SEPULUH

96.2K 3.2K 17
                                    

Renata pov

"Pak bagas mau kemana yaa" batinku saat melihat pak bagas dengan butari berjalan kemobil pak bagas

Saat aku mengamati pak bagas dengan butari aku melihat pak bagas membantu butari saat ingin masuk kemobil tetapi tiba2 buku yang dibawa butari terjatuh pak bagas sontak menolongnya. Aku melihat mereka saling bertatapan sejenak entah aku merasakan sakit dihatiku melihat kejadian itu, saat aku melihatnya tiba2 pak bagas melihat kearahku sontak aku langsung menghindar dari tempatku Melihatnya.

Selama dikelas aku banyak melamun memikirkan butari dan pakbagas. Apakah mereka mempunyai hubungan yang lebih? Yang aku kira pakbagas hanya dekat dengan butari. Kemana mereka?

"Hey renataa" salsa membuyarkan lamunanku

"ihh kagettt, apaan si sa ngga usah ngagetin bisa kan" ucapku

"Lagian dipanggilin ngga nyaut2 tuh gurunya udah mau pamitt" aku yang mendengarnya hanya menoleh kedepan dan ternyata pelajaran sudah selesai

"Eh ren lo janji mau ngasih tau kita tentang calon lo kan" ucap reni

"Nah iya bener, nanti istirahat lo harus bilang kekita" sambung ina. Aku Yang mendengarkannya hanya membalas senyum dan anggukan tanda mengerti

Istirahat ketiga aku pilih untuk memberitahukan ttg calonku aku membawa ketiga sahabatku ketaman sekolah yang sepi.

"Lo bertiga harus janji kegue" aku yang mengucakpan itu hanya dibalas anggukan oleh ketiga sahabatku

"Sebenarnya guee dijodohinsamaa..... Emmm.. Anuu..saa.. Mmm.. Maa"

"Sama siapa sii ngomong napee" ucap Salsa

"Gue dijodohin sama pak bagas, guru olahraga kita"

"Apaa!!" aku mengangguk mendengar jawaban ketiga sahabatku

"Lo serius?" ucap Salsa

"ngga bercanda?" sambung ina

"Lo ngga bohong kan?" tambah reni

"Gue serius ngga bohong apalagi bercanda guyss, gue udah ketemu sama pakbagas tadi malem. Tadi pagi juga gue berangkat bareng sama dia"

"Emang ya jodoh tuh ngga kemana" celetuk Salsa

"Maksud lo?" tanya ina

"Renata Kan emang udah Suka sama pak bagas, eh sekarang malah dijodohin. Kan jodoh ngga kemana Wkwk"

"apaan sii sa"

"Ciee muka lo merah ciee, eh btw lo sama pak bagas cocok si ren seriusan" ucap ina

"Lo mau ngadain ijab qobul kapan?"

"seminggu dari sekarang"

"HAHHH!!" jawab ketiga sahabatku

"ih berisikkk" ucapku

"SEMINGGUUU??" tambah reni yang aku jawab dengan anggukan

"Kata papahnya pak bagas. Niat baik itu harus disegerakan" ucapku "Tapi gue tetep sekolah, tapi status gue harus dirahasiakan. Cuma kalian bertiga yang baru tau tentang ini kalau kalian ngebocorin keorang lain gue bakalan ngga sekolah si"

"Mana ada! Gue ngga bakalan ngomong kesiapa2 kok, gue mau lo bareng kita sampai Lulus titik" ucap ina yang diangguki oleh Salsa dan reni. Mereka langsung memeleku

"Kita sebagai sahabat cuma bisa ngedoain lo yang terbaik ren, semoga lo bahagia ren. Tapi gue pasti lo bakalan bahagia" ucap salsaa

"Nanti kalau lo udah resmi jangan lupain kita" sambung ina

"Jangan lupa jalan2 bareng lagi" sambung reni

"Gue ngga bakal ngelupain kaliannn, besok kalian datang yaa pas acara guee" ucapku "Udah yuk balik kekelas. Bentar lagi masuk" sambungku dan pergi meninggalkan taman

Pelajaran hari ini telah selesai, aku teringat akuu akan feeting baju dengan pak bagas hari ini.

"Yuk balikk" ajak reni

"Gue mau pergi guy's" ucapku

"Kemana??" tanya Salsa

"Disuruh feeting baju sama mamah"

"Baju pengantin?" tanya ina Yang kujawab dengan anggukan

"Sama pak bagas?" tanya Salsa yang kujawab anggukan..

"Trus mana pak bagas?" ucap ina

"ngga tau, gue tunggu didepan aja yuk kedepan"

Setelah sampai digerbang ketiga sahabatku ijin untuk pulang duluan, mereka mengajakku tapi aku menolaknya aku ingin menunggu pak bagas datang saja. Ya pak bagas sepertinya belum balik kesekolah sedari tadi.

"Mana si, apa pak bagas lupa" ucapku saat aku duduk dihalte sekolah

Banyak angkot/taxi berlalu lalang menawarkan tumpangan kepadaku tapi aku menolak aku ingin menunggu pak bagas, aku ingin menghubungi mamah Tapi handphoneku lobet. Sekarang sudah pukul 5 anak² yang berkegiatan disekolah juga sudah pada balik.

"Apa aku pulang aja yaa" ucapku saat melirik jamtangan yang sudah menunjukan 17.45 aku sudah mulai gelisah hari sudah mulai gelap aku takut.

"Renataa.." Akuu langsung menoleh kesuara yang memanggil namaku, ya itu pak bagas. Aku lamgsung membalasnya dengan senyuman

"Maafin saya, saya tadi ada rapat didinas pendidikan saya khawatir sama kamu" aku terkejut saat pak bagas menghampiriku dan langsung mendekapku kedalam pelukanya. Entah perasaan apa yang kurasakan sekarang, setengah hati akuu kecewa padanya tapi setengahnya aku bahagia

"Ngga papa kok pak" ucapku singkat

"Yaudah kita pulang sekarang pasti kamu capek menunggu saya, soal fetting kita tunda dulu saja" aku mengangguk paham dan berjalan kemobil

"Kamu belum makan kan? Nanti kita mampir saya juga lapar"

"Iya.." jawabku singkat

Jangan lupa vote yaa makasih ❤


My Teacher Is My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang