|Author|
___________
BGM : Jungkook - Euphoria
__________
"Yujin!"
Mendengar namanya disebut, Yujin yang awalnya lagi sibuk dengan ponselnya, kini beralih ke sumber suara, dan ia mendapatkan lelaki bertubuh tinggi tengah menghampirinya dengan sebuah senyuman manis yang melekat di wajahnya.
"Hai, Haru! Udah selesai kelasnya?" Jawab Yujin dengan senyum lebarnya, Haruto menganggukan kepalanya berulang-ulang.
"Ayo makan, aku laper."
Haruto tertawa kecil. "Iya."
Seperti biasa, jika mereka memiliki kelas yang selesai berbarengan, mereka akan menuju kafe yang terletak tak jauh dari gedung kampusnya. Yujin dan Haruto berjalan beriringan sambil sedikit membahas apa yang mereka pelajari saat kelas berlangsung.
Yujin membuka pintu kafe terlebih dahulu. Matanya tertuju pada sekelompok kawanan yang saat ini sedang asyik mengobrol di meja tengah. Tanpa babibu, Yujin segera menghampiri kawanan tersebut, disusul oleh haruto.
"Yujin! Eh, ada Haruto juga," sapa seorang perempuan berkuncir kuda.
"Lo daritadi disini, Na?" Tanya Yujin. Yuna—teman SMA sekaligus teman sekampus Yujin dan Haruto itu mengangguk ceria.
"Sini lah, lo berdua gabung!" Usul laki-laki yang tentunya Haruto kenal.
"Dih, males banget. Yujin, ayo makan. Gue laper." Haruto menarik tangan Yuna dengan cepat, berniat menggoda Jeongwoo yang kini tengah mengumpat karena tingkah Haruto barusan.
Yujin menaruh mapnya diatas meja, kemudian menatap Haruto. "Mau makan apa? Aku aja yang pesen." Tanyanya.
"Waffle sama chocho milkshake aja, Yujin. Lagi pengen yang manis."
"Emang ngga cukup liat aku?" Yujin menaikkan sebelah alisnya. Haruto hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya berulang-ulang melihat tingkahnya.
Lima belas menit berlalu, salah seorang pelayan memberikan beberapa pesanan Yujin yang telah ia pesan sebelumnya. Dengan cepat, tangan Yujin menyambar sendok dan garpu untuk memakan makanannya karena perutnya saat ini sudah tidak sanggup lagi menahan lapar.
"Pelan-pelan, Yujin. Astaga.." Haruto lagi-lagi menggelengakn kepalanya melihat tingkah Yujin.
"Ngomong-ngomong, Haru.. Sebentar lagi kita liburan. Kamu ngga ada niat kemana gitu sama ayah kamu?" Tanya Yujin dengan pandangan mata yang tetap fokus pada sebuah daging yang sedang ia potong saat ini.
Haruto menggelengkan kepalanya.
"Ngga deh, kayaknya."
"Gimana kalo kita vacation bareng ke Jeju?" Usul Yujin dengan semangat.
Haruto terlihat memikir. "Boleh aja sih, ayah juga kayaknya perlu refreshing."
"Oke. Kalo gitu nanti aku bilang ke mama sama papa, plus Jisung."
Haruto menganggukan kepalanya. Saat ini sudah tidak ada lagi yang membuat pikirannya mengganjal dan merasakan beban. Karena Haruto berhasil membiayai operasi mata ayahnya, dengan bantuan Yujin juga pastinya. Dan terlebih, Haruto sudah menjadi salah satu anggota divisi di perusahaan papa Yujin. Bisa dipastikan bahwa Haruto akan sukses di usia muda.
Sementara Yujin, setelah kelas kuliahnya selesai, ia akan kembali kerumah dan segera menulis sesuatu di blognya. Ya, Yujin telah memiliki blog sendiri yang tentunya telah di akses oleh ratusan ribu orang diluaran sana. Bahkan akun blognya telah menyebar luas di platform ternama.
Karena Yujin dan Haruto telah memiliki jadwal yang cukup sibuk, maka dari itu mereka tidak mengambil organisasi tetap di kampusnya. Mereka hanya mengikuti beberapa pertemuan, atau organisasi kecil yang sekiranya tidak akan melelahkan mereka.
"Haru, kamu nanti langsung ke kantor papa?"
"Ngga, aku lupa bawa setelan. Jadi aku kerumah dulu."
Yujin mengangguk. "Aku ikut kerumah kamu, deh. Sekalian mau ngobrol bentar sama ayah kamu."
"Ngga pulang aja? Bukannya kamu mau lanjutin blog?" Tanya Haruto bingung.
Yujin menggeleng. "Aku mau ke papa dulu. Ada hal yang harus aku sampein."
"Oke, kalo gitu."
Setelah menghabiskan makanan, Haruto dan Yujin berjalan ke parkiran untuk menaiki mobil dan segera menuju rumah Haruto.
"Haru, kamu gapapa kan?"
"Gapapa gimana? Kan daritadi aku ga gimana-gimana."
Yujin membasahi bibirnya. "Ngga, kok kayaknya kamu ga seceria biasanya,"
Haruto tertawa. "Iya, tadi dosen aku marah karena aku ngumpulin tugas kelewar deadline yang udah ditentuin."
"Yaampun, emang telat berapa hari?"
"Telat lima belas menit doang itu."
"HAH?!"
"Kurang kenceng, Yujin."
"Ma-maaf, siapa coba yang ngga kaget? Masa lima belas menit doang sampe dimarahin gitu?" Cibirnya ikut kesal.
"Gapapa, masih bagus dia nerima."
Tangan Yujin mengelus bahu Haruto perlahan. "Sabar, Ru. Nanti kalo ketemu dosennya, aku siram pake bensin deh ke mukanya."
"Emang berani?"
"Ya jelas engga, sih. Hehe."
Haruto tertawa kecil.
"Yujin, makasih ya. Aku gangerti lagi gimana hambarnya aku kalo gaada kamu."
"Ih, cringe banget."
"Yaudah ma—"
"Sama-sama. I wuf u."
Tbc~
Jaljinasseo?
Udah lama banget astaga. Aku bener-bener kelupaan dan gaada ide juga sih. Ini cerita udah diambang terlantar banget, sumpah.
Aku bakal nyoba untuk selesein ini secepat mungkin. Btw, aku ga bakal bikin cerita ini lebih dr 47chapt, oke?
Yaudah, gitu aja. Semoga kalian ga lupa sama cerita ini ya, huhu.
Jangan lupa vomments!
Have a great day yall!
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Different
Fanfiction[COMPLETE] Ahn Yujin, dengan segala hal cerdik serta sifatnya yang pemberani, selalu mengejar laki-laki bernama 'Haruto' tanpa rasa malunya. ❝Lo tau ga, kenapa gue cuma manggil lo 'Haru'?❞ ❝Kenapa?❞ ❝Haru itu kalo dalam bahasa Korea, artinya satu ha...
