E m p a t p u l u h

219 28 3
                                    

|Author|

__________

BGM : Blackpink - Hope Not
__________

Haruto menutup kembali map yang biasa ia gunakan untuk ke kampus, dan menentengnya.

Kali ini, ia tidak langsung menghampiri Yujin, namun pergi ke suatu tempat. Sebelumnya, Yujin telah mengabari Haruto jika ia akan menemui Yuna terlebih dahulu.

"Dahyun!"

Seketika seorang perempuan yang tengah meneguk minumannya, menoleh kearah sumber suara, dan mendapatkan Haruto yang segera menghampirinya.

"Bisa bisanya lo baru dateng? Gue udah sepuluh menit disini," cibir perempuan bernama Dahyun tersebut.

"Baru sepuluh menit, belum sepuluh hari."

Haruto dan Dahyun sibuk bercengkrama satu sama lain, hingga tak sadar bahwa seorang perempuan mengamatinya saat ini.

Ya. Ia Yujin.

Yujin mencoba untuk tidak berpikiran negatif atas kejadian yang sedang berlangsung di depan matanya saat ini. Ia menghela nafas, perlahan kakinya makin mendekat dengan area dimana Dahyun dan Haruto asyik mengobrol ria.

"By the way, makasih ya selama ini lo udah ngebantu gue."

"Santai kali."

"Abisnya lo jarang sih, angkat call gue. Alhasil kita bisanya komunikasi langsung."

"Sorry banget, Yun. Lo kan ta—"

"Hai, kalian lagi asik banget kayaknya." Sambar Yujin yang saat ini sedang menyembunyikan amarahnya.

"Yujin?" Sontak, Dahyun kaget saat melihat sosok Yujin yang tiba-tiba ada di hadapannya.

"Duduk dulu sini, Yuj—" Haruto yang semula ingin menyentuh tangan Yujin, dengan santainya ia menepis tangan Haruto.

Yujin mencoba tersenyum. "Gue duluan." Kemudian meninggalkan mereka tanpa basa-basi.

Haruto berdecak kemudian segera mengejar Yujin sambil meneriaki namanya.

"Yujin, tunggu—"

"Taksi!"

Belum sempat Haruto ikut menaiki taksi yang ditumpangi Yujin, kini pintunya telah tertutup rapat kemudian perlahan mobil tersebut menghilang dari pandangannya.

Berkali-kali Haruto mencoba untuk menghubungi Yujin, namun hasilnya nihil. Yujin sama sekali tidak mengangkat panggilannya.

Sementara itu, Yujin menahan tangisnya dari dalam mobil. Ia memilih untuk menyalakan musik, dan menutup telinganya dengan kedua earphone yang selalu tersedia di dalam tasnya.

"Makasi, pak!"

Dengan kondisi yang masih kesal, Yujin memasuki rumahnya tanpa mengucap sepatah katapun. Jisung yang melihat tingkahnya saat ini merasa bingung. Karena tidak biasanya Yujin seperti itu.

"Yujin, lo kenapa?" Jisung mengetuk pintu kamar Yujin berkali-kali, untuk memastikan keadaan Yujin saat ini.

Ceklek!

It's Different Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang