Gue akan ngelakuin apapun asal buat lo bahagia, karena lo berhak untuk itu
-NadinHari ini Roy dan Nadin ketemuan di
cafe yang mereka fikir tidak akan di singgahi oleh teman temannya. Ah entahlah, sejak kapan mereka bisa sedekat ini? Mereka kayak lagi bicara serius. Ntah apa yang mereka bicarakan, hanya mereka dengan Tuhan lah yang tahu :v***
"Firaaaaa" Fira hanya memutar bola matanya jengah mendengar teriakan ituNadin yang ngos ngosan karena sedari tadi berlari menyamai langkah nya dengan Fira
"Lo.....ja....hat...ba...nget" terlihat Nadin yang mencoba untuk menetralkan detak jantungnya. Dia jadi berfikir, kalau Nadin semakin lama berteman dengan Fira mungkin dia akan memiliki riwayat penyakit sesak napas. Fira memang selalu membuatnya berlari hanya untuk menyamakan langkahnya
Fira hanya bergeming tak menanggapi ucapan Nadin. Dia bingung, kenapa dia bisa bertemu dengan Nadin yang sifatnya bertolak belakang dengannya?
"Lo mau kemana?" Nadin mencoba mencari topik pembicaraan dengan Fira, karena kalau menunggu Fira yang berbicara duluan, itu hal yang sangat tidak mungkin
"Kelas" cukup singkat, padat, dan jelas membuat Nadin mengehela nafasnya kesal
"Kantin kuy"
"Nggak, ini masih pagi. Lagian ntar lagi udah bel masuk" masih dengan tatapan datar Fira
"Ihh ayuk dong. Gue belum sarapan tadi. Lo tega liat gue nanti pingsan di kelas karena gak sarapan? Lo mau tanggung jawab? Hah?" Cukup alay memang, tapi kalau tidak seperti itu Fira tidak akan mengikuti permintaannya
"Ayuk buruan" Fira hendak membalikkan langkahnya menuju kantin. Tapi baru saja melangkah, bel tanda proses belajar mengajar akan segera dimulai membuat Fira menunjukkan senyum kemenangannya, sementara Nadin mengerucutkan bibirnya kesal
***
Bel istirahat pertama berbunyi, menimbulkan suara kegaduhan di setiap kelas yang ada di sekolah Nusa Bangsa ini. Entahlah, sepertinya mereka sangat sangat menantikan bel ini berbunyi"Fir, yuk ke kantin" Nadin sudah bersiap siap untuk pergi ke kantin, sementara Fira masih membereskan peralatan tulisnya
"Fir, di panggil bu Yanti" terlihat Dave, ketua kelas X IPA 1 berdiri di depan pintu dengan tangan yang dilipat di depan dada
Nadin yang sudah kesal langsung menatap horor Dave. Kenapa selalu aja ada halangan di saat dirinya akan ke kantin?
"Ngapain" Nadin memasang wajah tak sukanya
Dave mengangkat bahunya acuh, tak peduli dengan tatapan tak suka dari Nadin "Bawa buku absen sekalian Fir" perlu diketahui kalau Fira disini menjabat sebagai sekretaris kelas. Fira hanya mengangguk dan mengeluarkan buku absen kelas
"Ck, kalau hanya minta buku absen, mending lo aja deh yang kasih" Nadin menatap tak suka dengan Dave. Dave menyukai Fira, Nadin tau itu. Dan pasti tadi hanya alasan Dave saja biar bisa berduaan dengan Fira
"Bu Yanti sekalian mau bicara berdua sama lo Fir"
"Alah, bilang-"
"Udah, mending lo ke kantin duluan. Ntar gue nyusul" Fira langsung memotong ucapan Nadin yang membuat Nadin kesal bukan main
Fira langsung pergi keluar kelas menuju ruang guru untuk menemui bu Yanti, dan Dave berusaha menyamai langkah nya dengan Fira. Tapi tiba tiba Fira menghentikan langkahnya membuat Dave refleks juga menghentikan langkahnya. Dave bingung, ada apa dengan Fira?
Fira terus memandangi dua orang yang sedang berduaan di koridor kelas sebelah ruang guru. Mereka berhadapan, dan berpegangan tangan. Siapa lagi jika bukan Dimas? Siswi di hadapan Dimas sedang menggenggam tangannya, membuat Fira iri. Dulu tangan Fira yang selalu di genggam Dimas, walaupun tanpa diminta Fira. Dan sekarang posisi nya benar benar sudah tergantikan. Fira menatap sendu kedua orang itu. Tapi orang yang ditatap sama sekali tidak menyadari kehadirannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Comeback To Me [End/Selesai]
أدب المراهقينTerkadang perubahan seseorang membuat kita menjadi lebih dewasa. Tapi ada dua kemungkinan konsekuensi yang akan kita terima, baik dan buruknya. Baiknya, kita dapat kembali lagi bersama-sama dengannya. Dan buruknya, kita akan kehilangannya. #2 in tee...