Bagian #42

2.5K 318 26
                                    

Mutiara Habiba 🥋

"Duh, gila, gila, gila!" gumamku merutuki diriku sendiri. Setelah berpikir seharian akhirnya aku mengatakan jawabanku begitu saja. Parahnya, di depan banyak orang, bahkan Koh Hendra dan Babah Ahsan pun melihatnya dari depan pintu kamar mereka yang hanya di sebelah kiri kamar Bagas dan Kevin. Mau ditaruh mana mukaku ini?

"Muti, Muti," panggil segerombolan atlet putri yang sudah menunggu antrian masuk ke dalam lift menuju ke lantai 4. 

Aku berlari cepat, masuk ke dalam kamar dan menyembunyikan wajahkudi balik bantal. Ini hal tergila yang pernah aku lakukan, dan rasanya aku tidak ingin mengulanginya lagi. Tuhan, aku semacam kehilangan harga diri hari ini di hadapan sejuta  umat Wisma Atlet yang mulutnya saja lebih berbahaya daripada virus 2019-nCoV, yang penyebarannya pun lebih cepat dari itu. Seharusnya ketika Bagas mengatakan aku harus turun, aku ikuti saja perintahnya, jangan malah terpaku dan mengatakan semuanya. Saat semua tertidur nanti, aku kan bisa menelepon Bagas minta bertemu. Asalkan tidak ketahuan Bu Vivi, semua aman terkendali.

"Lo, wah, lo keren sih, Mut," puji Kak Grey berusaha membuka bantal yang menutupiku. 

Apa kerennya coba?

"Disiarkan langsung oleh reporter Praveen Jordan serta juru kamera Ernando Ari Sutaryadi. Mantap, mantap betul," kata Defia. "Tapi tumben sih tadi Fajar diem aja, nggak menanggapi apa-apa, malah cuma lipat tangan di dada ala Chef Juna. Lihat di siaran langsungnya tadi."

Aku yakin, besok akan ada pemberitaan dari media dengan tag line yang aneh-aneh. Semacam waktu Defia dan Hanif dulu. Ah, tapi mungkin dulu karena Defia usai memenangkan medali emas pertama Asian Games, dan Hanif juga cukup ternama di sepak bola. Kali ini, aku kan bukan siapa-siapa, di Asian Games tidak mendapatkan medali. Pernah sih kejuaraan internasional, tapi tidak semacam Defia yang langsung melejit. Semoga saja aman. Tapi tunggu dulu, Bagas kan cukup terkenal di sepak bola, apalagi dia wakil kapten Timnas U-23. Dan parahnya, yang melakukan siaran langsung adalah pemain sekelas Praveen Jordan dan Ernando Ari Sutaryadi, siapa yang tidak kenal dua pemain itu? Mungkin main kalian kurang jauh. 

Benar kan? Praveen jordan itu pemain kelas dunia yang pernah menyabet All England bersama Debby Susanto, sekarang bersama Melati Daeva, dia ada di peringkat 6 dunia per Agustus 2019, fansnya banyak sekali. Sementara Ernando Ari Sutaryadi, di tahun lalu berhasil menggagalkan tendangan pinalti pemain Thailand dan membawa Indonesia menjuarai Piala AFF U-16 tahun 2018. Fans Nando kebanyakan bocah cilik yang baru saja akil balig, yang selalu menganggap Nando adalah pacarnya serta suaminya, lalu memberikan semangat pada kolom komentar dengan emoticon love atau kiss yang banyak. Fans-fans semacam itu biasanya cepat menyebarkan informasi. Bukan tidak mungkin mereka menyebarkan siaran langsung tadi, apalagi mereka juga tidak mungkin tidak kenal Bagas Adi Nugroho. Wah, benar-benar akan menjadi santapan berita bagi pecinta sepak bola. 

"Kita tunggu, nggak sampai lima menit. Pasti semua orang yang ada di siaran langsung itu tadi setelah ini di-tag potongan video siaran langsung. Gue jamin. Bukan nggak mungkin juga kalau lo diserang fans garis kerasnya Bagas, bukan tidak mungkin juga pelatih Timnas U-23 nggak denger berita ini. Dihukum lagi, dihukum lagi deh," ujar Defia. 

Iya, bagaimana kalau Coach Indra tahu? Ah, ngapain juga si Nando sama Praveen Jordan pakai sok bergaya sedang liputan berita. 

Dan malam ini, semua penuh dengan nasihat, petuah, bahkan kalimat-kalimat yang menakutiku. Yang katanya besok pagi akan dihukum Coach Indra, yang besok pagi Pak Gatot pasti mendengarnya, yang besok pagi pasti banyak menerima pesan. Masih banyak lagi yang Defia dan Kak Grey katakan. Aku tidak tahu, aku memilih tidur saja untukmenghadapi kenyataan besok pagi. 

Bagas vs Muti (WALS 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang