"Kebahagiaanmu kamu yang menentukan. Kamu yang akan mengambil keputusan dan kamu yang akan menerima segala konsekuensi yang akan datang"
~Alfira Febriansyah
Dimas sudah menelusuri semua tempat dari yang perkiraannya menjadi tempat favorit Fira sampai ke tempat hal-hal yang tidak masuk akal seperti taman bermain untuk anak-anak.Dimas sudah kehilangan akal. Dia tidak tau lagi mau kemana mencari Fira. Ini sudah dua minggu tapi tidak ada tanda-tanda dia akan bertemu Fira.
Dimas menarik rambutnya frustasi. Sedari kemarin Rio terus menghubunginya untuk menyerah saja. Dimas mengerti kalau Rio takut dia akan kecewa dengan hasil yang tidak sesuai dengan ekspektasi. Tapi sekali saja, dia ingin berjuang lagi. Memperjuangkan kebahagiannya.
Dimas sekarang sudah berada di sturbacks, memesan kopi, hanya kopi untuk menenangkan pikirannya. Dan ini sudah gelas ke-3. Dia berniat untuk pergi dari situ.
Tapi sayup-sayup pembicaraan orang dibelakangnya membuat nya mengurungkan niatnya.
"Nanti malam ada pertunjukan theatre anak-anak dalam penyambutan hari natal. Apa kau akan menonton?"
"Aku tidak tau, aku hari ini sibuk sekali"
"Baiklah. Kalau ikut menonton kabari aku, biar bisa berangkat bersama"
Theatre?
Benar! Itu salah satu tempat favorit Fira! Dimas harus menonton!
Dimas memanggil salah satu pelayan untuk memesan kopi ke-4 nya, dalih memesan kopi, dia ingin bertanya tentang theatre itu.
Saat pelayan itu sudah sampai tepat dihadapannya. Dimas segera memesan pesanannya dan sebelum pelayan itu pergi, Dimas langsung menanyakan tujuannya.
"Uhmm, maaf. Aku ingin bertanya. Apa kamu mengetahui tentang pertunjukan theatre yang akan diadakan malam ini?"
Pelayan itu mengangguk "tentu, nanti aku juga ingin menonton"
Dimas mengangguk "bisa kamu beritahu padaku dimana tempatnya? Aku datang dari Asia. Rasanya aku pasti akan menyesal jika tidak mengunjungi pertunjukan theatre itu. Aku pernah dengar, pertunjukan theatre anak-anak dalam penyambutan hari Natal adalah yang terbaik"
"Tentu saja. Wisatawan asing selalu ingin menonton pertunjukan itu. Kamu beruntung karena datang tepat waktu" kemudian pelayan itu mengambil sebuah kertas dan menuliskan sebuah alamat disitu lalu memberikannya pada Dimas.
Dimas menerimanya dan mengucapkan terima kasih kemudian pelayan itu berlalu meninggalkan Dimas untuk melanjutkan pekerjaannya.
Dimas menatap lekat kertas yang ada di genggamannya. Ini adalah tempat terakhirnya. Dan Dimas berharap ini akan berhasil.
Karena dia sudah berjanji pada Rio, jika sampai besok Dimas tidak berhasil menemukan Fira, maka Dimas harus pulang, melupakan perasaanya pada Fira dan melanjutkan kehidupan seperti biasa, saat sebelum Fira kembali pada hidupnya, dulu. Seperti Fira yang mungkin saja sudah terbiasa hidup tanpanya.
Dimas kembali ke hotel untuk bersiap-siap. Mandi, makan, dan mengambil ponsel yang tadi sengaja dia tinggal. Hanya cukup berjalan kaki dari sturbacks karena memang jaraknya cukup dekat.
Tapi jika dari hotel, kemungkinan Dimas akan menaiki taxi, karena perkiraan Dimas saat melihat google map, jaraknya cukup jauh.
Dimas sudah berada di depan gedung besar tempat pertunjukan akan berlangsung, dengan langkah terlihat santai namun berat itu, Dimas memasuki ruangan pertunjukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Comeback To Me [End/Selesai]
Teen FictionTerkadang perubahan seseorang membuat kita menjadi lebih dewasa. Tapi ada dua kemungkinan konsekuensi yang akan kita terima, baik dan buruknya. Baiknya, kita dapat kembali lagi bersama-sama dengannya. Dan buruknya, kita akan kehilangannya. #2 in tee...