Dira

87 3 0
                                    

Aku tidak tau, tapi rasanya aneh saja saat sesuatu yang sudah terbiasa ada menjadi hilang secara perlahan.

~Please Comeback To Me

Dimas berjalan ke arah kamarnya dengan lesu. Pada saat menapakkan kedua kakinya di tangga, suara seseorang menginstruksi langkahnya untuk berhenti.

"Kenapa sayang? Kok lesu banget? Ada masalah"

Dimas menoleh ke belakang, melihat seorang wanita yang selalu tampak cantik dari hari ke hari di matanya.

"Nggak kok Bun, cuma capek doang. Banyak kegiatan di sekolah tadi"

Wanita yang dipanggil Bun tadi pun mengangguk mengerti.

"Yaudah kamu istirahat sana"

"Dimas ke kamar dulu ya Bun"

Wanita itu pun mengangguk disertai dengan senyum manisnya.

Dimas kembali melanjutkan langkahnya, saat setelah sampai dia melempar asal tasnya begitu saja dan menghempaskan tubuhnya di kasur empuk itu.

Dimas memejamkan matanya, mencoba menetralkan emosi dan moodnya, hanya karena melihat sesuatu yang tidak diinginkan oleh matanya.

Perubahan sikap Fira yang tiba-tiba---laki-laki yang tadi berjalan bersamanya---Astaga, ini benar-benar membuatnya muak!

***

"Kenapa non?" Suara wanita paruh baya itu membuat Fira mengelus dadanya, sungguh mengagetkan saja.

"Eh bibi, ngagetin aja" ucapan Fira membuat wanita paruh baya itu tersenyum tipis. "Oh iya bi, Fira boleh minta tolong gak?"

Bibi itu mengangguk dan tersenyum manis "apa yang bisa bibi bantu non?"

"Itu di depan ada bang Dimas, bibi tolong keluar terus bilang sama bang Dimas kalau Fira udah berangkat sekolah" ucapan Fira membuat bibi mengerutkan keningnya.

"Maaf non, bibi gak berani bohong"

Fira menggaruk tengkuknya, dia baru ingat kalau bibinya ini orang yang jujur.

"Oh ayolah bi, satu kali ini aja, yayaya?" Fira memasang puppy eyesnya, berharap si bibi mau di ajak kerja sama kali ini.

Bibi mengangguk, membuat Fira tersenyum antusias "iya non, sekali ini aja ya, biar bibi keluar dulu"

Bibi membuka pintu dan menemui Dimas yang ada di depan, Fira mengamati dari jendela.

"Ehm den Dimas? Mau cari non Fira ya?" Ucapan bibi itu membuat Dimas mengangguk disertai senyuman manisnya.

"Iya bi, Fira nya ada kan?"

"Ehmm, itu den, non Fira nya anu.."

"Kenapa bi?"

"Itu...ehm non Fira u..udah..."

"Udah?" Fira yang mengintip dari balik jendela mengusap wajahnya kasar, bukan pilihan yang bagus menyuruh bibi berbohong.

"Udahberangkatsekolah" ucapan bibi yang super cepat membuat Dimas tersenyum, dia melihat ke kiri ada mobil Fira yang terparkir.

"Bi, tau kan kalau Tuhan itu gak suka hambanya berbohong" bibi hanya mengangguk dengan gugup.

"Saya tau kok Fira belum berangkat, itu mobil nya disana" Bibi mengikuti arah tunjuk Dimas yang membuat ekspresi wajahnya semakin pucat.

"Fira nya ada di dalam kan bi?" Bibi mengangguk dengan kaku.

Please Comeback To Me [End/Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang