Seleksi pemilihan anggota baru untuk bandnya Dimas diadakan saat pulang sekolah, agar tidak mengganggu proses belajar-mengajar.
Ada sepuluh orang calon vokalis dan sepuluh calon gitarist, salah satunya Fira yang mencoba menjadi vokalis.
Disana ada Dimas, Roy, dan juga Rio sebagai juri, mereka yang akan langsung melihat dan memilih.
Satu per satu peserta menunjukkan kebolehannya, hingga giliran Fira.
Dia berdiri tepat dihadapan ketiga cowok tampan dan populer disekolah itu.
"Silahkan perkenalkan diri kamu"
Tepat seperti dugaan Fira, Dimas akan bersikap profesional.
"Saya Fira Febriansyah dari X IPA 1"
Mereka seperti orang asing disini, tapi biarlah, biar peserta yang lain tidak berfikir yang aneh-aneh kalau Fira menang nanti.
"Silahkan"
Fira menyanyikan sebuah lagu dengan penuh penghayatan dan mampu membuat semua orang disitu terhipnotis dengan suaranya, tak terkecuali dengan Dimas, Roy, dan Rio.
Aku bangga denganmu Fir*Dimas membatin dengan menampilkan senyum tipisnya.
Kamu memang bukan bintang, yang dikagumi banyak orang, kamu juga bukan bulan, yang cahanya ditunggu oleh banyak orang. Karna kamu adalah Fira, Fira yang selalu membuat wajah ini menampilkan sebuah senyuman setiap detiknya.
***
"Aaaa"
Kedua remaja ini berpelukan, saling menyalurkan kebahagiaan yang dirasakan satu sama lain, hingga mereka berhenti sendiri karena capek.
"Aduhh gila-gila, lo emang pantas menang sih, penampilan lo gila keren bangettt" Teriakan histeris, membahana nan indah itu sungguh mampu memekakakkan telinga siapun yang ada disitu.
"Ahhhh makasiihh Nad, gila seneng bangett gue, gak sia-sia nih latihan gue" Fira menunjukkan cengirannya.
"Selamatt babyyy" Nadin kembali memeluk Fira.
"Hai" kegiatan keduanya berhenti hanya dengan satu kata itu.
"Peluk-pelukan aja nih, kayak teletubbies" ucapan Roy membuat semuanya terkekeh.
"Oh iya Fir, kita kesini cuman mau bilang latihan nya malam minggu ini ya, kalau lokasinya gak usah pikirin, entar gue jemput ke rumah lo"
"Siap boss" Fira membuat tangannya seperti tanda hormat yang terlihat menggemaskan.
Dimas tersenyum tipis dan mengacak lembut rambutnya "goodgirl"
Kemudian Dimas, Roy, dan Rio berlalu pergi meninggalkan Fira dan Nadin.
Kebahagiaan sesederhana itu ya, mendapatkan apa yang diinginkan oleh hati, itu saja sudah cukup.
***
Fira dan Nadin berjalan beriringan menuju kelas dengan perasaan yang bahagia.
"Hai Fir" sapa Dave saat mereka tiba di depan kelas.
"Oh hai Dave"
"Bahagia banget kayaknya, ada apa nih?"
"Eheem, disini bukan cuman ada Fira doang kali" sinis Nadin, dia seperti tak dianggap, mood nya hancur seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Comeback To Me [End/Selesai]
Teen FictionTerkadang perubahan seseorang membuat kita menjadi lebih dewasa. Tapi ada dua kemungkinan konsekuensi yang akan kita terima, baik dan buruknya. Baiknya, kita dapat kembali lagi bersama-sama dengannya. Dan buruknya, kita akan kehilangannya. #2 in tee...