Bagas Adi Nugroho ⚽
Menjelang siang, tetapi matahari sudah amat sangat terik. Menggigit kecil pori-pori kulitku. Tapi aneh, yang terserang panas matahari kulitku tapi yang panas hatiku. Detak jantungnya seperti membakar, membakar puluhan keping perasaan yang tersisa, berikut kenangannya.
"Gila si Muti, masih nyerocos aja di grup, voice note banyak banget lagi. Kalau memang dia nggak seperti yang Defia tuduhkan, nggak perlu ngasih kita penjelasan dong. Harusnya kaya biasanya aja, biasanya kalian bercanda," ucap Aqsa Aswar, orang yang selama ini sebenarnya tidak banyak bicara, terlebih perihal bercandaanku dengan Mutiara Habiba.
"Kalau dipikir-pikir bener juga, Sa. Pinter juga partner jetski gue," Kevin tiba-tiba mencubit pipi Aqsa dengan gemas.
"Iyuhhhh, lo selama ini ngikut gue latihan jetski karena suka sama gue lo ya? Ih, homoseksual dia. Perempuan makin banyak tapi lo pilih laki? Gila lo!" Aqsa mengusap pipinya sampai memerah. "Kalau di agama Islam, kalau kena kotoran apa yang katanya harus dibasuh dengan pasir 7 kali?"
"Kena najis mugholadoh," jawabku.
"Nah, kayanya perlu kaya gitu aku. Jijik!"
Kevin malah tersenyum dan semakin dekat dengan Aqsa. "Cium mau nggak?"
"Ih!" Menoyor mulut Kevin dengan sandal tipisnya warna putih. Entahlah dia dapat sandal itu dari mana. Seperti sandal yang disediakan gratis di hotel-hotel ternama.
Kevin langsung menutup mulutnya. "Bercanda gue, weee. Enak aja, dibilang gue homo. Masih normal gue, kalau nggak normal nggak ngejar-ngejar cewek gue!"
"Siapa?" Semua orang kompak, kecuali aku, Aqsa dan Aero.
"Eh, Koh Sinyo nggak tahu partner tengilnya ini ngejar-ngejar siapa?" tanya Andy yang tadinya tengah ngobrol mengenai bulu tangkis dengan Koh Sinyo alias Marcus Gideon.
"Kagak, gue kan lebih kalem dari Kevin ya? Dan nggak rumpi banget juga. Jadi kalau dia nggak cerita, gue juga nggak tahu. Kadang aja penasaran," jelas Koh Marcus.
"Paling juga siapa sih? Natwil," sambarku sembari memainkan PUBG.
"Ha ha ha, iya, iya, iya." Aero dan Aqsa tertawa. Dua kakak beradik yang juga atlet jetski kebanggaan Indonesia.
"Kevin mah ya. Punya mobil sport yang logonya kuda jingkrak-jingkrak, mau deketin artis mah ayo weh, gampang. Nah, kita? Kita hanyalah remahan upil gajah yang sudah mengering," canda MA Wahyu.
"Ha ha ha, tapi tetep aja, mobil sport jalannya nggak mulus," timpal Aero.
Ya, desas-desus yang terdengar hingga penjuru negara memang Kevin sedikit mengalami kesulitan ketika mendekati Natasha Wilona. Kevin juga jarang bercerita dengan siapapun. Mungkin tingkat lambe-lambeannya sekarang mendekatiku, tapi untuk urusannya sendiri, dia sedikit sulit.
Kevin memicingkan matanya pada Aero. "Eh, Gas."
Lihat saja bagaimana dia akan membelokkan percakapan di siang ini. Cucu-cucu Feni Rose sedang bergosip sebelum datang jam makan siang.
"Apa?"
"Lo nggak mau memastikan gitu perasaan Muti ke elo sebenarnya kaya apa? Lusa kita sudah selesai TC bulan ini. Besok malam aja gue sudah harus berangkat ke negara orang lagi, mungutin recehan di ajang badminton."
"Recehan? Iya, recehannya dolar Amerika, Bos!" canda Aero.
Kevin berusaha tidak menggubris.
"Ya, kenapa sih, Vin? Soalnya gue merasa nggak punya perasaan sama Muti sebenarnya. Ya, nggak enak sih kalau Muti sampai punya perasaan sama gue tapi guenya enggak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bagas vs Muti (WALS 2)
FanfictionBila cinta tolong katakan tanpa tawa. Bila tidak, tolong jangan ajak hati ini bercanda. Wisma Atlet Love Story 2 mengisahkan bagaimana 2 lambe wisma atlet menuju kata satu. Dan dalam kisah ini, semua generasi atlet ikut andil. Jadi jangan lewatkan s...