Aku membawa pak bagas ketaman belakang rumah, aku menyilahkan dia duduk dibangku panjang yang menghadap ketaman bunga dihiasi oleh lampu taman kesukaanku. Ini tempat kesukaanku aku suka menghabiskan waktu ditaman ini. Aku duduk bersampingan dengan pak bagas rasanya sangat canggung dan maluu..
"Renata" panggil pak bagas yang membuatku terkejut, bagaimana tidak aku sedang melamun tiba² dipanggil
"Ehh.. Mmm.. Iya pakk" jawabku
"Kamu sedang memikirkan apa? Saya panggil dari tadi baru denger" tanya pak bagas, aku baru sadar jika pakbagas sedari tadi memanggilku
"Mm.. Mmaaf pak saya ngga denger"
"Kenapa kmu menerima perjodohan ini?" tanya pak bagas yang membuatku kaget
"Mm.. Sayaa ngga mau ngecewain mamah sama alm papah saya pak, dan saya anak satu²nya dikeluarga ini" jawabku "bapak ngga setuju dengan perjodohan ini? Kalau memang ngga yaudah kita bisa bicarain sama mamah dan papah pak" sambungku
"Saya mau menerima perjodohan ini, kalau ditanya kenapa mau saya pasti akan menjawab yang sama dengan kamu" jawab pak bagas "Memang ini sangat berat untuk kita, tapi kita yang menerima kita harus siap/tidak siap menjalaninya. Saya ngga mau menjalani perjodohan ini karna hanya diatas ingin membahagiakan orangtua, kalau diri kita tidak bahagia bagaimana kita bisa membahagiakan orang lain" kata-kata pak bagas yang baru diucapkan membuat hatiku tersentuh Dia sangat baik dan bijaksana.
"Insyaalah saya siap pak, tapi saya masih 3SMA kelak besok saya sudah menjadi istri bapak tolong bimbing saya" ntah kesadaran dari mana aku mengucapkan itu yang membuat pak bagas langsung melihatku, tak sadar airmataku jatuh
"Insyaallah saya akan membimbing kamu, memang diatas pernikahan tanpa rasa lebih itu susah. Tapi saya akan menyayangi dan mencintai kamu dari sekarang, saya mau ini pernikahan pertama dan terakhir kita" aku tidak bisa menahan Air mata, aku takut bila aku tidak bisa menahan egoku dan membuatnya sakit aku takut. Tiba² pak bagas memelukku aku merasakan nyaman saat pak bagas melakukan itu
"Terimakasih pak" ucapku lirih
"Sudah jangan menangis, hapus airmatanya. Kita balik kemamamah&papah" ucap pakbagas sambil meregangkan pelukanya. Setelah aku menenangkan diri aku kembali kedalam rumah untuk menemui mamah&papah aku melihat mamah dan orangtua pak bagas sedang berbincang² sambil tertawa aku senang melihat mereka bahagia
"Ehh.. Udah balik" ucap mamah yang melihat ku dan pakbagas
"Gimana apakah kalian berubah pikiran?" tanya om agus yap papahnya pakbagas
"Engga kok pah, kita akan menerima perjodohan ini" jawab pak bagas yang kusertai anggukan
"Allhamdulilah" ucap mamah dan orangtua pakbagas. Aku dan pakbagas hanya tersenyum melihatnya
Jam sudah menunjukan jam9 malam, kita melakukan acara makan malam dan membahas tentang pernikahan Yang akan dilaksanakan satuminggu lagi. Kedua keluarga setuju jika pernikahan nanti diadakan sederhana dan mengundang teman2 kantor pak agus dan keluarganya sebaliknya mamah pun juga begitu aku juga akan mengundang ketiga sahabatku yang sudah aku ceritakan tentang masalah ini. Setelah berbincang² pak bagas dan keluarganya pamitan untuk pulang karna hari sudah malam aku juga besok akan sekolah dan pak bagas akan mengajar
"ingat besok kalian feeting baju, rena jangan lupa besok kamu pulang bareng sama bagas" ucap om agus
"Iya om" jawabku singkat
Keluarga pakbagas nerpamitan kemamah, aku bersalaman sambil mencium tangan mamah dan papah pak bagas. Aku canggung saat tangan pakbagas yang akan kusalimi. Akhirnya aku juga mencium tangan pak bagas lalu Dia tersenyum kearahku. OMG senyumanyaa buat aku melelehhh...
"Anak mamah sebentar lagi mau jadi istri orang" ucap mamah sambil merangkulku dan berjalan kedalam setelah menutup pintu
"Mahh, aku takutt"
"Takut kenapa sayang"
"Aku takut kalau ngga bisa jadi istri yang baik buat pak bagas"
"Seiring berjalannya waktu mamah pasti yakin kalau kamu bisa jadi istri yang baik buat bagas, percaya sama mamah"
"Aminn.."
"Kamu emang udah suka sama bagas kan?" mamah menggodaku sampai mukaku merah, yap aku ingat waktu pak bagas menolongku saat mobilku rusak aku cerita kemamah soal pakbagas
"Apaan engga ihh"
"Kan kamu pernah bilang kalau bagas itu ganteng putih intinya idaman banget hehehe, eh ternyata kalian jodoh"
"Apaan si mahh enggaa.."
"Yakin engga? Nanti nyesel lohh"
"Ahh mamah jangan kaya gituu, rena malu mahh"
"Haha udah² sana kamu kekamar cuci² muka terus tidur besok sekolahkan"
"hehe iya mah, dadahh.. Good night mamah" aku mencium mamah dan langsung kekamar
Setelah membersihkan badan aku langsung meluruskan badan ditempat tidur, aku malu besok ada pelajaranya pak bagas. Aku akan bertemu calon suamiku..
Voteeee
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher Is My Husband
Romance🏅#1 - percintaan 🏅#5 dijodohkan oleh guru sendiri? Nggapapa soalnya kita sama-sama cinta. Apakah mereka akan selalu bersama?