Setelah aku sampai dirumahsakit aku langsung mencari ina, dari kejauhan aku melihat ina sudah ada mamah dan papahnya aku langsung mendekat.
"Ina.." panggilku, ina masih dipelukan mamahnya.
"Renaa..." ina langsung berlari kearahku dan memelkukku, dia masih menangis.
"Ada apa sebenarnya.." tanyaku
"Pak rio renn.." aku semakin bingung dibuatnya, ada apa sebenarnya dengan pak rio
Aku membawa ina ketaman, dan kakbagas kutinggal bersama mamah dan papah ina. Mereka sudah saling kenal kakbagas memang sudah mengenali semua orang tua dari sahabatku mereka juga sudah tau kalau aku menikah karna waktu acara pernikahanku mereka juga hadir.
"Sebenarnya kenapa sama pak rio na? Coba cerita kegue" aku menanyakan soal pak rio pada ina, dia masih menangis.
"Pak rio ketabrak na, tadi waktu gue pulang dari rumah lo ada yg nelfon gue dan handphone gue jatuh, pas mau ngambil gue gatau kalau dideapan ada motor. Motornya ketabrak trus jatuh gue turun buat liat pengendaranya dan ternyata pak rio..." ina semakin menangis aku langsung merangkulnya dari samping dan menenangkannya
"Gue salah renn.. Harusnya gue ga ambil tu hp, gue bodohh.. Gue takut.."
"Heii lo ngga salah kok.. Loo percaya aja pak rio gabakal kenapa²" ucapku
"Kalau ngga kenapa² kok dokternya ga keluar-keluarr... Kalau sampe ada apa² sama pak rio gue gabisa maafin diri gue renn.."
"Lo ngga boleh berfikiran gitu, gue yakin didalem sana pak rio ngga kenapa². Percaya sama gue"
"Udah yaa.. Percaya sama gue, yuk kita balik siapa tau dokternya udah keluar" aku mengajak ina kembali ke ruang dimana pak rio ditangani.
"Sayang.. Itu rio udah bisa dijenguk, mamah papah dab bagas udah kedalem tadi" ucap mamah ina kepadaku dan ina.
Aku masuk kedalam bersama ina, aku melihat pak rio masih belumsadarkan diri. Kepalanya diperban mungkin karna ada luka.
"Renn... Ini salah gue" rengek ina yang duduk dan memegang tangan pak rio.
"Ssstt.. Ini bukan salah lo kok, ini tuh udah takdir.. Lo doain aja biar pak rio nggakenapa²"
"Loo.. Loo.. Tau kan kalau gue tuh.. Emm sayang sama pakrio, gue ga mau terjadi apa-apa sama dia renn" ucap ina sambil menatap pak rio, keliatanya dia khawatir banget.
"Udahh.. Gue yakin pakrio ngga kenapa² lo doain aja semoga pak rio cepet sehat"
Flashback on
"Lo balik sama siapa?" tanyaku keina yang masih sama² menunggu. Aku menunggu kak bagas untuk pulang danina menunggu supirnya.
"Gue balik sama supir kok, nanti jemput.."
Aku dan ina menunggu di kelas, aku menyuruh kakbagas kalau urusan sudah selesai untuk mengechat aku.
"Eh gue udah dichat kakbagas nii, udah nunggu diparkiran yuk kesana"
"Yaudah ayokk.."
"Eh ren gue mau bilang sesuatu nii.." ucap ina
"Apa?"
"Jangan bilang siapa² loh yaa.."
"Iyaaa.. Lo kaya ga tau gue ajjaa"
"Gatau kenapa yaa.. Gue tuh kalau dideket emm.. Emmm"
"Apaan si na.. Ammm...emm.. Ammm.. Emmm gajelass.. Dideket siapa coba bilang"
"Dideket pakrio kok rasanya beda gitu yaa.." ina membisikan nama pakrio ditelingaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher Is My Husband
Romance🏅#1 - percintaan 🏅#5 dijodohkan oleh guru sendiri? Nggapapa soalnya kita sama-sama cinta. Apakah mereka akan selalu bersama?