Fira berjalan ke arah ruang musik. Hari ini guru yang mengajar mereka tidak masuk karena adiknya melahirkan, yang membuat guru itu ke rumah sakit.
Fira juga sudah izin pada Nadin, agar Nadin tidak mencarinya. Keberuntungan Fira memang, guru berhalangan hadir dan dia bisa latihan di ruang musik tanpa seorang pun yang bisa datang karena jam belajar-mengajar sedang berlangsung.
Fira berjalan ke arah piano dan duduk disitu, untuk menemaninya latihan. Dia mulai menekan tuts piano itu, memulai intro.
Sunggu hal ini yang diinginkan Fira, sepi tanpa ada yang mengganggu, menyenangkan bukan? Ya, bagi Fira menyenangkan, tidak tau untuk readers hehe:v
Tak kusangka, semua seperti ini... Fira memulai bernyanyi, mengikuti alunan musik yang diciptakan dari tekanan jari-jarinya.
Semua yang indah, berubah jadi sirna
Tak habis pikir kau tega seperti ini, meninggalkan aku tanpa suatu kepastian... Fira terlalu menghayati lagunya, sampai-sampai dia tidak menyadari ada seseorang yang mengamatinya.
Ku hanya bisa berharap, kau bahagia disana, dengan dia pilihanmu, walau dia sahabatku...
Biar aku yang pergi, biar aku yang tersakiti... Seseorang itu keluar dari tempat persembunyiannya dan melanjutkan bagian lagu itu, membuat Fira terkejut dan jari-jarinya sejenak berhenti memainkan tuts-tuts itu dan suaranya pun berhenti sejenak.
"Ayo lanjut" ucap orang itu yang menyadarkan Fira, kemudian Fira tersenyum dan musik mulai mengalun disertai dengan suara indahnya.
Biar aku yang berhenti, berhenti mengharapkanmu
Oh Tuhan kuatkan aku, menerima semua ini, jika dia memang untukku, kuharap kembalikan dia padaku
Fira dan orang itu menyatukan suaranya yang menciptakan sesuatu yang menajubkan untuk didengar.
Ku hanya bisa berharap... Fira melanjutkan bagiannya
Kau bahagia disana... orang itu pun melanjutkan bagiannya, mendengar suaranya membuat Fira lagi dan lagi tersenyum.
Dengan dia pilihanmu, walau dia sahabatku
Biar aku yang pergi, biar aku yang tersakiti
Biar aku yang berhenti, berhenti mengharapkanmu
Oh Tuhan kuatkan aku, menerima semua ini
Jika dia memang untukku...
Fira dan orang itu bernyanyi bersama-sama dan menciptakan lekukan senyum di wajah masing-masing.
Ku harap kembalikan dia padakuuu...
Penutupan yang luar biasa. Fira dan orang itu sama-sama melemparkan senyum lebarnya.***
"Gak berubah ya Fir, malah suara lo makin bagus. Tingkatin ya" Orang itu memberikan dua jempol pada Fira yang membuat Fira tersenyum lebar.
"Haha biasa aja bang Dim. Suara bang Dimas juga makin bagus kok" yup! Itu adalah Dimas. Ah Fira tidak menyangka Dimas sudah kembali padanya, doanya yang sudah dia panjatkan kepada Tuhan selama ini akhirnya di kabulkan.
"Oh iya ini masih jam pelajaran loh. Lo kok gak masuk kelas? Jangan bilang cabut?" Dimas menatap Fira dengan tatapan intimidasinya.
"Eh, enak aja. Nggak ya. Kebiasaan ih dari dulu curigaan mulu. Guru aku tuh gak masuk, kucingnya melahirkan" ucap Fira ngelantur yang membuat Dimas menatapnya heran.
"Hehe canda-canda, maksudku adiknya yang melahirkan" Fira cengengesan sendiri jadinya, terlebih ketika lihat ekspresi Dimas, benar-benar lucu dan menggemaskan. Eh?
"Adiknya kucing?"
"Ihh bukan, ya adiknya manusia lah, yakali kucing"
Dimas hanya manggut-manggut saja mendengar jawaban Fira.
"Abang sendiri, kok gak masuk kelas?" Tanya Fira balik, yang membuat Dimas berfikir sebentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Comeback To Me [End/Selesai]
Teen FictionTerkadang perubahan seseorang membuat kita menjadi lebih dewasa. Tapi ada dua kemungkinan konsekuensi yang akan kita terima, baik dan buruknya. Baiknya, kita dapat kembali lagi bersama-sama dengannya. Dan buruknya, kita akan kehilangannya. #2 in tee...