Fira sengaja berangkat lebih pagi hari ini ke sekolah, untuk menghindari mamanya tentunya. Dia sedang mengamati pantulan dirinya di depan cermin, memakai bedak tipis, lalu mengoleskan liptint agar wajahnya terlihat lebih segar.
Setelah dirasa cukup, Fira memakai sepatu sekolahnya dan menyambar ranselnya.
Jangan pernah ada yang berfikir kalau Fira akan memakai ransel kecil yang sedang kekinian di kalangan anak muda jaman sekarang. Karena itu tidak akan pernah terjadi! Fira tetap Fira! Pendidikan nomor satu baginya! Dan dilarang keras untuk bergaya berlebihan di sekolah, karena sekolah itu fungsinya untuk menimba ilmu, bukan memamerkan sesuatu yang tidak penting.
(Oh iya, aku mengatakan lagi tren di kalangan anak muda, itu memang benar bukan? Bahkan di sekolah aku itu banyak banget yang bawa ransel sekecil ini, padahal aku susah payah bawa ransel yang besar terus isinya bejibun:"))
Fira keluar kamar dengan sangat hati-hati. Takut kalau ada yang bangun. Pasalnya ini masih jam 05.50.
Tak lupa dia mengunci pintu dan memasukkan kuncinya ke ranselnya. Tidak pernah Fira melakukan ini, karena bibi akan membersihkan kamarnya nanti, tapi karena mama Fira disini, dia menyimpan kuncinya, tidak membiarkan mamanya masuk ke kamarnya.
Fira menuruni tangga dengan sangat perlahan. Kemudian melangkah menuju dapur, mencari sesuatu yang bisa di makan, seperti roti contohnya atau apapun itu yang bisa mengganjal perut.
Mungkin dia juga bisa membawa bekal untuk di bawa ke sekolah nanti. Karena biasanya jam segini bibi sudah memasak untuk sarapan.
Dan benar dugaan Fira, makanan sudah tersedia di meja yang ada di dapur. Dan bibi sedang sibuk berkutat dengan alat-alat dapur. Tapi anehnya, ada sebuah laptop yang juga terletak di meja itu, Fira tak ambil pusing, karena sejujurnya dia sudah tau siapa pemilik laptop itu.
*Dasar, masih jam segini pun sudah sibuk dengan laptop sialan itu*kesal Fira membatin.
Sebuah senyuman sumringah tercipta ketika bibi melihat Fira yang mengambil kotak makan, dan memasukkan dua sandwich yang ada di meja ke dalamnya.
"Tumben jam segini sudah mau berangkat non" bibi bertanya tanpa mengalihkan fokusnya pada kuali yang berisi makanan di depannya.
"Iya bi, mau singgah ke toko buku dulu nanti. Ada yang mau di cari untuk materi pembelajaran nanti, kemarin lupa beli" jawab Fira seadanya dan dia menyeruput susu yang ada di depannya, sedangkan bibi hanya mengangguk dan tersenyum manis.
Seseorang wanita paruh baya keluar dari kamar mandi, terlihat tercipta raut wajah bingung di wajahnya yang sudah mulai mengeriput, tapi kecantikannya tak hilang dari wajah itu.
"Sudah mau berangkat Fir?" Orang itu mengecek jam yang terpasang dengan sempurna di lengannya "ini masih jam enam loh"
Fira hanya menatapnya datar "aku berangkat dulu bi" seolah tidak ada siapapun lagi disitu, Fira melangkahkan kakinya, mengabaikan pertanyaan orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Comeback To Me [End/Selesai]
Teen FictionTerkadang perubahan seseorang membuat kita menjadi lebih dewasa. Tapi ada dua kemungkinan konsekuensi yang akan kita terima, baik dan buruknya. Baiknya, kita dapat kembali lagi bersama-sama dengannya. Dan buruknya, kita akan kehilangannya. #2 in tee...