|Yujin|
__________
BGM : WJSN - Take My Breath
__________"Gue duluan ya, Yuna, kak Seongwoo, Yohan..." Teriak gue sambil melambaikan tangan gue ke mereka. "Sama kalian semua, dah!"
Kemudian gue berjalan menuju parkiran, kayaknya udah ada Haru disana. Karena tadi gue suruh dia nunggu di parkiran aja—maksudnya di mobilnya. Udah kayak supir aja ya, parah banget gue emang.
"Lama yak? Maap ye, tadi pamitan dulu," ucap gue sambil melepas slingbag gue dan menaruhnya di samping kiri.
"Ngga kok." Bales Haru singkat. Dia tu misterius banget emang. Kadang kalo lagi singkat, singkat banget, kalo lagi bawel, bawel banget. Tspi tetep aja, mau gimanapun dia, gue tetep sayang kok.
Hehehe, dasar Ahn Yujin sampah.
"Laper ya lo? Mau makan dulu?"
Gue ngegeleng cepet. "Ngga ah, kenyang. Abis makan pastel sama lontong tadi,"
"Hah? Darimana?"
"Tadi ada anak OSIS bawa, gue minta, hehe." Iya soalnya tadi gue lagi laper sedikit, terus ada si Yeji—ketos, sambil bawa box gede gitu, isinya lumpia, lontong, lemper, sama pastel, gue minta dia, dan untungnya dia baik mau ngasih gue.
Biasa, anak OSIS kan sabtu kadang rapat. Jadi kalo mereka rapat, dikasih makanan ringan kayak gitu. Ama minumnya juga sih. Tapi berhubung gue bawa minuman, ya gue ga minta.
"Sama Yeji?" Tanya Haru, gue ngangguk.
"Lo ketemu dia?" Gue menaikkan sebelah alis gue.
"Ngobrol malah,"
"Ngobrol apa aja?" Tanya gue ketus.
"Gue nanya, dia udah punya pacar apa belum,"
Gue membelalakkan mata gue. Apa-apaan nih!
"Lo mau macarin dia?!"
"Lah, kan gue udah punya pacar."
Sumpah ini si Haruto Watanabe ngajak ribut banget deh elah, sebel jadinya. Mana capek, abis ekskul.
"Siapa ih, lo mah. Gue turun nih ah,"
"Lo."
Ya kan, mampus.
Lemes gue rasanya, kayak diterbangin ke langit ke-7.
"Apa coba," kata gue sambil menyembunyikan ekspresi seneng gue.
Haru ketawa. "Salting ae lo,"
Ngga kerasa kan, udah di depan gerbang rumah gue aja. Padahal pengennya lama, biar gue bisa bercanda sama Haru.
"Makasi banyak ya, Haru. Ayo masuk dulu, gue bikinin minuman," tawar gue. Karena sumpah ya, selama gue deket sama Haru, dia kerumah gue cuma kurang lebih 4-5 kali, ngga lebih. Dia sibuk banget, gue gangerti lagi.
"Emang bisa lo? Paling juga air putih,"
Gue memukul tangan Haru, dia meringis kesakitan.
Dasar lebay kamu.
"Lebay,"
"Hehehe. Nanti aja kapan-kapan, yaudah, gue duluan ya, Yujin. Dah!"
"Iya, hati-hati."
Gue berjalan kedalam rumah dengan senyuman yang masih menghiasi wajah gue.
"Kamu dianter Haruto lagi?" Tanya papa sambil baca koran di depan ruang tamu.
"Iya."
"Mana dia? Kok ga disuruh masuk?"
"Dia buru-buru, pah."
"Oh, yaudah."
Dan gue memutuskan buat langsung ke kamar gue, mau ngadem terus rebahan.
Tapi setelah gue masuk ke kamar, gue balik lagi keluar, mau ngambil buah yang ada di kulkas. Soalnya gue biasanya kalo abis ekskul gitu, suka makan buah, jadi seger nantinya.
"Yah Yedam, ayo bisain dong. Gue laper banget, nih."
Hah? Itu Jisung lagi telponan sama Yedam?
Kalo Yedam mah gue kenal, yang kerja di Fancy kan. Dia juga sering ngobrol sama gue kok, kalo gue kesana.
"Haruto belum dateng? Dia kerja kan hari ini? Nanti deh suruh anter kerumah gue, nanti nunggu di depan Indomaretnya aja, jangan depan rumah guenya,"
Haruto? Kerja? Anter kerumah?
Itu maksud Jisung apa?
Haruto kerja? Kerja dimana? Di Fancy? Kenapa dia kerja? Apa sih semua ini?
Akhirnya gue masuk ke kamar Jisung yang terbuka, tanpa izin.
Entah apa yang ada di otak gue saat ini, intinya gue bener-bener bingung campur kesel.
"Jisung—"
"Lah, lo-lo udah pulang?"
Seketika Jisung langsung matiin panggilan telfonnya, terus ponselnya dia taruh di atas laptopnya, gue liatin pergerakan tangannya secara rinci.
"Jisung, jelasin.. Haruto kerja? Nganter makanan? Maksudnya apa? Dan itu tadi lo telfon siapa? Yedam?"
Tbc~
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Different
Fanfiction[COMPLETE] Ahn Yujin, dengan segala hal cerdik serta sifatnya yang pemberani, selalu mengejar laki-laki bernama 'Haruto' tanpa rasa malunya. ❝Lo tau ga, kenapa gue cuma manggil lo 'Haru'?❞ ❝Kenapa?❞ ❝Haru itu kalo dalam bahasa Korea, artinya satu ha...