Bagian #1

5K 449 67
                                    

Bagas Adi Nugroho

Kemajuan olahraga di Indonesia kian menemui cahaya. Setiap satu bulan sekali para atlet dari seluruh cabang dikumpulkan untuk pelatnas serentak, di luar persiapan turnamen masing-masing ini ya. Jadi semakin seru saja, bisa setiap bulan bertemu atlet lain di Wisma Atlet Kemayoran. Hebatnya, dari berbagai kelompok umur.

Tak terkecuali sekarang ini, tim sepak bola berbagai kelompok umur melakukan TC serentak, satu tower, ada Timnas U-15, U-18, U-22 dan Senior itu yang tim laki-laki, yang perempuan belum terhitung. Mantap betul. Ditambah lagi pemain bulutangkis yang persiapan Indonesia Open, serta pemain bulutangkis junior yang akan ikut Asia Junior Championship.

Eh tapi kabar dari Hanif, atlet taekwondo pun satu hari lagi akan bergabung. Atlet jet sky kabarnya nanti sore juga datang. Ah  Tuhan, lama-lama macam rumah susun ini wisma atlet. Tidak bisa kubayangkan makan malam satu Minggu ke depan semacam apa.

"Bagas," pekik Kevin, si tengil yang banyak punya kuda mahalnya selangit.

"Apa? Rindu lo?" tanyaku sadis.

"Rindu? Najis! Muti tuh rindu kecup dan sayangmu. Ha ha ha."

"Euuuhhh. Mulut mulai lemes ya, mau gantiin gue jadi lambe wisma atlet?" tanyaku ingin mengalihkan perhatian. Di belakang ada adik-adik U-15 dan U-18, jaga image dikit dong, senior juga, ha ha ha, walaupun ada yang lebih senior lagi.

"Kagak, cukup elo sama Muti aja, dua aja udah rame. Ha ha ha. Eh ke kamar dulu gue, ntar nongki kita habis ini, panggil anak-anak. Kagak ada jadwal latihan kan?"

"Kagak, udah tadi pagi, tinggal santuy aja, Bro."

"Oke," Kevin melangkah pergi.

"Bang, Bang Bagas kenal sama Kevin Sanjaya? Pemain kelas dunia, Bang. Gila!" seru Valeron, pemain Timnas U-15, Cabor Sepakbola.

"Iya, Bang. Sok akrab banget lho tadi itu!" Brylian Aldama pun ikut menyahut, pemain Timnas U-18, dia pernah bawa Indonesia juara AFF U-16 tahun 2018.

"Wah, ngeremehin gue lo pada! Kenal lah!" sombongku. "Mpin, kita sohib kan?" tanyaku pada Kevin yang tengah menunggu lift terbuka.

"Apaan?"

"Mereka kagak percaya kita temenan masa', mentang-mentang gue rakyat jelata, elo sultan."

Kevin justru berjalan mendekat. "Mana yang kagak percaya nih?"

"Tuh, bocah dua tengil! Tapi pinter main bolanya!" tunjukku pada Eon dan Brylian.

"Temen gue nih, temen ghibah, mulutnya kek lambe turah!" tegas Kevin sembari merangkulku.

"Yee, ujung-ujungnya."

Sedikit kesal sebenarnya, dianggap temen oleh pemain kelas dunia tapi embel-embel temen ghibah itu nggak pas banget.

"Ha ha ha." Semua pemain Timnas U-15 dan U-18 yang memang sengaja berkumpul di loby bawah tertawa.

"Jangan ketawa-ketawa kalian ya, penghuni baru Wisma Atlet kan?"

Semua mengangguk.

"Diospek dulu kalian, sungkem sama senior!" kata Kevin sambil mengajukan tangan kanannya untuk dijabat.

Apa pula ini anak, tadi rencananya nggak gini kan? katanya mau nongkrong bareng?

Bagas vs Muti (WALS 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang