Dira

138 7 0
                                    

Dimas kembali kesekolah nya, diiringi tatapan siswi-siswi ketika dia melewati koridor. Sesampai dikelas Dimas melempar tas nya dan duduk di bangku kekuasaanya. Di belakang paling pojok. Tempat terbagus dan ternyaman, hanya untuk sekedar tidur. Saat dia mulai menyelami alam mimpinya, suara yang sangat-sangat tidak diharapkan menganggunya.

"Woi" si kembar menggebrak meja Dimas.

"Shit! Apaan sih lo pada?!"

"Tidur-tidur bae. Kantin skuy"

Dimas menatap nyalang mereka dua, membuat si kembar bergidik ngeri.

"Nggak! Buruan cabut!" Ucap Dimas sambil menunjuk pintu kelas.

"Heh, kalau mau tidur tuh di rumah, bukan disini, disini tuh tempatnya belajar" ucap Rio

"Emang lo pernah belajar?" Tanya Roy menaikkan alis nya sebelah.

"Kagak" nyengir Rio

"Cabut atau kepala lo yang gue cabut?" Tegas Dimas

"Wihh serem amat pak, merinding gue"

Dimas frustasi, entah harus bagaimana mengusir kedua makhluk yang entah kesalahan apa yang diperbuatnya sampai mengangkat mereka menjadi temannya.

"Periksa semua laci. Jangan sampai ada sampah sekecil apapun. Karena pemeriksaan sedang dilakukan" itu suara Angel, si perempuan tomboy yang menjadi ketua kelas di kelasnya Dimas.

Dimas tidak lagi memperdulikan si kembar itu. Dia memeriksa sampah yang ada di lacinya. Tapi, bukan sampah yang ditemukan, malah plastik yang berisi roti dan beberapa snack serta tidak lupa satu botol air mineral.

Kening nya berkerut, siapa yang melakukan ini?

"Wihh, apa tuh? Wahh parah lo Dim, ada makanan gak bilang-bilang. Pantes gak mau ke kantin"

"Bener tuh, udah lupa sama kawan dia" sambung Roy yang langsung menyambar makanan yang ada di tangan Dimas, tapi gagal karena Dimas langsung menjauhkannya.

"Apaansih, ini bukan punya gue. Gak tau nih punya siapa, tiba-tiba ada di laci gue"

"Berarti dari fans lo tuh, bagi dong" ucap Rio yang diangguki Roy.

"Ogah, cabut lo sana"

"Is, gak asik lo ah"

Dimas tak lagi memperdulikan mereka dua. Dia mulai meneliti beberapa snack itu. Kira-kira siapa yang memberikannya?

"Siti?" Dimas memanggil temannya yang duduk di depan mejanya.

"Oh iya, ada apa Dim?"

"Tadi, lo ada lihat orang yang kemeja gue siapa? Sebelum gue datang"

"Nggak lihat Dim"

"Oh okay. Thanks ya"

"Sip"

Dimas membuka plastiknya, ada surat di dalamnya yang bertuliskan.
Have a nice day. Jangan sampai gak dimakan ya ^_^

Tanpa pikir panjang, Dimas membuka rotinya dan memakan. Setidak nya menghargai pemberian orang gak papa kan?

By the way, jangan tanyakan dimana si kembar absurd itu. Karena mereka pergi ke kantin setelah di tolak mentah-mentah oleh Dimas. Benar-benar keterlaluan Dimas!

Please Comeback To Me [End/Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang