Bolehkah Aku Mencintai?-Rumit

1K 63 2
                                        

Happy Reading❤️❤️
Jangan lupa vote dan comment yah☺️😊
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Membicarakan tentang cinta tidak akan ada habisnya:)
.
.
.
.
.
.

"Selamat atas pencapaian anda nona. Saya benar – benar puas dengan hasilnya. Hasil design anda sangat unik dan berbeda. It's simple but very elegant"

"Thank you, Mr. Anton. Saya sangat berterima kasih jika anda menyukai karya saya"

Pria yang dipanggil Mr. Anton itu mengangguk, mereka tampak berjabat tangan sebagai tanda kerjasama.

"Semoga semakin sukses. Kalau begitu saya permisi dulu, senang dapat mengenal anda"

Gadis itu mengangguk pelan dengan senyum yang tidak pernah luntur dari bibirnya. Selepas pria itu pergi.

Tidak lama senyum gadis itu pudar.

"Pencapaian ini terasa hampa. Terasa tidak ada artinya jika aku hanya menikmatinya sendiri tanpa mereka semua!"

***Bolehkah Aku Mencintai?***

Ali membuka kasar pintu ruang rawat Anggi. Tidak peduli dengan sopan santun, yang ia pikirkan saat ini adalah meluruskan semua kesalahpahaman ini.

"Apa maksud semua ini!" Ali melempar kasar map coklat itu kearah Anggi. Gadis itu sedang duduk sambil disuapi makan oleh Vita.

Anggi nampak terkejut dengan kedatangan Ali yang tiba – tiba belum lagi pria itu terlihat menahan amarah. Vita yang juga sedang berada disana terkejut dengan kedatangan Ali.

"Ali! Apa apaan sih. Ini rumah sakit, lo ngapain teriak teriak!" ucap Vita

"Lo tanya sama sahabat lo ini! gue gak nyangka dia selicik ini menjebak gue!" desis Ali

"Ali? Mak..maksud kamu apa?" Anggi berusaha untuk duduk, bertanya pada pria yang belakangan ini begitu peduli padanya.

"Maksud?! Lo masih bertanya maksud gue? Lo jawab! Kenapa lo menjebak gue, membuat cerita seolah olah anak itu adalah anak gue!" Ali mencengkram kuat tangan Anggi menuntut jawaban dari gadis itu.

Anggi meringis kesakitan saat tangan Ali semakin kuat mencengkram tangannya.

"Ali.. sa-sakit" ringis Anggi

"Ali! Lepas!" Vita berusaha melepaskan tangan Ali, "Anggi masih sakit!"

Ali akhirnya melepaskan cengkramannya, rasanya percuma jika membujuk Anggi. Pikir Ali

"Sekali lagi gue camkan sama lo! Gue hanya peduli murni karena lo sahabat Prilly, tidak lebih!. Jangan lo pikir dengan cara licik lo itu bisa membuat gue jatuh kepelukan lo!" Ali menutup pintu ruangan Anggi dengan kasar, beberapa orang yang lalu lalang tampak menatap kearahnya.

Vita menatap bingung kearah Anggi, "Gi? Apa maksud Ali? Lo melakukan apa lagi?"

"Sumpah, Vit. Gue gak tau apa apa tentang ini semua" ucap Anggi.

Vita tampak menghela nafas sebelum tangannya menepuk pelan bahu Anggi, "Gue percaya sama lo. Lebih baik lo istirahat sekarang" Angi mengangguk pelan.

***Bolehkah Aku Mencintai?***

"Rencana kita berhasil, Tuan. Gadis itu sedang berada di luar negeri saat ini. dia juga sendirian" ujar pria bertubuh gempal.

Pria yang dipanggil tuan itu mengangguk dan mengeluarkan smirk nya, "Bagus! Segera lanjutkan rencana kedua kita!"

Pria bertubuh gempal yang tidak lain adalah kaki tangannya itu mengangguk, "Baik Tuan!" setelah menunduk tanda hormat kepada orang yang dipanggilya Tuan pria bertumbuh gempal itu pun pergi.

"Sedikit lagi! Dendam selama bertahun tahun akan terbalaskan. Tunggu permainan selanjutnya! Aku akan membuat gadis itu sebagai umpanku!"

***Bolehkah Aku Mencintai?***

Ali meneguk cairan bening di gelas kelima nya. Pikirannya sedang kacau saat ini, gadis yang ia cintai pergi entah kemana, dan sekarang ayahnya memaksa untuk bertanggung jawab atas anak yang tidak diketahui siapa ayahnya.

Ali mengangkat tangannya meminta satu gelas lagi, bartender yang bertugas memberikan gelas ke enam itu dengan ragu pasalnya Ali sudah tampak kehilangan kesadarannya.

"Tapi tuan? Anda sudah mulai kehilangan kesadaran" ucap bartender itu

"Lo memerintah gue? Lo mau gue pecat?!!" racau Ali.

Bartender itu menggeleng dan terpaksa memberikan minuman itu. Ali menegak minuman itu.

"Hancur semua!! Hancurr! Arghhhhh!!" Ali mengacak rambutnya frustasi. Ia membanting gelas digenggamannya, suara benda terjatuh itu cukup menarik perhatian pengunjung lainnya.

"Bodoh!! Lo bodoh haha.. gue bodoh!" racau Ali

***Bolehkah Aku Mencintai?***

Rian melangkah cepat sepanjang koridor di Bandara. Baru saja ia menginjakan kakinya di Indonesia. Dia sudah mendapat telepon bahwa kakaknya tengah membuat masalah besar di salah satu club milik keluarga Mahendra.

Rian langsung mengendarai mobilnya menuju club. Kurang lebih 30 menit Rian tiba di club itu.

"Diem lo bangsat!" satu pukulan telak mendarat dirahang Ali saat seorang pria memukulnya.

"Brengsek!!" saat Ali hendak memukul balik tubuhnya sudah dicegah lebih dulu oleh Rian.

"Stop bang.. lo jangan buat kekacauan disini. Daddy bisa marah besar!" Peringatan Rian sama sekali tidak didengar oleh Ali, Ali kembali hendak memukul pria itu dan lagi lagi Rian berhasil mencegahnya.

"Gue bilang berhenti bang!! Lo jangan bodoh gini napa sih!!"

"Lo urus kakak lo ini! jangan macem macem sama gue!" ucap pria itu memperingati, pria itu menatap sengit kearah Ali yang menatapnya santai.

"Gue peringatin sekali lagi! Jangan gangguin cewe gue! Camkan itu!" pria itu menarik lengan gadis yang dimaksud dan mengajaknya pergi dari club tersebut.

"Cewe lo aja yang kegatelan anjing!" Ali berteriak memaki pria itu. ia duduk di sofa menyandarkan tubuhnya.

Rian menghela nafas kasar, tidak mengerti dengan apa yang baru saja terjadi.

"Ada apa sebenarnya ini?" tanya Rian pada bartender

"Maaf Tuan muda. Awalnya semua tidak terjadi apa – apa. Namun gadis itu datang dan duduk disebelah Tuan Fian dan merangkulnya. Tuan Fian memeluk gadis itu sambil menyebut nama pri... Prilly! iya dia menyebut nama Prilly"

"Prilly? Apa Prilly yang dimaksudnya itu Neara" gumam Rian,

"Thanks infonya. Lo boleh lanjut kerja" bartender itu mengangguk dan permisi untuk kembali ketempatnya.

Rian kembali menatap kearah Ali yang memejamkan matanya, sekilas bibir pria itu memang terus menyebut nama Prilly.

Rian mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.

"Tolong datang ke club ARS sekarang!"

Rian kembali menatap kakaknya, "Sebenarnya apa yang terjadi?" gumam Rian

***Bolehkah Aku Mencintai?***

Hai Haiii sobat❤️❤️

Aku balik lagi😁😁

Gimana ceritanya?

Semoga kalian suka ya😚🤗

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian😉

Salam ayuk❤️
#amatirITUAKU

Bolehkah Aku Mencintai(?)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang