D u a p u l u h t u j u h

215 34 0
                                    

|Author|

__________

BGM : Astro - I'm On Your Side
__________

"Inget ga, apa yang pernah gue bilang dulu? Kata-kata yang selalu gue ucapin. Inget?"

Haruto terdiam.

"Yu-Yujin.."

Yujin tersenyum miris.

"Lo kenapa, Yujin? Gue ngga ngerti," lirih Haruto, ia mencoba untuk menyentuh tangan Yujin, tapi Yujin buru-buru nepis.

"Sebentar lagi kita UN. Tolong jangan hubungi gue dulu. Gue mau fokus." Kata Yujin ketus.

Haruto yang masih belum ngerti apa-apa ngga terima karena Yujin tiba-tiba begini.

"Yujin, jangan kayak gini.."

Dramatis banget udah kayak drama pada umumnya. Bahkan kayak FTV Indonesia. Tapi, ya beginilah faktanya.

"Udah ya, Haru. Gue mau ke kelas," Yujin berjalan meninggalkan Haruto sendirian.

Jujur, Yujin sendiri sebenernya ngga tega, plus ngga mau ninggalin Haruto kayak tadi. Karena ya, hati dia masih terbuka lebar buat Haruto. Tapi kekecewaanya menutupi ini semua.

Yang cukup bikin kecewa, bukan karena Haruto punya latar belakang kehidupan yang bisa dibilang kurang bagus, melainkan karena Haruto ngga jujur sama dia.

Padahal Yujin udah sering bilang untuk selalu terbuka, bahkan dari saat mereka belum sedekat ini.

Sekarang Yujin lagi lari ke kelasnya sambil terus mengusap air matanya yang kian deras. Dia ngga mau di cengin sama temen kelasnya atau siapapun itu. Yujin malu, karena sebelumnya dia ngga pernah nangis kayak gini.

"Yujin! Lo nangis? Lo kenapa?" Tanya Yuna panik saat Yujin memasuki kelasnya.

"Yaampun Yujin, ada apa lagi? Pasti gara-gara Har—"

Yuna memberi isyarat agar Yuri ngga keceplosan ngelanjutin perkataannya. Yuna ngga mau kalo siswa lain tau tentang masalah Yujin sama Haruto. Karena itu cuma akan memperkeruh keadaan.

"Yujin.." Yuri menepuk punggung temannya tersebut, berniat buat menenangkannya.

"Ngga.. Gue ngga apa-apa." Balas Yujin akhirnya. Yang lain ngga bakal percaya kalo dia ngomong 'ngga apa-apa' ya gimana mau percaya? Orang matanya sembab, hidungnya merah gitu.

"Yujin," panggil Yuri pelan.

Yujin cuma senyum sambil natap Yuri.

"Gue tau lo ngga kuat kan, jauh-jauhan gini sama Haruto. Mending lo maafin dia, dan minta dia untuk ngejelasin semuanya aja, itu lebih baik kan?" usulnya. Yuna yang setuju pun ikut menganggukan kepalanya.

"Bener, Yujin.. Sebentar lagi kita UN, jangan sampe lo stress gara-gara ginian doang." Tambah Yuna yang ikut khawatir dengan keadaan Yujin.

"Gue udah terlanjur kecewa sama Haru.." Ucap Yujin perlahan.

Yuri dan Yuna bertatapan, kemudian tersenyum.

"Lo kecewa bukan berarti harus ngejauhin dia, kan?" Yuna menaikkan sebelah alisnya.

Yuri mengangguk. "Iya, Yuna bener. Rasa kecewa lo itu ngga ada apa-apanya dibanding perasaan lo yang sebenarnya ke dia."

Mereka bener. Batin Yujin.

Tring!

Tanpa sadar, bel berbunyi menandakan seluruh siswa dan siswi telah diwajibkan meninggalkan sekolah.

Yujin segera memasukkan buku-buku serta pulpennya, dan langsung menggendong tasnya.

"Lo pulang sama siapa?" Tanya Yuri.

"Gue bawa mobil, Ri." Jawab Yujin lemas.

"Ngga mau bareng Haruto?" Kini giliran Yuna yang bertanya, entah apa yang ada di pikirannya, padahal ia sendiri tau bagaimana kondisi Yujin dengan Haruto saat ini. Namun beberapa detik setelahnya, dia menggigit bibirnya karena merasa bodoh udah nanya hal kayak barusan.

Yujin cuma ngegeleng.

"Yaudah, hati-hati Yujin."

"Rest well!"

"Iya, duluan ya."

Yujin berjalan sendiri untuk menuju parkiran, tangan kirinya ngebawa jasnya.

Kepalanya kerasa pusing sekarang. Yujin begitu emang, karena dia jarang nangis. Jadi sekalinya nangis jadi berasa pusing banget gitu.

Saat sampai di depan mobil Yujin, ia memegangi kepalanya yang kerasa pusing.

"Pulang bareng gue aja." Seseorang narik tangannya gitu aja.

Yujin kaget. "Haru, lepas." Sanggah Yujin, nada suaranya ga terdengar begitu kuat karena dia sendiri emang lagi pusing.

"Ngga, ayo Yujin." Paksa Haruto.

Yujin berdecak, kemudian menepis tangan Haruto kesal. "Haru! Lepas! Lo denger kan tadi gue bilang apa?"

Baru sekali Haruto denger Yujin cukup emosi kayak gini. Dan tangannya refleks melepas dari tangannya Yujin.

"Yujin. Sekali ini aja. Gimana gue bisa biarin lo nyetir mobil kalo lo pucet kayak gini?"

Binaran mata Yujin terlihat jelas.

Haru, padahal barusan gue udah kasar ke lo. Tapi kenapa lo masih peduli sama gue?

Tbc~

Hai kawanku semua!

Aku ada satu informasi.

Karena konflik masih berlangsung, jadi untuk saat-saat ini, aku bikinnya 'Author' PoV dulu ya hehehe.

Tenang ae lah, intinya mereka diem-diemannya ngga bakal lama. Paling beberap part lagi mereka udah biasa wkwk (spoiler)

Okedeh.

Jangan lupa dukung aku dengan vomments!

Kalo kalian mau ngobrol atau sekedar nanya-nanya, silahkan message okayy?

Semoga hari kalian menyenangkan, aylabyu sm❤

It's Different Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang