Bolehkah Aku Mencintai?-Mencari

1.1K 63 4
                                    

Selamat Malam semua💕
Sobat Sfyvers💕

Happy Reading🤗
.
.
.
.
.
.
.

Sebuah kenyataan yang tak bisa ku percaya.

-ap
.
.
.

***Bolehkah Aku Mencintai?***

PRILLY POINT OF VIEW
Mataku menyusuri ruangan dengan cahaya remang ini, ternyata aku tidak sendiri. Diujung ruangan ini ada seorang gadis yang duduk dengan posisi kaki ditekuk dan menunduk. Aku tau dia seorang gadis dari rambutnya yang panjang. Aku memastikan apa dia manusia? Kakinya nampak artinya dia manusia.

Aku memberanikan diri untuk mendekat. Mendengar kedatanganku gadis itu mendongak.

Mataku membulat saat melihat wajahnya.

"Sasya?" gumamku.

Sasya beringsut menjauh, matanya memancarkan ketakutan. Aku berusaha mendekatinya namun dia justru mendorongku.

"Lo Siapa!!! Pergi!! Jangan sakiti gue lagi!! Pergiiii!" dia berteriak seperti orang ketakutan, apa dia berpikir aku akan menyakitinya?

"Sasya? tenanglah aku tidak akan menyakiti kamu" aku berusaha berbicara selembut mungkin agar dia tidak terus menghindar, Sasya masih tetap menjauh saat aku berjalan mendekat. Tubuhnya sedikit bergemetar menandakan gadis itu memang benar benar ketakutan.

Aku dapat melihat bekas luka di dahinya, aku yakin luka itu tidak di obati.

"Aku Prilly, teman kakak kamu" ucapku

Dia menoleh kearahku, matanya memicing menatapku penuh selidik.

"Bohong!!!"

Aku sedikit tersentak saat tiba – tiba saja Sasya berteriak, dia memandangku penuh kebencian.

"Semua mengatakan seperti itu! lalu mereka menculik dan menyakitku. Semua pembohong!!!" dia bergumam kecil mengulang kalimat yang sama.

Aku menatapnya iba, aku tidak bisa membayangkan seberapa menderitanya dia disekap disini, didalam ruangan berisi mayat bahkan disini cukup pengap.

"Ternyata pergerakanmu cepat juga nona Neara"

Aku spontan menoleh saat sebuah suara terdengar dibelakangku. Aku mundur beberapa langkah saat mengetahui pria tua bajingan itu ada diruangan ini. dia menatapku dengan seringaiannya.

Aku sedikit mendekat kearah Sasya, gadis itu justru tidak menatap datar pria itu. Berbeda saat dia menatapku, kenapa aku justru merasa aneh.

"Aku tidak menyangka kau akan seberani ini nona. Apa sudah menemukan jawaban dari rasa penasaranmu itu? emm?" aku memilih diam dan tidak menjawab.

Tiba tiba saja dia menarik tangan Sasya, gerakan spontannya membuatku tidak sempat mencegahnya.

"Jangan sakiti dia!" tegasku

"Wahh... rupanya kau sudah berani berbicara? Apa yang akan kau lakukan jika aku menyakitinya? Kau akan menghajarku?" tantangnya.

"Aku bahkan bisa membunuhmu!!" geramku, entah darimana aku mendapatkan keberanian untuk melawan ucapannya.

Aku bisa melihat Sasya sedikit meringis, namun tatapannya tetap kosong. Dia tidak melawan sama sekali.

"Tomi!!" pria tua itu berteriak memanggil seseorang bernama Tomi yang aku yakini adalah anak buahnya.

Bolehkah Aku Mencintai(?)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang