79

22.8K 826 226
                                    

"Mereka jadian?" tanya mama nata

"Ngga tau mah katanya nadia si mereka cuma temen" ujar renata.

"Temen rasa pacar mah haha" ucap bagas membuat tawa.

"Mah kemarin keyra sempet demam terus udah dibawa kedokter ya mas waktu diperiksa udah mendingan terus nyampe rumah panas lagi mah" tanya nadia sambil mengusap kepala keyra dengan lembut.

"Itu hal biasa kok sama anak kecil apalagi seperti keyra, penyebabnya juga bisa karna faktor cuaca" ujar lina.

"Dia terlalu khawatir mah, anaknya aja biasa biasa aja" ujar bagas

"Iya ngga sayang muahmuah" bagas menciumi pipi gembul keyra.

"Ohhh jadi kamu biasa aja sama anak? Kalau anaknya sakit beneran parah terus biasa aja?" omel renata.

Glek salah ngomong -batin bagas.

"Ngga gitu sayang, maksud aku tuh kamu jangan terlalu panik kata dokter juga kan kaya gitu kemarin?" ucap bagas dengan sangat halus takut kena omel lagi renata hanya diam.

"Seorang ibu seperti itu wajar kok, memang perasaan ibu dan ayah itu pasti berbeda renata berlebihan seperti itu karena sayang sama anaknya" ucap nata.

"Dengerin tuh mas!" sewot renata, bagas langsung mendekati istrinya dan memeluknya.

"Maafin aku yaa.." ucap bagas dan diangguki renata.

Nata dan lina hanya tersenyum dan menggeleng melihat anak-anak mereka bertengkar dan langsung baikan.

"Mana nadia kok belum balik juga?" tanya lina

"Assalamualaikum.."

"Eh panjang umur" ucap renata, dibalik pintu sudah ada nadia dan juga bian tentunya.

Bian langsung mendekati keluarga kecil yang sedang berkumpul diruang keluarga dan bersalaman kepada mamah nata dan mamah lina.

"Dari mana aja bi? Abis jalan?" ujar bagas memcairkan suasana.

"Kak ish!" gumam nadia sambil memelototkan bola matanya.

"Cuma duduk didepan sebentar, udara disini sejuk hehe beda sama dirumah sendiri panas"

"Disini memang begitu, banyak pohon yang ditanam mengakibatkan udaranya sejuk pokonya mah bikin nyaman" ucap nata.

Mereka mengobrol hingga petang tadi juga sempat makan siang bersama, sebelum malam tiba mereka ijin pamit pulang.

"Bian, tante nitip nadia ya dia itu juga anak tante"

"Siap tante hehe" ucap bian.

"Kalau bisa segera halalin aja biar kalian nyusul seperti renata dan bagas" tambah nata.

"Mamah!"

"Maaf ya hehe mamah orangnya suka bercanda kaya pelawak hehe" ucap nadia malu pada bian.

"Bian dengerin mamah ya cepet-cepet deh pokoknya" ujar bagas pada bian.

"Haha siap kak, mah" ujar bian memberi jawaban.

Hari sudah mulai larut malam mereka pamit untuk pulang kerumah masing-masing sebenernya bian mau mengantarkan nadia pulang tapi buat apa kan ada bagas dan renata.

"Mas menurut kamu bian sama nadia cocok ngga?" tanya renata yang kini ada didekapan suaminya.

"Cocokkk.. Cocok banget malahann.." ujar bagas sambil mengeratkan pelukannya.

"Semoga mereka berjodoh ya" ucap renata.

"Aminn, dan menjadi pasangan yang bahagia seperti kita" tambah bagas.

My Teacher Is My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang