Dira

127 6 0
                                    

"Eh?"

Beberapa siswa dan siswi yang berada di UKS kaget. Karena untuk pertama kali nya seorang Dimas datang ke UKS membawa seorang cewek.

"Obatin kakinya" Dimas mengatakan itu setelah dia meletakkan Fira di ranjang UKS, tanpa ekspresi tentunya.

"Ba...baik kak" ucap salah satu anak UKS.

Setelah itu, Dimas hendak melangkahkan kakinya tapi tangannya di cekal oleh Fira membuat Dimas menaikkan alisnya sebelah.

"Bang Dimas disini ya, please" Fira memasang puppy eyes nya.

Melihat itu Dimas jadi teringat, Fira akan menjadi sangat manja jika dia sedang sakit. Dimas jadi teringat saat kejadian itu, hari disaat dia kehilangannya, hari yang menjadi hari terburuk dalam hidupnya.

Flashback on

"Fir, abang mau pulang dulu ya sebentar, mau mandi udah bau nih" Dimas mengatakan itu saat Fira sedang terbaring lemah di kasur king size nya.

"Nanti dong bang, temen Fira dulu" Fira cemberut saat Dimas mengatakan dia akan pulang.

"Tapi abang udah bau ini, nanti selesai mandi abang kesini lagi kok" Dimas mencoba membujuk Fira.

"Abang kan bisa mandi disini, abang bisa pakai baju nya abang Arka"

"Fira, udah ih jangan ditahan Dimasnya" mami mencoba memberi pengertian pada Fira.

"Bang jangan pergi please, disini temenin Fira" Fira memegang tangan Dimas dan memasang puppy eyesnya, membuat Dimas tidak tega.

"Iya iya, abang disini. Kamu isitirahat ya" Dimas duduk dikursi sebelah kasur Fira. Fira menutup matanya dan tangan Dimas masih berada di genggamannya.

Flashback off

Entah dapat pemikiran dari mana Dimas dengan mudah menganggukan kepalanya, duduk disamping kasur yang Fira tempati dan menunggu kaki Fira diobati.

"Udah selesai kak, itu nanti Fira nya dibantu ya jalannya, karena itu pasti masih sakit" ucap anak UKS yang mengobati kaki Fira tadi dan hanya dibalas anggukan oleh Dimas.

Dimas menggendong Fira sampai ke kelasnya, dan mendudukkan dikursinya.

"Makasih bang" ucap Fira tulus.

Dimas hanya menganggukkan kepalanya dan berjalan keluar kelas.

Sampai di depan pintu, Dimas memanggil salah satu cewek yang sedang bergosip ria dengan teman-temannya.

"Ada apa ya kak?" Ucap cewek tadi tersenyum, senang karena untuk pertama kalinya dia dipanggil Dimas.

"Itu kaki Fira lagi sakit, usahain jangan sampai Fira jalan sendiri, bantu dia" ucapan Dimas langsung membuat murung cewek tadi, kesal karena tujuan Dimas memanggilnya untuk membantu Fira.

Dimas tahu perubahan muka cewek yang dipanggilnya tadi, bisa dipastikan bahwa dia salah satu fansnya Dimas.

Mengerti situasi Dimas mengambil sesuatu di sakunya-sebuah coklat dan memberinya pada cewek itu dan langsung membuat cewek iu tersenyum senang.

"Oke kak. Makasih coklatnya" Dimas hanya mengangguk dan pergi meninggalkan cewek tadi.

"Heh ngapain lo senyum-senyum?" Oke fix, Nadin berhasil membuat Fira terkejut dan melayangkan tatapan tajam padanya.

"Apaan sih lo ngagetin aja" ketus Fira

"Wess santai bro, ada apa sih? Cerita dong" Nadin duduk di kursi do sebelah Fira. Tapi begitu lihat kakinya Nadin terkejut.

"Wahh kenapa kaki lo? Biru gitu" khawatir Nadin.

"Nggak papa, ketimpa buku tadi"

"Lah? Kalau ketimpa buku kenapa tuh muka senyum-senyum? Seharusnya kan lo mewek?" Heran Nadin, gak biasanya Fira seperti ini.

"Apaan sih lo pikir gue se manja itu apa?" Kesal Fira

"Oke santai dong. Cerita kenapa tadi lo senyum-senyum gak jelas?"

"Tadi gue digendong sama bang Dimas ke UKS trus dia nungguin gue di UKS. Udah itu dia nganter gue lagi kesini" Fira menceritakannya sambil tersenyum, lagi.

"Balik kekelas di gendong lagi?" Tanya Nadin dan Fira hanya mengangguk dengan menyunggingkan senyumnya.

"Kok bisa?" Oke Nadin kayaknya penasaran sama cerita Fira ini.

"Tadi bang Dimas nabrak gue pas gue nganter buku. Yaudah dianterin deh" jelas Fira dan Nadin hanya mengangguk.

"Berarti perjuangan lo sedikit lagi. Lo gak boleh nyerah. Lo harus berjuang terus. Gue pasti dukung lo" Nadin menyemangati Fira dan langsung memeluknya.

"Pasti nad, gue pasti bakal berjuang" Fira membalas pelukan Nadin.

Sungguh ini yang diinginkan Nadin dari Fira. Senyum dan tawa bahagia nya kembali lagi. Dia yakin pasti Dimas akan kembali lagi dengan Fira

***
Bell pulang sekolah berbunyi. Seperti biasa Fira dan Nadin menunggu sampai koridor sepi. Mereka menyusuri koridor untuk sama ke gerbang.

Baik Fira maupun Nadin, tidak ada yang membawa mobil. Nadin pulang diantar Roy dan mobil Fira sedang berada di bengkel. Jadi dia akan menaiki kendaraan umum.

Beberapa menit menunggu di gerbang, motor Roy sudah berada di depan mereka dengan pengendaranya.

"Gue balik luan gak papa kan Fir?" Nadin gak enak hati untuk meninggalkan Fira sendiri. Karena keadaan sekolah sudah mulai sepi.

"Gak papa santai aja"

"Lo hati-hati naik bus nya. Gue gak mau denger ya kalau lo kenapa-kenapa"

"Iya iya, bawel deh lo. Udah sana balik. Kasihan bang Roy udah nungguin" Fira mengusir Nadin.

"Iya, bye gue luan"

"Oh iya Fir, kalau lo mau cari tumpangan, itu Dimas belum pulang kok. Paling bentar lagi keluar. Kita duluan ya" pamit Roy, Fira hanya tersenyum dan motornya sudah menjauhi daerah sekolah

Seperti ucapan Roy, setelah kepergian Roy dan Nadin, suara motor keluar dari gerbang. Dan Fira yakin itu motornya Dimas. Dengan cepat dia menghadang motor Dimas.

Dimas berhenti dan membuka helmya. Dia menaikkan alisnya sebelah seolah mengatakan "apa?"

"Gue numpang ya bang" ucapan Fira membuat Dimas mengerutkan dahinya.

Seolah mengerti, Fira menjelaskan semuanya.

"Mobil gue di bengkel, Nadin udah pulang tadi sama bang Roy. Trus keadaan sekolah udah sepi gak bakap ada lagi kendaraan umum disini. Apalagi gue takut sendirian. Ntar kalau ada..."

"Naik" Dimas memotong ocehan panjang Fira membuat Fira yang terkejut hanya menatap Dimas tanpa berkedip.

Dimas menghela nafas kasar dan mencoba untuk sabar.

"Kalau dalam hitungan tiga lo gak naik gue tinggal" Dimas langsung memasang helmnya.

"iya iya" Fira langsung naik ke atas motor Dimas.

Dan inilah hari-hari Fira. Menjadi lebih berwarna sejak kembalinya Dimas, yah walaupun kadang dia harus merasakan sakitnya berjuang. Tapi tidak apa, kebahagiaan tanpa bumbu perjuangan tidak akan ada rasanya.

Dan diatas motor ini, Fira dengan yakin memberikan senyum bahagianya, dan membiarkan semesta untuk merekam kebahagiaanya.

Dan Dimas, yang kembali melihat senyum itu, pun juga tersenyum, walau tipis tapi itu adalah senyum tulus dari hatinya. Dia tidak tahu apan yang akan terjadi selanjutnya, dia hanya menyerahkan semua nya pada semesta. Biar semesta yang mengukir garis takdirnya, dan dia lah yang tinggal menjalankan semuanya.

TBC:)
Btw Happy new year 2020 ya. Aku maksa banget loh buat next di awal tahun ini. Jadi aku harap kalian suka ya:)

Please Comeback To Me [End/Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang