ini ke meja 29 ya kak, tolong banget.." Lirih Haruto sambil menyerahkan nampan ke Yedam. Karena Yedam udah ngga ada kerjaan, akhirnya dia mengangguk dan langsung nganter makanan tersebut ke meja nomor 29, karena takut pelanggannya nunggu kelamaan.

Haruto menatap Yedam dari jauh, tapi dia bukannya langsung balik, malah kayak keliatan ngobrol dulu sama salah satu orang yang ada di meja nomor 29 itu.

"Itu Jisung, kok lo malah kabur?"

"Nanti gue ceritain kak. Makasih ya btw!"

Yedam menepuk bahu Haruto pelan. "Iya, santai aja."

Jisung adalah salah satu pelanggan yang hampir setiap minggunya makan di sini. Karena itulah ia kenal dengan beberapa pekerja termasuk Haruto, juga Yedam.

Resto ini memang sangat mahal, namun tidak terlalu mahal untuk seseorang yang berkecukupan seperti Jisung ini.

16.00 PM.

Haruto melirik jam tangan berwarna hitam yang melingkar di tangan kirinya. Ia menghela nafas, dan kembali duduk di kursi panjang yang terdapat di depan bangunan resto. Seharusnya ia sudah diperbolehkan pulang dari satu jam yang lalu, namun ia sengaja tetap disini untuk menunggu seseorang.

"Lah, lo ngapain, Ru?" Tanya Yedam yang kini telah mengganti pakaiannya menjadi sweater.

"Hehe, kak. Pulangnya bareng gue aja, gue bawa mobil kok!" Ajak Haruto sambil menunjuk mobilnya yang saat ini tepat berada di hadapannya.

"Ngga usah, Ru. Kita kan ngga searah," tolak Yedam yang merasa tidak enak dengan Haruto.

"Ngga apa-apa, ayo kak!"

Akhirnya Yedam mengangguk, kemudian mengikuti Haruto dibelakangnya.

"Btw, Ru. Tadi ada siapa emang? Kok sampe lo nyuruh gue buat ngasih makanannya?"

Haruto membasahi bibir bawahnya. "Em.. Itu, temen gue di sekolah baru gue, kak." Jawabnya pelan.

"Terus kenapa lo kayak panik gitu?"

"Dia ngga tau kalo gue kerja di Fancy. Tolong jangan kasitau dia dulu ya, kak.."

"Kenapa emang?"

"Lo tau cerita gue di sekolah lama gimana kan?"

Yedam mengangguk.

"Gue ngga mau itu terulang lagi. Gue gamau berita itu tersebar luas dan akhirnya gue depresi lagi, kak.."

Yedam menoleh pada laki-laki di sebelahnya, kemudian menepuk bahu Haruto.

"Emang menurut lo, kalo Yujin tau, Yujin bakalan cerita gitu, ke siswa lain?" Yedam menaikkan sebelah alisnya.

Haruto menghela nafas, kemudian mengedikkan bahunya. "Gue juga ngga tau kak, tapi—"

"Lo suka sama dia, ya? Selain karena lo takut kehidupan lo yang sebenernya kesebar luas, lo takut kalo Yujin bakalan ilfeel dan ngejauhin lo, iya kan?"

Haruto diam.

"Jawab gue, Ru."

"I-iya.. Kak,"

Yedam tersenyum. "Lo suka sama dia?"

Haruto menggeleng. "Ngga tau, kak. Tapi, dia itu beda. Sejak awal dia ketemu gue dengan kepribadian dia yang ceria, ngebuat gue semangat aja gitu." Tanpa Haruto tersenyum.

"Lo sama dia masih temenan kan?"
Tanya Yedam memastikan.

"Iya kak, kita juga baru kenal. Lo kan tau gue baru pindah SMA," kata Haruto sembari membelokkan setirnya kearah kanan.

"Hahaha, iya. Nah, selagi lo masih awal gini sama dia, cerita aja. Ngga ada salahnya kan?"

"Tapi kalo dia kaget gimana?" Balas Haruto yang kurang yakin dengan solusi yang barusan Yedam berikan padanya.

Yedam tertawa kecil. "Kaget doang ini. Malah kalo lo nyeritainnya pas kalian udah deket, takutnya Yujinnya kecewa,"

Itu juga hal yang gue takutin.

"Tapi gue kurang yakin kak,"

"Ya ngga hari ini juga, Ru. Lagian, Yujin asik kok orangnya, tadi gue semper bercanda dikit sama dia. Lo juga tadi bilang dia orangnya ceria."

Haruto menggigit bibirnya. "Nanti deh kak, gue pikir-pikir lagi,"

"Lo harus pilih..

Lo cerita sama Yujin dalam waktu dekat ini, yang pastinya dia bakal kaget, dan pastinya berita itu tersebar entah Yujin yang ngasih tau siswa lain, ataupun mereka tau sendiri. Atau lo ngasih tau Yujin dengan jangka waktu lama, tapi.. Ya lo tau konsekuensinya...

..Mungkin Yujin bakal kecewa berat sama lo."

Tbc~

It's Different Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang