60

45.8K 1.4K 156
                                    

Renata pov

Aku membuka perlahan mataku, menyesuaikan cahaya lampu dengan mataku.

"Renataa.." aku melihat ada kakbagas, salsa dan arka.

"Sayang.. Kamu nggapapa?" ucap kakbagas padaku. Aku melihat arka langsunh pergi.

"Nggapapa kok sayang" ucapku pada bagas.

"Kan aku udah bilang kalau kamu capek jangan dipaksain kuliah, aku ngga mau kamu kaya gini" ucap kakbagas sambil mengusap tanganku.

"Iya maaf sayang, tadi aku tiba-tiba pusing" ucapku.

"Mm ren, kak aku duluan yaa." ucap salsa padaku dan kakbagas.

"Iya sal, makasih ya udah nolongin gue" ucapku.

"Iya makasih yaa" ucap kakbagas.

"Iya sama-sama."

"Sayang, dengerin aku udah ya kamu ambil cuti dulu" ucap kakbagas padaku.

"Kak tapi.."

"Kamu harus inget kondisi kamu, kondisi anak kita. Kamu itu masih muda dan kata dokter kehamilan kamu ini masih lemah kan?" ucapan kakbagas membuatku berfikir kembali, sudah berkali-kali kakbagas menyuruhku cuti.

"Iya aku fikirin lagi boleh kan?" ucapku.

"Iyaa boleh, yang penting kamu harus inget ya kondisi kamuu" ucap kakbagas kuangguki.

"Aku telfon mamah ya suruh kesini?" tanya kakbagas padaku.

"Ngga usah kak nggausah, jangan buat mamah papah panik yaa. Kita bisa nyelesein sendiri kok yaa aku mohon" pintaku, aku sudah jadi ibu aku ingin mandiri.

"Yaudah iya iya.. Aku nemuin dokter dulu ya" aku mengangguk.

Aku membuka notif handphoneku, ternyata ada chat dari salsa.

Salsa: Ren, arka udah tau kalau lo hamil. Tadi dia denger pas dokter kasih penjelasan. Sorry gue gabisa jelasin kedia ini hak lo.

"Yaampun, aku harus jelasin kearka. Takut dia salah paham dan ngira yang ngga-ngga" ucapku.

Kakbagas sudah kembali kekamarku.

"Sayang, kata dokter kamu udah boleh pulang hari ini" ucap kakbagas padaku.

"Beneran?" tanyaku dan kakbagas mengangguk.

"Kak maafin aku ya, gara-gara aku masuk rumah sakit kakak jadi keganggu kerjanya" ucapku.

"Heii kamu ngga salah, ini kan udah kewajiban aku sebagai suami dan calon anak kita" ucap kakbgas sambil mengelus perutku yang sudah tidak rata lagi.

"Tapi aku mohon sama kamu, kamu mau ya cuti kuliah dulu aku ngga mau kamu dan calon anak kita kenapa-kenapa" ucap kabagas membuatku kasihan.

"Kamu boleh ngga jawab sekarang, udah ngga usah difikirin yaa.."

Aku dan kakbagas pulang kerumah, ternyata nadia sudah pulang.

"Lo kenapa lagi renata?" tanya nadia padaku.

"Nggapapa kok, gue cuma disuruh istirahat aja" ucapku.

"Tuhkan, lo tuh ngga boleh capek-capek tauu" ucap nadia.

"Iyaiya maafin gue yaa.."

"Ohiya kalian udah pada makan belum?" tanya nadia padaku dan kakbagas

"Belum nih" ucapku.

"Mmm ijinin gue bikin makan malem yaa? Hehe"

"Yaampun nadia mau bikin malem aja harus ijin dulu" ucapku.

My Teacher Is My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang